Share

Keterlaluan

Bab 15

"Seperti kata Abangmu tadinya Mit, berucap itu mah gampang, tapi kami mau lihat bagaimana sikapmu kedepan itu yang utama. sebagai saudara, sebelum kamu minta maaf juga tentu kami sudah lebih dulu memaafkan mu, tapi kalau tetap sikapmu masih begitu-begitu saja, maka kata maafmu ini tidak ada artinya. Silahkan merenung malam ini, pikirkan, seandainya Aku ada diposisi mu bagaimana kamu akan bersikap.

Sudahlah Mit, abangmu belum makan sepulang kerja, Aku mau melayani suamiku dulu, kalaupun kalian bilang aku tukang pelet terserah kalianlah, bagiku kedua mertua sudah aku anggap sebagai orang tuaku kandung, begitupun hubunganku dengan suamiku semoga baik selalu. Itu sudah lebih dari cukup buatku, kalau masalah saudara, kalian peduli pada kami yah kami peduli pada kalian, kalau kalian bisanya memfitnah, cukup tahu sajalah bahwa sampai begitulah kelas kalian." ucapku setelah menepis halus tangan Mitha.

"Tapi kak ..."

Belum selesai Mitha bicara, Bang Linggom langsung memotong pembicaraan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status