Share

Bab 13

Author: Ghazea apiza
last update Last Updated: 2025-11-14 13:45:42

Rena melangkah keluar kamar, wajahnya cerah penuh semangat. "Terima kasih, Shiren, sudah mau bergabung dengan WO ini. Kalau nggak ada kamu, siapa lagi yang bisa kami andalkan jadi MUA handal pengganti almarhumah MUA lama?" ucapnya sambil tersenyum lebar.

Sudah sebulan ini Shiren menempati posisi perias wajah di WO Arshaka, meski sampai sekarang belum pernah bertemu langsung dengan pemiliknya. Shiren membalas dengan suara pelan, tapi tulus, "Saya juga berterima kasih, Bu Rena. Kalian sudah percaya pada saya. InsyaAllah, saya akan kerja sebaik mungkin." Matanya menatap ke bawah sejenak, sebelum menengadah. Rena menatap perubahan pada Shiren dengan takjub. Sosoknya kini lebih ramping, wajahnya bersih bercahaya, seolah memantulkan keyakinan baru di dalam dirinya.

"Oh iya, nanti Pak Arshaka akan datang ke sini. Dia ingin bertemu kamu untuk pertama kalinya," tambah Rena. Shiren mengerutkan dahinya, bibirnya tersimpul rapat. Wajahnya tiba-tiba tampak cemberut, seperti ada beban di pikiran ya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 22

    Airin sedang duduk santai di sofa ruang keluarga, tangannya memegang secangkir teh hangat sambil menonton acara favorit di televisi. Suasana tenang itu tiba-tiba pecah ketika pintu depan diketuk dengan keras. Dengan ragu, Airin berdiri dan membuka pintu, di depan matanya berdiri dua petugas kepolisian dengan ekspresi serius. "Apakah Ibu Airin?" tanya salah satu petugas dengan suara tegas namun sopan. Jantung Airin berdegup kencang, ia tak mengerti apa yang sedang terjadi. "Ya, saya Airin. Ada apa, Pak?" Petugas itu mengeluarkan surat panggilan dan membacakan, "Kami datang berdasarkan laporan dari Shiren Amirah terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Ibu." Airin terdiam sejenak, wajahnya berubah pucat. Dalam benaknya berputar cepat, mencoba mengingat apakah yang harus dia lakukan. Matanya membelalak, mulutnya kering. Rasa takut dan kebingungan menyelimuti dirinya. "Dugaan... pencemaran nama baik?" suaranya bergetar, tak percaya. "Ini pasti salah paham." Petugas itu meng

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 21

    Video itu diputar ulang berkali-kali, wajah Airin yang kemarinnya penuh kesombongan kini terlihat pucat pasi. Di layar, suaranya tampak lantang dan tegas takkan mau mengembalikan nama baik Shiren dan yakin perempuan itu akan hancur atas berita hoaks yang dia sebarkan. "Aku bodoh sekali kenapa bisa terperangkap atas jebakan Shiren dan lelaki itu," ucapnya dengan mata berkaca-kaca, mencoba menahan rasa malu yang membuncah.Di sisi lain, komentar netizen membanjiri unggahan Arshaka. Hujatan dan cercaan mengalir deras, Airin disebut sebagai perempuan licik yang tega menghancurkan reputasi orang lain demi kepentingan pribadi. Beberapa bahkan mengungkapkan kebencian mendalam, mengutuk Airin tanpa ampun.Shiren yang menonton video itu dengan tangan gemetar, tak mampu menyembunyikan kelegaan yang mengalir di hatinya. Hatinya yang dulu penuh luka kini mulai memancarkan ketegaran baru. Ia tahu, meski luka itu masih menganga, kebenaran akhirnya terbuka ke permukaan. Namun, di balik itu semua, t

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 20

    Andika berdiri di tengah ruang tamu yang remang, matanya membara menatap layar ponsel yang menampilkan unggahan viral itu. Wajahnya memerah, napasnya memburu seolah hendak meledak. "Kenapa kamu lakukan ini, Airin?!" suaranya pecah, penuh amarah yang sulit ditahan. Tangan Andika mengepal kuat hingga urat-urat di lehernya tampak menegang. Airin, yang duduk di sudut ruangan, menunduk dengan bibir gemetar, tak mampu menatap suaminya. Tatapan tajam Andika menusuk hatinya, namun wanita itu tetap diam, seolah menunggu ledakan berikutnya."A-aku minta maaf bang, semua aku lakukan hanya untuk membalas Shiren," Andika menggeleng."Kamu benci Shiren dan hendak ingin menjatuhkannya tapi malah menjelekkan suamimu sendiri begitu?!" Teriak Dika membuat semua terdiam, kilatan emosi yang membara dan tak pernah dia luapkan sebelumnya membuat orang sekitar merasa takut. Lastri yang ada di sana juga terlihat tak mampu berbicara."Aku tak bermaksud bang, semua terjadi begitu saja!" Airin tampak menegang.

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 19

    Niko tiba di rumah dengan langkah yang berat. Begitu pintu kamar diketuk, ia segera membanting sandal ke pojok ruangan, suara dentangnya mengisi keheningan malam. Dadanya naik turun cepat, wajahnya merah padam karena marah. "Akkhhh... brengsek! Gimana bisa dia tolak aku begitu saja!" geramnya sambil menjatuhkan kursi hingga terjungkal. Suara benturan barang di kamarnya tak luput dari perhatian Airin yang sedang melintas di halaman selesai dari warung, disusul Dika yang penasaran. "Dengar nggak sih? Ada apa di rumah Niko?" tanya Airin dengan alis berkerut. Tanpa pikir panjang, Dika menyusul masuk, menemui Niko yang masih gusar. "Niko! Kamu kenapa, sih? Kok ribut banget malam-malam?" tanya Dika sambil mengusap bahunya. Niko menghela napas panjang, matanya yang semula marah kini terlihat lelah."Nggak usah ikut campur, sudah bang sana pulang!" usirnya, Dika menggeleng. Lelaki itu pulang dengan kesal tapi Airin tetap berdiam diri di tempat, matanya celingukan melihat sang suami apakah

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 18

    "Apa! Shiren menjadi pemenang lomba? Berarti namanya naik dong?" Niko mengangguk, masih tak percaya Airin mengambil handpone dan melihat sendiri buktinya di tok tok."Benar, nggak mungkin aku bisa kalah sama cewek kampungan itu. Enggak bisa!" lirihnya terdengar Niko."Kamu nggak suka?" Airin mengangguk."Ya iyalah, secara tingkat pendidikan kami berbeda, aku diatasnya. Masa bisa kalah, tambah lagi pasti ibumu bertambah kagum sama dia, ah sebal!" pekik Airin kesal."Cepat kasih alamatnya, besok aku mau kesana langsung." Timpal Niko, Airin tampak malas akhirnya memberikan alamat Shiren.Setelah kepergian Niko, wanita itu tampak bermondar mandir dengan hati terasa tak tenang, dia masih merasa tak menyangka dan percaya akan kalah jauh dari Shiren yang dianggapnya tak bisa apa-apa selain menjadi ibu rumah tangga."Enggak enggak, aku harus bisa menjatuhkan Shiren. Bagaimana caranya?" Airin terus berpikir hingga akhirnya dia mendapatkan sebuah ide.*** Keesokan paginya, Shire

  • Pesona Istri yang Diremehkan   Bab 17

    Shiren berdiri di antara kerumunan peserta yang menunggu dengan napas tertahan. Matanya sesekali menatap ke arah panggung, dimana Pengumuman lomba makeup pengantin akan segera disampaikan. Detak jantungnya berdetak lebih cepat, campuran antara gugup dan harap yang membuncah di dada. Tangan kirinya meremas-remas kain gaun sederhana yang dikenakannya, berusaha menenangkan diri meski seluruh tubuhnya terasa tegang.Suara pembawa acara mulai terdengar, mengumumkan satu per satu nama pemenang dengan sorak sorai dari penonton yang bersorak. Shiren menelan ludah ketika nama-nama lain disebut, hampir putus asa. Namun, saat kata “Pemenang utama atas nama... Shiren Amirah!” mengalun di udara, seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik. Matanya membelalak, bibirnya menganga tanpa suara.Raut wajahnya berubah dari tegang menjadi tak percaya, lalu perlahan berubah menjadi senyum lebar yang sulit ia tahan. Air mata haru mulai menggenang di sudut matanya, tapi ia berusaha menahannya. Perlahan, Shire

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status