Home / Romansa / Pesona Liar Suamiku / Berhenti Main Wanita!

Share

Berhenti Main Wanita!

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2023-08-22 21:28:17

"Jadi bagamaimana Mom, Dad? Apa aku boleh pindah Apartement?" tanya Leia setelah mereka duduk kembali di kursinya. Sahabatnya itu akhirnya bisa mengeaskan lagi permintaannya pada orangtuanya.

"Memang kamu mau pindah ke mana, Leia?" tanya Tante Ana.

"Di dekat kantor, di Arondisemen ke - 13, dekat dengan tempat Aletta tinggal juga, Mom, " jawab Leia.

Kedua mata tante Ana beralih menatap Aletta, 

"Aletta, apa kamu mau menemani Leia tinggal di Apartment itu?" tanyanya.

"Umm, aku tidak bisa meninggalkan adik-adikku, Tan. Tapi mungkin dua hari dalam satu minggu aku bisa bermalam di Apartment Leia," jawab Aletta.

"Aku tidak bisa membayangkan seorang kurcaci mampu mengurus kurcaci lainnya," celetuk Leon dengan nada mencemoohnya.

Pria itu masih merasa kesal karena dua kantong latto-lattonya masih terasa ngilu hingga saat ini, akibat dari perbuatan Aletta di depan toilet tadi.

"Leon! Di mana sopan santunmu!" tegur tante Ana sambil mendelikkan kedua matanya, sebelum kembali menatap Aletta,

"Tolong maafkan kelancangan putra Tante itu, Aletta," pintanya.

"Tidak apa-apa, Tan. Aku sudah menanganinya," balas Aletta dan mengabaikan geraman Leon.

"Apa dulu kamu selalu bolos saat belajar bela diri, Leon?" tanya Om Rick yang langsung mendapatkan perhatian dari putranya itu,

"Tidak sekalipun aku pernah bolos, Dad," jawab Leon.

"Lalu kenapa wanita yang kau panggil kurcaci itu bisa menjatuhkanmu dengan mudah?"

Semua mata kini tertuju pada Leon, termasuk juga Aletta yang cekikikan geli saat melihat pria narsistik itu menjadi salah tingkah, Leon menyempatkan dirinya memberikan tatapan menusuknya pada Aletta, sebelum beralih ke mommy dan daddynya,

"Darimana Daddy tahu? Jangan bilang kalau kurcaci itu yang memberitahu Daddy! Aku hanya lengah saja saat itu, Dad." sangkal Leon sebelum kembali memberikan tatapan tajamnya pada Aletta, yang langsung menjulurkan lidah padanya,

"Bukan Aletta yang memberi tahu kami, Leon. Dan mau sampai kapan kamu akan merubah sifat burukmu itu? Apa setelah terkena penyakit kelamin kamu baru berhenti bersenang-senang? Atau menunggu wanita lain menampar adikmu lagi?" cecar tante Ana.

Kali ini bukan hanya wajah Leon saja yang memerah, tapi juga Leuis dan Leia. Ternyata niat mereka untuk merahasiakan kejadian itu dari daddy Elrick dan mommy Aliana tidak berhasil. 

"Apa kalian pikir kalian bisa menyembunyikan hal terkecil sekalipun dari kami?" lanjut tante Ana, seolah menjawab segala pertanyaan tak terucap mereka.

"Maaf ... Tapi aku bisa pastikan hal seperti itu tidak akan terjadi lagi," janji Leon sambil membentuk jarinya dengan huruf V.

"Kami tidak becanda, Leon. Mulai bulan depan kamu akan mulai memegang anak perusahaan Daddy di kota ini, jadi stop bersenang-senang, mulailah fokus pada pekerjaanmu. Meski kamu anak kami, tapi kami tetap bersikap profesional, dan akan menggantikan posisimu dengan tenaga profesional kalau kamu tidak berkompeten. Kami akan selalu menilai hasil kerjamu!" tegas Om Rick.

"Kamu contohlah kakakmu Leuis, dia bisa mendirikan perusahaannya sendiri sekaligus mengawasi anak perusahaan Mommy dan Daddy," tambah tante Ana.

Leon mengerang pasrah, ia menyandarkan badannya ke sandaran kursinya, 

"Bagaimana kalau aku belajar di perusahaan Leuis dulu seperti Leia?" tanyanya mencoba bernegosiasi.

Leon hanya belum siap mengemban tugas berat itu, tidak saat keinginannya untuk bersenang-senang masih terlalu besar. Tidak bisakah ia menikmati masa mudanya terlebih dahulu? Masa muda yang tidak akan pernah bisa diulang itu.

"Ok, satu bulan ini kamu bisa belajar banyak dari Leuis, apa kamu keberatan, Leuis?" tanya tante Ana.

"Sama sekali tidak, Mom. Aku bisa memasukkan Leon ke dalam team Venice nanti, kebetulan kami kekurangan orang di sana," jawab Leuis.

"Aku setuju!" seru Leon dengan cepat. Bagaimanapun Venice juga dipenuhi dengan para wanita cantik, tentu saja Leon tidak akan melewatkannya.

"Ya sudah, sekalian kau juga bisa ikut menjaga Leia, jadi kami tidak perlu menugaskan bodyguard selama kalian bersama di sana," ujar om Rick.

"Sekalian saja Aletta ikut untuk menemani Leia dan Aurora, bagaimana? Bukankah Aletta juga bekerja di perusahaanmu, Leuis?" saran tante Ana, seketika itu juga Leia menatap Aletta dengan sumringah,

"Ya benar, kamu ikut saja, yaa," pintanya dengan wajah memelas.

"Tapi, aku tidak bisa meninggalkan adik-adikku, suster Mary pasti akan sangat repot nantinya."

"Kamu jangan mengkhawatirkan itu, kami akan menugaskan beberapa orang untuk menjaga adik-adikmu!" seru om Rick.

"Nah, kamu dengarkan? Please ikut ... " rengek Leia.

Aletta mengetahui dengan pasti motif Leia memohonnya ikut ke Venice, semua karena Leuis dan Aurora. Leia sudah menceritakan semuanya kalau wanita itu telah jatuh cinta pada kekasih sepupunya sendiri, dan ia berusaha untuk menepiskan perasaan itu dengan mendekatkan dirinya pada pria yang dijodohkan dengannya, Guzmân.

Perlahan Aletta mengangguk, selama adik-adiknya ada yang mengawasi, ia bisa pergi dengan tenang.

"Yey!" pekik Leia sambil memeluk Aletta, layaknya anak kecil yang baru saja dikabulkan keinginannya.

"Kamu tidak sesenang itu saat tahu aku akan ikut tadi, Leia," desah Aurora dan Leia merasa tidak enak hati.

Ia segera melepaskan pelukannya dari Aletta, lalu berdiri dan memutari meja untuk mencapai kursi Aurora sebelum mencondongkan badannya untuk memeluk sepupunya itu,

"Tentu saja aku juga senang kamu ikut, Aurora. Kita bisa berburu pria italy yang seksi dan menarik itu seperti dulu, ya kan?"

Aurora menyeringai lebar sambil menatap mata Leia,  

"Sekarang aku tidak sedang sendiri, Leia. Aku bersama Leuis. Sebaiknya kamu dan Aletta yang bersenang-senang, sebelum kalian memiliki kekasih," kekeh Aurora yang kembali memperburuk mood Leia itu, meski begitu Leia tetap menyunggingkan senyumnya saat berkata,

"Ah ya, kamu benar. Semoga saja Leuis melamarmu di sana. Lamaran di atas gondola sepertinya akan sangat romantis,"

Leia mengalihkan tatapannya ke Leuis yang juga tengah menatapnya itu,

"Bukan begitu Leuis?" tanyanya.

"Kalau itu maumu ... " Leuis beralih menatap Aurora,

"Aurora," lanjutnya dengan suara dingin yang membekukan hati Leia.

Aletta menepuk lembut punggung tangan Leia untuk menguatkannya, saat sahabatnya itu kembali duduk di kursinya. Leia yang membalik tangannya untuk meremas tangan Aletta dengan kuat menandakan, kalau dia tengah menenangkan dirinya agar tidak mengalirkan airmatanya lagi.

"Aku akan ikut denganmu ke Venice. Aku tidak akan membiarkan sahabatku melewatkan kesedihannya sendiri," bisik Aletta yang semakin menguatkan Leia. Sahabatnya itu pun mulai menyunggingkan senyumannya,

"Terima kasih, Letta. Kita akan bersenang-senang di sana."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dessy 111210
leuis itu kknya Leia atau bukan ya? ko Daddy nya blg Leon harus ikutin KK nya leuis?
goodnovel comment avatar
siti yulianti
cinta segitiga ternyata
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Liar Suamiku   My Cassanova Husband

    Leon dan Aletta duduk bersisian di tepi hamparan luas tanah lapang tempat beberapa anak panti tengah bermain sepak bola. Sudah lama mereka duduk di sana sambil membahas langkah mereka kedepannya. Baik mengenai rumah tangga mereka dan juga lainnya.“Baiklah, aku akan kembali bersamamu ke Jakarta. Tapi aku minta satu hal padamu dan aku harap kamu mengizinkannya.” Aletta mencoba bernegosiasi dengan suaminya.“Apa syaratnya itu, Sayang?” tanya Leon.“Aku mau Chateau peninggalan orangtuaku dijadikan rumah baru untuk anak-anak panti. Di sana lebih layak dan luas untuk mereka tempati. Ada banyak ruang yang dapat mereka gunakan untuk tempat mereka belajar, bermain atau berkarya. Perpustakaan di sana juga jauh lebih layak dengan koleksi buku terlengkap, dibandingkan dengan di sini. Banyak koleksi buku Papá yang bisa mereka baca. Dan aku juga yakin kalau baik Papá maupun Mamá tidak akan keberatan dengan ide aku ini.”“Kenapa kamu harus izin padaku mengenai hal itu, Sayang? Chateau itu adalah mil

  • Pesona Liar Suamiku   Kamu Mencintaiku?

    “Jadi kamu dan Tante Amber yang membawaku keluar dari labirin itu?” tanya Aletta pada Justin.Kesehatannya sudah kembali pulih, dan sore nanti ia sudah boleh keluar dari rumah sakit. “Ya, kebetulan saat itu aku sedang mencarimu untuk mengajakmu bermain di danau seperti biasanya, dan salah satu pelayan mengarahkanku ke labirin itu. Menurut mereka kamu sedang bermain dengan orangtuamu di sana,” jawab Justin.“Tante Amber juga ikut ke labirin?”“Ya, tidak biasanya Mommy mau ikut panas-panasan. Ternyata saat itu Mommy sudah merasakan ada yang janggal di labirin itu saat melihat beberapa pria mendekati labirin. Mommy merasa tidak mengenali mereka.”Justin mendesah sebentar sebelum kembali melanjutkan,“Dan untungnya juga supir keluargaku belum meninggalkan tempat dia menurunkan kami. Jadi setelah mengeluarkanmu dari labirin itu, kami dapat membawamu langsung ke tempat yang aman. Sebuah panti asuhan terpencil dengan pemandangan yang luar biasa Indah.”“Terima kasih. Kalau tidak ada kamu da

  • Pesona Liar Suamiku   Aletta Hamil?

    “Ya, prioritas utamaku saat ini adalah membuatmu bahagia. Kamu dan juga anak kita ini!” Meski nada suaranya terdengar tegas, namun sentuhan ringan Leon di perut Aletta membuat istrinya itu bertanya-tanya, yang pastinya langsung menyuarakan pertanyaan itu dengan nada sumringah,“Apa aku sedang hamil sekarang?”Untuk sesaat Leon mengerjapkan kedua matanya dengan bingung karena perubahan suasana hati Aletta yang tiba-tiba itu,“Hamil?” ulangnya.“Kamu tadi menyebut kata anak sambil mengusap lembut perutku ini. Apa di dalam sini ada janin anak kita yang sedang berkembang? Apa itu yang menjadi penyebab aku kehilangan kesadaranku?”“Oh, tidak. Bukan itu. Astaga … Kita baru melakukan hubungan intim kurang dari dua minggu yang lalu, Sayang. Kamu tidak mungkin hamil secepat itu. Kalaupun kamu hamil, dokter yang melakukan pemeriksaan padamu tadi pasti sudah akan mem beritahukannya padakiu lebih dulu,” ralat Leon dengan cepat.Saat itu juga wajah sumringah Aletta berubah menjadi sendu kembali,

  • Pesona Liar Suamiku   Peristiwa Paling Menyakitkan

    “Cepat pergi!” Terdengar perintah tegas papá Aletta sebelum Aletta melihat raut sedih bercampur ketakutan di wajah mamanya, saat dengan tubuh yang gemetar hebat perlahan mamanya balik badan hingga mata mereka saling terkunci.Ingin rasanya Aletta menghampiri mamánya dan membantu papánya menghalau serangan demi serangan dari pria asing itu, namun apa daya kedua kakinya seolah terpaku di lantai. Aletta terlalu syok hingga tidak dapat melakukan apapun, bahkan hanya untuk berkedip sekalipun.Hingga akhirnya dengan kedua bola mata yang melebar dan mulutnya yang gemetar memanggil nama Aletta tanpa suara, Aletta melihat benda tajam yang menembus bagian depan tubuh mamánya hingga darah segar mengenai wajah Aletta saat benda tajam itu menghujam semakin dalam.“Mamá!” Aletta berteriak histeris di dalam hatinya, karena kata-kata itu seolah tidak dapat mengalir keluar dari dalam tenggorokannya. Mau sekuat apapun Aletta berusaha mengeluarkan suaranya itu.“Letta, kita harus pergi!” seru seseoran

  • Pesona Liar Suamiku   Satu-persatu Terkuak

    “Apa aku sudah boleh menghajarnya?” tanya Leon dengan tidak sabar. Sejak tadi ia berusaha sabar saat mendengar semua penjelasan Justin.“Silahkan hajar! Atau semua video mesummu dengan Deandra akan tersebar luas! Beberapa anak buahku telah menerima pesanku dengan sangat jelas untuk menyebarkan semuanya jika dalam satu jam aku tidak keluar dari sini dalam keadaan aman!” ancam Leon.Terang saja cengkraman tangan Leon di kerah kemejanya semakin menguat hingga Peter terbatuk-batuk akibat dari tertekannya jalur pernapasannya,“Kau mengancamku? Apa kau pikir dengan ancaman murahan seperti itu akan membuatku takut? Kau salah! Aku tidak peduli dengan reputasiku yang tercemar, saat ini tujuanku hanya satu, membumihanguskan semua yang telah menyakiti Letta, dan semua yang telah berani menyengtuh istriku itu! Persetan dengan reputasiku!” tegasnya.Justin menepuk pundak Leon untuk menyadarkannya, “Leon sabar. Kau bisa membunuhnya! Apa kau mau memberikan kematian yang Mudah untuknya?”“Justin be

  • Pesona Liar Suamiku   Terbongkar Semuanya

    Karena kebahagiaannya yang sebenarnya adalah berada bersama orang-orang yang ia cintai, orang-orang yang mencintainya tanpa syarat, seperti halnya orang-orang yang berada di dalam panti, yang tidak ada satupun dari mereka yang akan menyakitinya dengan sangat dalam, seperti yang telah keluarganya dan juga Leon lakukan padanya.Teringat pada perselingkuhan Leon dengan Deandra membuat Aletta menghela napas panjang sebelum akhirnya berkata,“Lakukan apa yang ingin kalian lakukan.”Tepat pada saat itu terdengar keributan dari arah tangga menuju ruang bawah tanah itu, membuat tidak hanya mata Aletta, Leon dan Justin saja yang mengarah ke sana, tapi juga semua mata anak buah mereka.Dan yang lebih mengejutkan lagi untuk Aletta adalah kedatangan Deandra yang tengah dibekuk oleh Dritan, lalu menyusul di belakang mereka seorang pria tua yang tengah dipaksa masuk oleh Leuis dan beberapa anak buahnya.“Leon, Leon tolong selamatkan aku. Aku tidak ada hubungannya sama sekali dengan pria tua itu!” p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status