Share

Bab 43. Istri Kedua

Aku membalikkan tubuhku.

Anak balita itu turun dari pangkuan Naila dan berjalan menghampiri Kak Fahri.

"Ayah ... Ayah ...!"

"Assalamualaikum Ibra, kamu sudah semakin besar sekarang." Kak Fahri berjongkok mengimbangi tubuh mungil itu. Suamiku memberikan tangannya untuk dicium oleh anak yang dia panggil Ibra.

"Apaa? A-ayah?" Spontan aku memandang Kak Fahri dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Nah, Ibra. Kenalkan ini Ibu. Panggilnya Ibu Lidia, Ya!" Kak Fahri meraih tanganku agar mendekat pada Ibra.

Namun Ibra hanya memandangku dengan wajah bingung. Perlahan anak itu justru menjauh dariku.

"Ibuuuu ....!" teriak Ibra menghampiri Naila.

Kak Fahri nampak gelagapan.

"Istirahatlah Naila. Saya dan Lidia masuk dulu."

"Iy-iya, ustad. Saya permisi ke asrama putri dulu."

Kak Fahri kembali meraih jemariku dan membawaku masuk ke dalam rumah.

"Bikinin aku makanan, dong! Aku kangen masakan kamu. Laper, nih!"

Sebenarnya aku masih sangat penasaran kenapa anaknya Naila memanggil Kak Fahri den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status