Share

Calon Mommy

last update Last Updated: 2024-05-22 00:14:58
‘Aku menyukai Claudia.’

‘Itu sebabnya aku memilihnya.’

Claudia memejamkan matanya erat-erat. Lantas saat membuka mata, dia menemukan dirinya tengah berdiri di depan cermin kamar mandi tamu.

“Ryuga sungguh pria berbahaya,” ucap Claudia menggelengkan kepalanya pelan.

Dia mempunyai segala cara untuk membuat Claudia tak berkutik. Ryuga bahkan membuat Claudia menginap di kediaman keluarga Daksa. Itu tidak ada dalam rencana. Ryuga hanya mengundangnya untuk makan malam. Tapi, mengapa pakai acara menginap segala?

Wanita itu ke luar dari kamar mandi dengan wajah tertekuk. Namun, dia berjengkit kaget saat menemukan sesosok gadis yang tengah berdiri di depan pintu kamar mandi.

“Aruna,” pekik Claudia seraya memegangi jantungnya yang hampir copot.

Ya, gadis itu Aruna. Dia menunjukkan wajah penuh penyesalan.

“Bu Claudia, maaf aku mengganggu. Tapi, ada yang pengen aku obrolin,” ringis Aruna. Satu tangannya mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

Claudia langsung mengiakan, “Ayo, Aruna. Ibu jug
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Cieee Calon MOMMY
goodnovel comment avatar
Herni Utami
jd penasaran jebakan apa yg akan di lakukan claire
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
yaaaa g lhaaa spa jg yg Mao nolak d nkhin SM Ryuga iyeee g Clau wkwkwkkk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Abaikan Saja

    Sadar jika dirinya butuh ruang untuk menenangkan diri, Claudia tidak memilih pulang ke rumah atau ke mansion keluarga Daksa. Satu-satunya yang bisa dijadikan tempat pelarian adalah … apartemen Ryuga.“Aku pikir di sini akan jauh lebih baik,” pikir Claudia setelah merebahkan kepalanya di atas bantal sofa. “Ternyata tetap mengingat Mas Ryuga.”Terlalu banyak kenangan yang hilir mudik dalam kepalanya. Hampir semuanya kenangan manis. Makan malam pertama keduanya, makan malam romantis, dilamar, Claudia melukis Ryuga, merayakan ulang tahun Ryuga, semua dilakukan di apartemen ini.Claudia mengembuskan napas berat. “Aku menjadikanmu pusat duniaku, Ryu.”Sudut bibir cherry-nya tersenyum. Dia jadi bertanya-tanya, “Apa karena saling mencintai, tanpa sadar kita sudah menyakiti satu sama lain, ya?”Jelas tak ada jawaban. Claudia menundukkan pandangan untuk bisa melihat tonjolan di perutnya. Lalu dia mengusapnya penuh kasih sayang.“Mommy tidak biasanya sekesal ini pada Daddy-mu kok, Mas.” Claudia

  • Pesona Presdir Posesif   Pernikahan Tanpa Cinta

    Claudia menyadari penuh atas apa yang dia katakan barusan. Kedengarannya agak sedikit berlebihan, tapi itulah yang dirasakannya saat ini.‘Daripada aku semakin kesal, lebih baik aku tidak melihat wajah Ryuga untuk sementara waktu,’ pikirnya.Susah payah Claudia mencoba bangkit dari duduknya dengan menggeser ke samping. Pasalnya Ryuga sama sekali tidak mau menarik diri agar memberikan Claudia ruang untuk ke luar.Tirta dan Valky masih ada di sana, ikut mendengarkan celetukkan Claudia. Pun, Riel dari jaraknya yang tidak begitu jauh, masih ikut memantau.Sadar jika keributan kecilnya dengan Ryuga menjadi tontonan oleh orang terdekat membuat Claudia malu sendiri. “M-maaf atas yang terjadi barusan,” ucap Claudia penuh sesal. Dia meneguk ludahnya. Tidak seharusnya percikan api kecil dalam hubungannya tampak seperti api besar di mata orang lain.“Mas Valky …,” jeda Claudia sambil kembali menatapnya. “Claudia pulang dulu, ya.”Satu alis Ryuga naik dengan sudut bibirnya terangkat, tersenyum m

  • Pesona Presdir Posesif   Kehilangan Kendali

    “Pak Ryuga.”Damn.Langkah Ryuga terpaksa terhenti karena seseorang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Kentara jelas ingin menghalangi niatnya untuk menemui Claudia.Ryuga mendengus. Kenapa bisa sosok ini ada di hadapannya sekarang?!“Enyahlah, aku tidak memiliki kepentingan denganmu.” Ryuga berucap ketus dengan kedua alis yang menukik kesal.“Bagus. Tahan Ryuga, Riel!”Tirta menyusul langkah Ryuga bahkan melengos melewatinya untuk segera membawa Valky pergi dari sana.Gigi Ryuga bergemeletuk kesal. Manik hitamnya melihat apa yang tengah Tirta lakukan, dia menghampiri Claudia dan Valky, dan tidak tahu persis apa yang Tirta katakan pada keduanya. Namun, yang jelas Claudia menolehkan wajah ke belakang, istrinya itu terkejut saat bertukar pandangan dengannya.Ryuga mendengus kala Tirta berhasil menarik Valky untuk menjauh. Kemudian Ryuga menatap Riel.“Ini rumah sakit, Pak Ryuga. Sebaiknya–“Sebaiknya kamu tidak ikut campur, Riel.”Sejujurnya, Riel memang tidak seharusnya menghalangi R

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Mas Valky Asli

    Aish.Menyadari jika apa yang tengah dilakukannya sekarang tampak konyol, Claudia terdiam menatap lobby rumah sakit yang siang itu lumayan lengang.Dia tak menyangka akan datang ke sini tanpa berpikir panjang.‘Kenapa harus tanya Dokter Tirta segala? Kamu bisa tanya dan konfrontasi Ryuga!’ batinnya merutuki kebodohan.Jika Ryuga memilih menutupi fakta semalam, baru Claudia akan menghadirkan orang lain, dalam hal ini Dokter Tirta. Rasanya kalau seperti ini benar-benar membuktikan jika Ryuga tengah bermain di belakangnya.‘Kenapa bisa aku berpikir sejauh itu?!’Puber kedua?! Hanya karena satu malam kemarin, Claudia mengasumsikan jika Ryuga mengalami puber kedua?Ponselnya yang berada di tangan bergetar, menandakan adanya pesan masuk. Sontak Claudia membuka layarnya.[Ryuga: Sudah selesai membeli kadonya, Claudia?]Perasaan Claudia seketika dihantam rasa bersalah.Satu getaran lagi, satu pesan masuk lagi.[Ryuga: Kabari aku secepatnya, Claudia.]Membaca pesan terakhir, Claudia menggigit

  • Pesona Presdir Posesif   Puber Kedua?!

    Akan tetapi, sekeras apapun Claudia berpikir untuk tidak bersikap berlebihan, dia malah semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah mendengar teman-temannya bergosip mengenai sesuatu yang Claudia sangkutkan dengan sikap Ryuga.“Eh eh, tahu nggak Bu Vika katanya lagi dalam proses perceraian dengan suaminya?”Selagi menunggu makanan mereka tiba, Idellia yang baru datang bergabung membuka topik obrolan.Ya, Claudia tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan bersama teman-temannya usai mencari kado.“Mulai deh, gosip dari mana?” Setengah penasaran, Zoya menyahut.“Kabarnya ramai tadi di ruang dosen.” Kebetulan Idellia ada kelas pagi sehingga dia tidak bisa ikut bersama teman-temannya yang lain mencari kado untuk hadiah Lilia. Dia baru bisa menyusul setelah jam-nya selesai.“Heh, kenapa malah ditanggapi, sih?” Praya memelototkan matanya.Memang, tak jarang di ruangan dosen banyak memiliki bahan gosip untuk dibicarakan. Akan tetapi, pertemanan mereka sangat menghindari untuk membicarakan orang la

  • Pesona Presdir Posesif   Penolakan Ryuga

    Natasha Blair. Wanita yang berstatus sebagai mantan istri Ryuga sekaligus ibu kandung Aruna membuat Claudia uring-uringan sepanjang malam. Tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Bagaimana bisa Claudia tidur nyenyak sementara dia mengetahui Ryuga ternyata bersama Natasha tadi malam?! Sekalipun semalam Ryuga menyusul pulang, tidur di sebelahnya, memeluknya, membisikkannya kalimat cinta, tapi tetap saja perasaan bernama cemburu itu menelusup hadir. Claudia bahkan tidak lagi merasa sedih karena keadaan janinnya. Wajah Natasha kelihatan pucat. Badannya juga tampak kurus dari terakhir Claudia melihatnya satu tahun terakhir. Itu menyita pikiran Claudia. ‘Sebenarnya Natasha kenapa? Kenapa bisa semalam Ryuga ada di sana? Dan kenapa Ryuga harus berbohong segala jika dia menemui mantan istrinya, bukan Dokter Tirta?!’ Keributan di dalam isi kepala Claudia itu tidak berani dia suarakan langsung pada Ryuga. “Makan yang banyak, Clau.” Suara lembut penuh keibuan itu menyadarkan lamunan Claudia.

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Peristiwa dalam Semalam

    Beberapa jam setelah ditinggal sendirian, Claudia gelisah. Pasalnya janin di dalam perutnya kembali bergerak, menendang ke bagian area perut bawahnya. Pergerakan itu membuatnya tidak nyaman. Dia sudah bergonta-ganti posisi, tapi tidak kunjung membuat perasaannya membaik. “Kamu baik-baik saja ‘kan?” tanya Claudia, membuka komunikasi dengan janinnya. Dia mencoba untuk ke luar dari kamar. Namun, baru berjalan sebentar, napasnya sudah terasa sesak. Rasanya ada yang tidak beres. Maka, Claudia meraih ponsel dan menghubungi seseorang. Untungnya tidak butuh waktu lama panggilan itu langsung terhubung. “Ya, sayang? Tumben kamu menelpon malam-malam?” Claudia menghela napas lega. “Ibuuuu,” panggilnya pelan. Sejujurnya, dia merasa tidak enak menelpon ibu mertuanya malam-malam begini. Yap, seseorang yang dihubungi Claudia adalah Emma. “Beritahu Ibu, ada apa, hmm?” Di seberang sana, Emma baru saja kembali dari sebuah acara perkumpulan geng sosialitanya. Dia terduduk di sofa usai mengangkat

  • Pesona Presdir Posesif   Berbaikan

    Ternyata Claudia juga tetap tidak bisa membujuk Ryuga.Sesuatu yang menyangkut dengan Aruna, tidak bisa didebat dengan Ryuga. Claudia kalah suara.“Aku percaya Aruna bisa mandiri tanpa kita. Tapi, di luar sana terlalu tidak aman, Claudia. Lepas dari pengawasanku, bisa saja keluarga Adiwilaga dan Blair berbuat sesuatu,” jelas Ryuga cukup panjang siang itu.Keduanya berbicara di dapur. Sementara Aruna sudah masuk kembali ke kamar tamu atas perintah Claudia.Mendengar nama belakang Blair, seketika Claudia menaikkan satu alisnya. “Keluarga Blair? Natasha punya keluarga, Mas Ryuga?”Dari cerita yang Claudia dapatkan, Natasha sudah dicoret dari keluarga Blair bahkan tidak lagi dianggap putri dari keluarga tersebut saat mengetahui Natasha hamil di luar pernikahan. Pun, saat Ryuga memutuskan menikahinya, itu tak membuat keluarga Blair bisa kembali menerima Natasha.Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Dia mengusap wajahnya, tampak sedikit frustasi. Manik hitamnya memberikan sorot kegelisahan.“Se

  • Pesona Presdir Posesif   Serahkan Padaku

    Kabar mengenai proses persalinan Lilia belum sampai di telinga Claudia. Karena saat ini, wanita yang juga tengah hamil itu masih tampak santai bahkan merasa tidak sabar untuk menghadiri festival di dekat tempat tinggalnya. Dia mengetuk pintu kamar tamu. “Aruna,” panggil Claudia. “Siap-siapnya sudah atau belum?” sambungnya. Claudia sudah siap dengan gaun di bawah lutut berwarna hitam yang dikenakan. Sebelum Ryuga berpamitan pergi karena Aji membutuhkan bantuannya, suaminya itu sudah menyiapkan gaun tersebut dan menaruhnya di tempat yang bisa Claudia jangkau dengan mudah. “Tunggu sebentar, Mom!” Bibir cherry Claudia menyunggingkan senyum ketika pintu kamar di hadapannya terbuka. Namun, dia mengernyit kebingungan mendapati Aruna ke luar dengan menggendong tas ransel pink miliknya. “Na … kita hanya mau ke festival, kenapa kamu membawa ransel segala?” tanya Claudia memperhatikan putrinya lamat-lamat. Ditodong dengan pertanyaan itu, seketika membuat Aruna tidak memiliki pilihan selain

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status