Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Hot Tea - Hot Tea

Share

Hot Tea - Hot Tea

last update Last Updated: 2024-12-23 23:51:38
Seorang pria cenderung mengikuti logika dibandingkan perasaannya. Riel termasuk pria dengan tipe pertama. Akan tetapi, sepertinya itu tampak berbeda dengan apa yang baru saja dilakukannya.

Dengan kesadaran penuh, kini Riel tengah berdiri di sebuah kamar flat–tempat yang baru didatanginya kedua kali. Tangan kanannya sudah terangkat, hendak mengetuk pintu. Namun, mendadak Riel ragu.

Tapi, sudah terlanjur disini ….

Alhasil tangannya menggantung di udara. Riel membuang wajah sekaligus mengembuskan napas kasarnya. Bertepatan dengan itu, pintu kamar flat tersebut terbuka dari dalam.

Refleks, Riel kembali meluruskan pandangan. Maniknya langsung bersitatap dengan sosok penghuni kamar pemilik flat. Bibir Riel sudah terbuka, hendak mengatakan sesuatu selagi dia menurunkan tangan.

Namun, sebelum suaranya mengudara, mulutnya dibungkam oleh sebuah tangan mungil di hadapannya.

Jarak keduanya dekat sekali. Riel bisa merasakan deru napas pendek wanita di hadapannya. Sementara sang wanita juga bi
catatanintrovert

Sepertinya aku akan mempercepat alur supaya pernikahan Ryuga dan Claudia digelar, jadi alurnya aku cepetin setelah bab ini. Tapi, mungkin nanti bakal ada kilas balik (alur mundur). Jadi maaf kalau membingungkan yaqw

| 76
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Dyandra Mulya
Jangan Lama² donk Thor... jadi pada Males buka Cerita Lo lagi nanti, karena Tinggal Ryuga - Claudia Married aja kelama'an.
goodnovel comment avatar
Nana Sena
aaa sedihhhh
goodnovel comment avatar
lotsofbear
wah sedihhhhh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Kepulangan Aruna dan Anjani

    Suasana bandara pagi itu jauh lebih ramai dari biasanya. Kerumunan gadis remaja dan awak media tampak bercampur. Hampir setiap dari mereka mengacungkan ponsel dan kamera profesional untuk bersiap memotret.Melihat itu, Anjani yang tengah berjalan di sebelah Aruna menyeletuk santai, “Runa … mereka nggak mungkin lagi menyambut kepulangan kita, ‘kan?”Aruna hanya terkekeh pelan lalu menggelengkan kepala. “Kayaknya ada selebriti yang baru landing.”Gadis itu sama sekali tak tertarik mencari tahu. Pikirannya saat ini dipenuhi oleh sosok yang bahkan sejak malam tadi belum juga memberikan kabar. Ya, kekasihnya … Pras. Pesan-pesan Aruna hanya dibaca, tanpa dibalas. Terakhir dini hari saat Aruna mencoba menghubungi Pras, ponselnya berakhir tidak aktif.‘Kak Pras keterlaluan! Awas saja, aku nggak akan maafkan dia segampang itu,’ batinnya berteriak.Sementara Aruna melamun, Anjani tetap sibuk memperhatikan sekelilingnya sambil menyeret koper besar. Tiba-tiba dia menepuk lengan Aruna cukup keras

  • Pesona Presdir Posesif   Negosiasi Kencan

    Melihat wajah Diana yang memerah seperti tomat, Garvi tidak bisa menahan senyum kecilnya. “Jangan terlalu tegang. Rileks saja,” ujarnya pelan. Lalu tanpa banyak peringatan, dia mencondongkan tubuh, dan mendaratkan kecupan singkat di pipi kiri Diana. Rileks, apanya?! Mata Diana membola. Dia bahkan belum sempat memprotes ketika tiba-tiba ibu jari Garvi mengusap sudut bibirnya yang masih terasa hangat. Sentuhan itu terasa lembut, membuat detak jantung Diana kembali tak karuan. “Aku terbawa suasana ... maaf.” Refleks, Diana langsung menepis tangan Garvi dari bibirnya. Dia berdeham, berusaha keras mengatur napas dan menata ekspresi wajahnya agar terlihat biasa saja. “O–oke,” gumamnya pelan. Itu semua bisa dimaklumi, karena sejujurnya Diana juga terbawa suasana. Tapi, masalahnya kenapa Garvi harus meminta maaf segala?! Ditambah pria itu terang-terangan masih menatapnya. Diana merasa gila hanya dengan ditatap seintens itu. “Aku sudah memberikan jawabanku. Jadi, kamu bisa pergi, Garvi

  • Pesona Presdir Posesif   Pemanasan

    “Diana Rachel.”Setiap kali Garvi memanggilnya seperti itu dengan suaranya yang dalam dan berat, sebagian dalam diri Diana dibuat bergidik. Dia merasa diinginkan dan dilihat … sebagai seorang wanita.Dan karena itulah Diana selalu protes ketika Garvi menyebut namanya tanpa embel-embel yang lebih formal atau sopan. Dia tidak berani menginginkan lebih.Kemudian Diana menurunkan jinjitan kakinya perlahan. Dia masih tidak percaya kalimat yang terlontar dari mulutnya barusan. “Tidak ada salahnya mencoba, ‘kan?”Sial. Itu terlalu vokal. Padahal, semalaman dia masih dibuat bimbang. Sudah lama semenjak Diana terakhir kali menangisi seorang pria.Dia banyak memikirkan tentang Garvi.Apakah dia cukup layak untuk menjadi teman kencan pria sekelas Garvi Adiwilaga? Pria itu … dua tahun lebih muda. Garvi juga berasal dari keluarga terpandang. Diana mengetahui dia sedang dipersiapkan untuk menjadi penerus dari Adiwilaga Group.Namun, di sisi lain, siapa Diana Rachel? Hanya wanita biasa tanpa keluarg

  • Pesona Presdir Posesif   Jawaban Diana

    Penampilan Argus Adiwilaga beserta sikapnya dinilai arogan dan menakutkan. Banyak kolega bisnis dan musuhnya menganggap demikian. Semua orang merasa segan saat berhadapan dengannya. Tapi, sebenarnya Argus hanya manusia biasa. Dia memiliki perasaan dan bisa berbuat kesalahan, sama seperti manusia lainnya. Dan kesalahan Argus adalah … bertemu Natasha. Namun, di sisi lain Argus tak menyalahkan atas kehadiran Aruna. Dia justru membenci dirinya sendiri dan juga membenci Natasha sebab wanita itu meninggalkan Aruna beberapa jam setelah melahirkan. Membayangkan tidak ada Ryuga saat itu, pernikahan Argus dan Kinara mungkin tidak akan bisa diselamatkan. Di usianya yang begitu muda untuk menjadi seorang ayah, Ryuga mengatakan, “Bukan Natasha ataupun kamu yang akan merawatnya. Melainkan, aku.” Siapa pula pria yang sudi bertanggung jawab untuk merawat anak yang bukan kandung bahkan menikahi gadis yang sudah mengandung anak orang lain? Ryuga Daksa … agak berbeda. Tapi, pria itu lebih pantas

  • Pesona Presdir Posesif   Kediaman Adiwilaga

    Keesokan hari, pagi-pagi sekali, Garvi sudah bersiap untuk menjemput Aruna di bandara nanti pukul sembilan siang. Dia tak ingin terlambat. Bahkan sarapan bersama orang tuanya pun ingin Garvi lewatkan kalau Kinara tak memanggilnya lebih dulu. “Vi, sarapan dulu. Kamu belum makan apa-apa sejak kemarin sore 'kan?” suara Mamanya–Kinara terdengar dari arah dapur. Dengan helaan napas pendek, Garvi mengangguk lalu berjalan ke meja makan. Dia memang tidak berselera untuk melakukan apa-apa semenjak kepulangannya dari kediaman Ryuga. ‘Pak Ryuga tahu bahwa aku tidak sedikitpun menyukainya.’ Ucapan Diana berhasil menghantui Garvi semalaman. “Siapa saja yang pergi? Ryuga dan Claudia ikut juga?” tanya Kinara sambil menuangkan teh untuk putranya. “Tentu saja nggak, Ma,” jawab Garvi santai, setengah malas menjawab. Bahunya mengedik pelan. “Aku dan Aland yang akan pergi.” Sebenarnya Garvi sudah menghubungi Pras, tapi belum ada jawaban. “Prasandji kekasihnya Aruna tidak ikut?” Sang Mama ber

  • Pesona Presdir Posesif   Perasaan Aneh

    Garvi … akan berhenti?Seharusnya Diana merasa lega. Namun, alih-alih lega, dia malah merasa sesak yang ada. Tangannya meremas sprei Gara.‘Kenapa reaksiku begini …?’ batinnya tidak mengerti.Apa ini terlalu mendadak? Dan Diana belum sempat mempersiapkan apa––Tunggu, memangnya apa yang harus dia siapkan?“Aku akan ke luar,” beritahu Garvi. Suaranya pelan, takut membangunkan Gara yang tidurnya tampak nyenyak.Lantas tangan Garvi menyentuh sisi lengan Diana. Pria itu memberikan usapan lembut. “Istirahatlah.”Tanpa menunggu balasan, Garvi turun dari ranjang tempat Gara tertidur dan melangkah keluar. Terdengar suara pintu yang dibuka lalu ditutup pelan-pelan.Diana memejamkan mata, menuruti ucapan Garvi untuk beristirahat. Namun, seberapa keras dia memaksa, rasanya tidak bisa.Embusan napasnya berat. Dia membuka mata dan menatap Gara. Dia berkata lirih, "Uncle Garvi bisa bersama seseorang yang lebih baik dari Aunty, 'kan, Gara?"Dibandingkan dirinya yang bukan siapa-siapa, Garvi pantas m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status