Share

Memutuskan Jujur

last update Last Updated: 2024-06-06 18:52:49

Claudia mengembuskan napas berat. Dia menggeleng kecil sebagai responsnya.

“Tapi, raut wajahmu mengatakan yang sebaliknya,” dengus Ryuga. Pria itu menyaksikan perubahan raut wajah Claudia yang berubah murung.

Tubuh Ryuga menegak lalu tanpa mengatakan apa-apa membalikkan badan. Namun, siapa sangka tangan mungil Claudia menahan lengan kanan Ryuga.

“Ada yang ingin aku katakan, Ryuga,” celetuk Claudia dalam satu tarikan napas.

Tapi, Ryuga tak kunjung membalikkan tubuhnya menghadap Claudia.

“Soal apa?” Ryuga menyahut singkat. Suaranya yang terdengar dingin dan terkesan tak acuh menciptakan suasana yang menegangkan.

Claudia tidak bisa mundur. Dia sudah memikirkan matang-matang untuk memberitahu Ryuga yang sebenarnya mengenai hilangnya cincin Peony tersebut. Sesuai saran Aruna.

Pandangan Claudia yang turun kini naik sebab tangan Ryuga melepaskan tangannya. Tubuh pria itu juga sudah menghadap Claudia. Jarak di antara keduanya tipis sekali.

Sepasang manik hitam Ryuga menunduk, tepat menatap n
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Selvi Wahyuni
ya ampuuuunnnn.... q berasa masuk kedalam novel... membyngkan adegan ryuga sama clau............ so sweet nya hmmm....
goodnovel comment avatar
shrfhnrhfkh_.
kayak seperti kdrama sik ... benaran blushing dongg
goodnovel comment avatar
Herni Utami
jahat bgt claire mudah2n kena batunya tu bocah ,hmm lm2 cinta jg niih claudia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Meminjamkan Bahu Secara Gratis

    “Clau! Yang bener aja kamu!”Claudia rasanya memiliki dua orang dalam tubuhnya. Yang satu ingin mengejar Ryuga dan melanjutkan apa yang pria itu mulai. Yang satunya lagi menyuruh Claudia untuk tidak melakukan hal gila tersebut.Namun, yang terjadi selanjutnya Claudia menyeret kakinya mengikuti jejak Ryuga untuk masuk ke dalam. Dia mendapati pria itu tengah bersiap dengan mengenakan jasnya.“Kita pulang sekarang, Ryuga?” tanya Claudia mengerutkan dahinya.“Ya. Atau kamu mau menginap, Claudia?” sahut Ryuga tanpa menolehkan wajah.Claudia menggeleng. Dia memperhatikan aktivitas Ryuga dengan perasaannya yang bingung, “Soal cincinnya–“Lupakan saja.” Jawaban enteng Ryuga entah kenapa membuat perasaan Claudia terluka.Mungkin bagi Ryuga, cincin semahal itu bisa dibeli kembali dengan uang sehingga dia tidak mempermasalahkan Claudia kehilangan cincin tersebut.“Sejak semalam aku terus merasa bersalah memikirkan itu,” aku Claudia dengan suara yang serak. Dia takut Ryuga marah besar padanya. Bu

    Last Updated : 2024-06-07
  • Pesona Presdir Posesif   Menyusun Rencana

    “Kalau lo cuma mau main ponsel, nggak usah paksa gue buat ke luar, Aruna. Buang-buang waktu gue aja.”Aruna menaikkan pandangan saat mendapat teguran dari Dirga, kekasihnya yang rupawan. Alhasil, Aruna menaruh ponselnya di atas meja dengan posisi layar kaca menghadap meja.“Maaf, Dirga. Barusan Daddy kirimin foto sama calon mommy-ku. Mereka romantis banget deh, malam malam berdua,” cerita Aruna.Gadis itu mulai menyantap ayam yang sudah dipesannya sejak beberapa saat lalu dengan senyum mengembang di bibirnya. Sementara Dirga sudah menghabiskannya dua potong selagi Aruna memainkan ponselnya.“Daddy lo mau nikah lagi?” Dirga bertanya tanpa menatap Aruna. Lebih baik melihat potongan-potongan ayam besar yang menggoda.Padahal Aruna selalu tampak cantik … di mata orang lain. Lihat saja ke beberapa meja yang ada di sana, beberapa pemuda meliriknya terang-terangan karena kelihatannya Dirga sangat tak acuh.“Iya, Daddy harus nikah lagi. Pokoknya harus!” seru Aruna dengan antusias. “Soalnya ak

    Last Updated : 2024-06-07
  • Pesona Presdir Posesif   Berita Sampah

    Esok harinya, pagi-pagi sekali berita gosip sudah wara-wiri di layar televisi. Sosok Ratih sengaja bangun pagi demi melihat gosip terbaru yang langsung menjadi trending topik.“Aku yakin cara ini pasti berhasil,” ucapnya seraya berlalu dari kamar dengan raut wajah puas karena rencana kedua kini mulai berjalan.Dia buru-buru turun ke bawah menuju ruang makan. Di sana sudah ada Eyang Ila, Rudi, dan Emma. Suaminya Angga tidak pulang semalam. Maka, pagi ini tidak menunjukkan batang hidungnya.“Selamat pagi semuanya,” sapa Ratih kepada keluarganya itu. Wanita itu mengedarkan pandangan menatap wajah-wajah itu bergantian. Tampaknya mereka sudah melihat kabar berita pagi ini dilihat dari ekspresi wajahnya.“Aku tadi melihat berita tentang Bellanca Grey yang terbaru.” Ratih membuka suaranya lagi. “Kakak sudah lihat beritanya?” Baik Rudi maupun Emma mengangguk. Orang kepercayaannya melapor dengan segera jika itu berhubungan dengan keluarga Daksa.“Semoga saja Claudia tidak melihat beritanya,”

    Last Updated : 2024-06-07
  • Pesona Presdir Posesif   Jemputan Pagi

    “Kamu lebih suka siapa, Aruna? Claudia atau Bella?” Alih-alih menjawab pertanyaan putrinya, Ryuga malah mengajukan pertanyaan. Daddy satu anak itu melemparkan senyum menggoda sebelum meneguk air putih, menandakan dirinya telah selesai sarapan. “Bu Claudia dong, Daddy. Aruna cuma mau Bu Claudia yang jadi Mommynya Aruna,” rengeknya sambil mempoutkan bibirnya. Claudia sudah mengambil hatinya Aruna tanpa bersusah payah. Gadis itu juga merasa jika Claudia adalah wanita yang tepat untuk bersama Ryuga. Sepasang manik hitamnya menyorot lembut ke arah putrinya. “Memang Claudia mau?” “Daddy harus bikin Bu Claudia maulah pokoknya. Aruna nggak mau tau, ya.” Gadis itu lalu menggembungkan pipinya. Ryuga hanya balas terkekeh. Tangannya maju untuk mengusap puncak kepala Aruna. Sesi perbincangan pagi ini harus berakhir karena Ryuga harus segera berangkat ke kantor. “Mau berangkat sekarang atau nanti?” Masih dalam posisi duduk, Aruna melirik jam di tangannya. “Aruna nanti aja. Masuk kelasnya jam

    Last Updated : 2024-06-08
  • Pesona Presdir Posesif   Panggilan Akrab

    Fyuhhhh~Claudia membuang napasnya setelah menyadari jika apa yang dia tanyakan pada dirinya sendiri adalah pertanyaan bodoh.Dia kembali melanjutkan langkah, segera keluar dari rumah setelah mengucapkan, “Aku pergi,” yang langsung disahuti Larissa dengan teriakan, “Hati-hati.”Jika berita itu benar, Ryuga dan Bellanca akan menikah, maka itu bagus untuk Claudia. Kontrak pertunangan keduanya akan berakhir. Bukankah itu kabar baik?“Berangkat sekarang, Mbak?” Claudia memfokuskan pandangan ke arah Dirga lalu mengukir senyum di bibir cherry-nya.“Uhm I-iya,” angguk Claudia.“Mbak dijemput siapa?” tanya Dirga penasaran.Claudia mengangkat kedua alisnya, “Haa?”Lalu jari telunjuk Dirga menunjuk ke luar pekarangan rumahnya, tepat pada sebuah mobil hitam yang sudah terparkir di sana. Mata Claudia memelotot seketika.‘Kok Ryuga cepat banget datangnya!?’ Batin Claudia tak habis pikir.Dia memutar otaknya cepat. Lagi-lagi Claudia harus menciptakan kebohongan di depan pemuda ini.“Mbak … pesan l

    Last Updated : 2024-06-08
  • Pesona Presdir Posesif   Pertengkaran Pertama

    “Kamu mempermasalahkan hal sekecil itu, Claudia?”Ryuga tak mengira jika Claudia akan mengatakan demikian. Ekor matanya terus melirik Claudia yang tampak kelihatan murung.Di tengah-tengah itu, ponsel Ryuga berdering. Nama sekretarisnya tertera di layar ponsel yang Ryuga taruh pada dashboard mobil. Tangan Ryuga langsung mengambil headset tanpa kabel untuk menyambungkan telepon.“Ya, Diana?”Sekilas Claudia melirik Ryuga lalu mengalihkan pandangannya keluar jendela. Pagi ini suasana hatinya buruk sekali.“Katakan pada Bella untuk menungguku.” Suara Ryuga mengudara lagi.Mendengar nama Bellanca disebut, Claudia menahan napas. Rasanya oksigen di dalam mobil Ryuga membuat dadanya sesak.“Claudia,” panggil Ryuga setelah dia mematikan telepon dengan Diana.“Bisa turunkan aku di depan, Ryuga?” Claudia mengangkat jari telunjuknya ke arah halte bus.“Jangan konyol, Claudia. Untuk apa kamu turun di sana?” tanya Ryuga dengan ketus.Claudia mengepalkan kedua tangannya yang diletakkan di atas paha

    Last Updated : 2024-06-09
  • Pesona Presdir Posesif   Kekasih Cueknya Aruna

    UHUKKK UHUKKKSeorang gadis tersedak saat tengah meminum susu kotak strawberry miliknya. Pemuda di samping gadis itu langsung mengalihkan perhatiannya dari ponsel demi melihat keadaan kekasihnya.“Pelan-pelan ‘kan bisa minumnya? Nggak ada yang bakal minta susu kotak strawberry lo, Aruna,” omelnya sambil meraih tissue yang ada di meja kantin.Ya, gadis yang tersedak itu Aruna. Dia hendak meraih tissue yang disodorkan Dirga. Namun, ternyata pemuda itu membersihkan area mulut Aruna dengan tissue tersebut.“He-he iya maaf, aku kaget,” ringis Aruna. Dia bersyukur tersedak karena Dirga yang biasanya cuek jadi perhatian seperti ini.Manik hitam Dirga menatap Aruna tajam. Pemuda itu menarik tangannya dan membuang tissue itu ke tong sampah tak jauh dari tempat duduknya.Lalu Dirga dengan cuek kembali ke aktivitasnya semula, fokus dengan ponselnya, mengabaikan Aruna.“Kamu nggak nanya aku kaget kenapa, Dirga?” tanya Aruna memasang wajah murungnya seketika.“Nggak penting,” sahut Dirga datar.Ar

    Last Updated : 2024-06-09
  • Pesona Presdir Posesif   Aku Bisa Sendiri

    Setelah sampai di ruangan dosen, Aruna malah mematung. Dia mendadak ragu untuk menghampiri Claudia yang sedang duduk di mejanya.Sosok wanita cantik itu tampak memikirkan sesuatu.‘Apa baiknya aku nggak perlu kasih tahu Bu Claudia?’ tanya Aruna dalam hatinya. Gadis itu takut mengganggu pekerjaan Claudia.Namun, belum sempat berbalik, Claudia lebih dulu menemukan presensi Aruna. Claudia melambaikan tangan, menyuruh Aruna menghampirinya.Di tempatnya berdiri, Aruna menggelengkan kepala. ‘Kayaknya nggak deh.’Lantas Aruna buru-buru berbalik dan melangkahkan kakinya ke luar dari ruangan dosen.“Lho, kenapa?” Melihat kepergian Aruna, Claudia bangkit dari duduknya dan cepat menyusul gadis itu keluar.Untungnya, langkah Aruna tidak secepat langkah Ryuga sehingga Claudia masih bisa menyusulnya.HAPClaudia menangkap lengan kiri Aruna. Tubuhnya maju ke depan untuk berhadapan dengan Aruna“Kenapa pergi? Kamu mau temui Ibu?” tanya Claudia menaikkan satu alisnya.Satu tangan Aruna naik untuk meng

    Last Updated : 2024-06-10

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Mas Valky Asli

    Aish.Menyadari jika apa yang tengah dilakukannya sekarang tampak konyol, Claudia terdiam menatap lobby rumah sakit yang siang itu lumayan lengang.Dia tak menyangka akan datang ke sini tanpa berpikir panjang.‘Kenapa harus tanya Dokter Tirta segala? Kamu bisa tanya dan konfrontasi Ryuga!’ batinnya merutuki kebodohan.Jika Ryuga memilih menutupi fakta semalam, baru Claudia akan menghadirkan orang lain, dalam hal ini Dokter Tirta. Rasanya kalau seperti ini benar-benar membuktikan jika Ryuga tengah bermain di belakangnya.‘Kenapa bisa aku berpikir sejauh itu?!’Puber kedua?! Hanya karena satu malam kemarin, Claudia mengasumsikan jika Ryuga mengalami puber kedua?Ponselnya yang berada di tangan bergetar, menandakan adanya pesan masuk. Sontak Claudia membuka layarnya.[Ryuga: Sudah selesai membeli kadonya, Claudia?]Perasaan Claudia seketika dihantam rasa bersalah.Satu getaran lagi, satu pesan masuk lagi.[Ryuga: Kabari aku secepatnya, Claudia.]Membaca pesan terakhir, Claudia menggigit

  • Pesona Presdir Posesif   Puber Kedua?!

    Akan tetapi, sekeras apapun Claudia berpikir untuk tidak bersikap berlebihan, dia malah semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah mendengar teman-temannya bergosip mengenai sesuatu yang Claudia sangkutkan dengan sikap Ryuga.“Eh eh, tahu nggak Bu Vika katanya lagi dalam proses perceraian dengan suaminya?”Selagi menunggu makanan mereka tiba, Idellia yang baru datang bergabung membuka topik obrolan.Ya, Claudia tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan bersama teman-temannya usai mencari kado.“Mulai deh, gosip dari mana?” Setengah penasaran, Zoya menyahut.“Kabarnya ramai tadi di ruang dosen.” Kebetulan Idellia ada kelas pagi sehingga dia tidak bisa ikut bersama teman-temannya yang lain mencari kado untuk hadiah Lilia. Dia baru bisa menyusul setelah jam-nya selesai.“Heh, kenapa malah ditanggapi, sih?” Praya memelototkan matanya.Memang, tak jarang di ruangan dosen banyak memiliki bahan gosip untuk dibicarakan. Akan tetapi, pertemanan mereka sangat menghindari untuk membicarakan orang la

  • Pesona Presdir Posesif   Penolakan Ryuga

    Natasha Blair. Wanita yang berstatus sebagai mantan istri Ryuga sekaligus ibu kandung Aruna membuat Claudia uring-uringan sepanjang malam. Tidurnya sama sekali tidak nyenyak. Bagaimana bisa Claudia tidur nyenyak sementara dia mengetahui Ryuga ternyata bersama Natasha tadi malam?! Sekalipun semalam Ryuga menyusul pulang, tidur di sebelahnya, memeluknya, membisikkannya kalimat cinta, tapi tetap saja perasaan bernama cemburu itu menelusup hadir. Claudia bahkan tidak lagi merasa sedih karena keadaan janinnya. Wajah Natasha kelihatan pucat. Badannya juga tampak kurus dari terakhir Claudia melihatnya satu tahun terakhir. Itu menyita pikiran Claudia. ‘Sebenarnya Natasha kenapa? Kenapa bisa semalam Ryuga ada di sana? Dan kenapa Ryuga harus berbohong segala jika dia menemui mantan istrinya, bukan Dokter Tirta?!’ Keributan di dalam isi kepala Claudia itu tidak berani dia suarakan langsung pada Ryuga. “Makan yang banyak, Clau.” Suara lembut penuh keibuan itu menyadarkan lamunan Claudia.

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Peristiwa dalam Semalam

    Beberapa jam setelah ditinggal sendirian, Claudia gelisah. Pasalnya janin di dalam perutnya kembali bergerak, menendang ke bagian area perut bawahnya. Pergerakan itu membuatnya tidak nyaman. Dia sudah bergonta-ganti posisi, tapi tidak kunjung membuat perasaannya membaik. “Kamu baik-baik saja ‘kan?” tanya Claudia, membuka komunikasi dengan janinnya. Dia mencoba untuk ke luar dari kamar. Namun, baru berjalan sebentar, napasnya sudah terasa sesak. Rasanya ada yang tidak beres. Maka, Claudia meraih ponsel dan menghubungi seseorang. Untungnya tidak butuh waktu lama panggilan itu langsung terhubung. “Ya, sayang? Tumben kamu menelpon malam-malam?” Claudia menghela napas lega. “Ibuuuu,” panggilnya pelan. Sejujurnya, dia merasa tidak enak menelpon ibu mertuanya malam-malam begini. Yap, seseorang yang dihubungi Claudia adalah Emma. “Beritahu Ibu, ada apa, hmm?” Di seberang sana, Emma baru saja kembali dari sebuah acara perkumpulan geng sosialitanya. Dia terduduk di sofa usai mengangkat

  • Pesona Presdir Posesif   Berbaikan

    Ternyata Claudia juga tetap tidak bisa membujuk Ryuga.Sesuatu yang menyangkut dengan Aruna, tidak bisa didebat dengan Ryuga. Claudia kalah suara.“Aku percaya Aruna bisa mandiri tanpa kita. Tapi, di luar sana terlalu tidak aman, Claudia. Lepas dari pengawasanku, bisa saja keluarga Adiwilaga dan Blair berbuat sesuatu,” jelas Ryuga cukup panjang siang itu.Keduanya berbicara di dapur. Sementara Aruna sudah masuk kembali ke kamar tamu atas perintah Claudia.Mendengar nama belakang Blair, seketika Claudia menaikkan satu alisnya. “Keluarga Blair? Natasha punya keluarga, Mas Ryuga?”Dari cerita yang Claudia dapatkan, Natasha sudah dicoret dari keluarga Blair bahkan tidak lagi dianggap putri dari keluarga tersebut saat mengetahui Natasha hamil di luar pernikahan. Pun, saat Ryuga memutuskan menikahinya, itu tak membuat keluarga Blair bisa kembali menerima Natasha.Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Dia mengusap wajahnya, tampak sedikit frustasi. Manik hitamnya memberikan sorot kegelisahan.“Se

  • Pesona Presdir Posesif   Serahkan Padaku

    Kabar mengenai proses persalinan Lilia belum sampai di telinga Claudia. Karena saat ini, wanita yang juga tengah hamil itu masih tampak santai bahkan merasa tidak sabar untuk menghadiri festival di dekat tempat tinggalnya. Dia mengetuk pintu kamar tamu. “Aruna,” panggil Claudia. “Siap-siapnya sudah atau belum?” sambungnya. Claudia sudah siap dengan gaun di bawah lutut berwarna hitam yang dikenakan. Sebelum Ryuga berpamitan pergi karena Aji membutuhkan bantuannya, suaminya itu sudah menyiapkan gaun tersebut dan menaruhnya di tempat yang bisa Claudia jangkau dengan mudah. “Tunggu sebentar, Mom!” Bibir cherry Claudia menyunggingkan senyum ketika pintu kamar di hadapannya terbuka. Namun, dia mengernyit kebingungan mendapati Aruna ke luar dengan menggendong tas ransel pink miliknya. “Na … kita hanya mau ke festival, kenapa kamu membawa ransel segala?” tanya Claudia memperhatikan putrinya lamat-lamat. Ditodong dengan pertanyaan itu, seketika membuat Aruna tidak memiliki pilihan selain

  • Pesona Presdir Posesif   Tolong Cintai Aku

    “Jangan mengebut, santai saja, Yel.” Mendengar ucapan perintah itu, Riel melirik wanita yang duduk di kursi penumpang dengan tatapan horror. Bisa-bisanya dalam kondisi genting seperti sekarang, dia menyuruh Riel untuk mengemudi dengan santai?! “Kamu akan melahirkan, Lilia.” Dengan suaranya yang dalam, Riel mengingatkan. Keseluruhan tangannya mencengkram setir erat-erat. Di sampingnya, Lilia memasang wajah tenang. Tampak kesakitan, akan tetapi Lilia menunjukkan seolah sakit yang dia rasakan bukan sesuatu yang besar. “Aku tahu dan aku tidak akan melahirkan di sini kok, aku tidak akan mengotori mobil mewahmu,” kata Lilia. Dia sedikit meringis, “Hanya saja, maaf, celanaku sekarang basah.” Ya, cairan yang tampak membasahi kaki Lilia adalah air ketuban yang pecah. “Apa masalah itu penting?” sindir Riel kentara menunjukkan perasaan kesalnya. Sebenarnya, apa yang ada dalam pikiran Lilia? Riel hanya ingin tiba lebih cepat supaya dia bisa segera ditangani. Melihat ketuban Lilia pecah, Ri

  • Pesona Presdir Posesif   Kekhawatiran Riel

    “–Akan tetapi, tolong antarkan aku pergi ke tempat lapangan lari. Aku ingin jalan-jalan pagi.” Riel memukul stir yang dikemudikannya lalu memutar mobilnya ke arah tempat lapangan lari. Bisa-bisanya dia menuruti permintaan Lilia, dan parahnya membiarkan wanita yang tengah mengandung anaknya itu keluyuran sendirian. Sesaat, hatinya dilanda perasaan bersalah. Riel menyadari bahwa semakin hari, setiap minggu, dan beberapa bulan ke belakang sikapnya sangat acuh pada istrinya itu. “Ayo, angkatlah,” gumamnya pelan. Dia memutuskan menghubungi Lilia. Teleponnya aktif. Namun, tidak diangkat. Pikiran Riel terpecah. Sebelum Lilia turun dari mobil, dia sempat menatap Riel seolah ingin mengatakan sesuatu. “Katakan saja.” Berulah saat itu, Lilia mengutarakan pikirannya. Wanita itu mencengkram seatbelt yang sudah terlepas. “Aku serius dengan ucapanku tadi. Ayo berpisah setelah anak ini lahir.” Riel tidak memberikan respons. Manik hitamnya menyorot tajam, mencari kebenaran dibalik pernyataan Li

  • Pesona Presdir Posesif   Muak (Revisi Besok)

    Ketegangan pagi itu tidak hanya terjadi pada sepasang ayah dan anak, melainkan juga terjadi pada sepasang suami istri di kediaman keluarga Waluyo.“Tidak bisakah kamu membatalkan agar tidak jadi pergi, Yel?”Istri mana yang tidak marah apabila suaminya baru saja pulang beberapa jam, harus kembali pergi meninggalkannya seorang diri … ditambah dengan keadaan hamil besar.Lilia memperhatikan baik-baik Riel yang sudah siap dengan pakaian berkudanya. Ya, Riel akan pergi berkuda bersama rekan-rekan bisnisnya.“Membatalkannya?” ulang Riel lantas menggelengkan kepala. “Itu tidak mungkin. Aku sudah merencanakannya lama dengan teman-temanku.”Setelah Riel kembali untuk menggantikan sang ayah memimpin perusahaan, dia mulai memiliki kesibukan-kesibukan di luar pekerjaan utama sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk menemani Lilia sehingga berujung … mengabaikannya tanpa sadar.“Bagaimana dengan aku, Yel?” tanya Lilia dengan pandangan yang meredup. Perlahan, dia menundukkan pandangan dan mengus

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status