Share

Bab 23. Tawaran Buaya

Cukup lama Devi terdiam, berusaha menetralkan pikiranya. Agus yang sedari tadi memandang rakus semakin gemas ketika melihat leher mulus dan bibir sensual Devi meskipun dengan gincu warna netral. Memandangnya saja membuat ke jantannya mengeras apalagi menyentuh. Bisa-bisa mati di pelukan Devi.

“Gimana Mbak Devi? Bukannya sudah lama tak dipeluk? Ngak pengen dipuaskan?”

Wajah Devi sangat datar, senyuman Agus begitu manis diacuhkan begitu saja berusaha mengakat wajah sambil manahan marah.

“Begini saja, saya tinggalkan nomor telefon saya. Semua bisa diatur. Jika hal pribadi dibahas di sini itu sangat memalukan. Malu sama seragam Bapak dibeli dari uang rakyat.”

Jawaban Devi sangat ketus bahkan kata-kata terakir membuat Agus tersinggung, tapi Agus puas dengan jawaban Devi itu artinya setuju dengan tawarannya. Ngopi di hotel sambil berendam bersama janda muda yang tubuhnya masih langs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
mario pindah krna mo nglamar susi ya thor?!?...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status