Share

BAB 9

Penulis: SISKA JUNIA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-13 23:00:10
Halaman yang tenang dan sepi.

Rumah ini terlalu besar untukku, untuk seorang gadis kecil yang sendirian. Hampir setengah waktuku aku habiskan sendirian. Sedangkan Darren, dia bisa bekerja dan menghabiskan waktu dengan teman-teman di kantornya.

Aku? Aku tidak bisa bertemu teman-temanku, aku tidak bisa melakukan apapun disini. Semua sudah di kerjakan oleh pelayan.

“Ke tempat tidur sekarang!” aku menatap Darren.

“Aku—aku tidak mengantuk,” Darren menatapku.

Aku segera berdiri sebelum dia berteriak lagi padaku, aku meletakan tas-ku di atas meja, lalu melepaskan heelsku. Aku naik ke atas tempat tidur lalu berbaring.

“Maafkan aku, Darren.”

“Maaf? aku bukan orang pemaaf.”

Aku memiringkan tubuhku menghadapnya.

“Aku berjanji tidak akan pergi dengan Theo jika kau tak suka, aku berjanji,” aku mengulurkan jari kelingkingku.

Darren menatap jariku, lalu menatap bola mataku. Aku selalu seperti ini dengan Theo jika berjanji, aku pikir Darren akan meresponnya sama seperti apa yang Theo lakukan. Tapi ia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 80

    “Leora.”Aku menatap Ibuku dan James yang berlari menuruni anak tangga. Aku memutar bola mataku, lalu menarik Darren.Aku memeluk tubuh Ibuku sebentar, lalu berjalan ke kamar.“Leora, aku tau kau marah padaku, aku minta maaf.”James berucap di belakangku. Aku mengabaikannya, lalu masuk ke dalam kamar. Darren menutup pintu dan menguncinya.“Apa dia sudah mengerti kenapa aku membenci kekasihnya?”“Mungkin, setelah kau menamparku.”Darren melepas pakaiannya dan memasukannya ke keranjang kotor.“Maaf, aku tidak sengaja.”“Aku tau.”Darren menutup lemari. ia menarik nafas, lalu berbaring di atas tempat tidur.“Aku sangat lelah.”“Lelah? Padaku?”“Hanya lelah, tidak tahu akan apa.”Aku menatap Darren. Lalu memeluk lehernya, Darren memeluk punggungku dengan lembut. aku menc

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 79

    Aku masih terperangkap dalam pelukan Darren. ia masih tertidur, dan tangannya dengan erat memeluk tubuhku.Aku tau aku melukainya, aku sangat melukainya dalam waktu 2 bulan terakhir ini.“Hei, selamat pagi.”Darren mencium keningku dengan lembut. Aku tersenyum tipis.“Selamat pagi.”“Apa kau ingin sesuatu pagi ini?”Aku menggeleng. Aku tidak menginginkan apapun, sekalipus aku harusmenahannya jika aku butuh sesuatu. Aku tidak peduli jika aku harus mual sepanjang hari, anak ini, dia membuatku menjadi orang jahat, jahat pada suamiku sendiri.“Bagaimana jika kita mengunjungi Dokter France?”“Terserah padamu,” ujarku dengan pelan.“Hei, bersemangatlah. Kau terlihat pucat dan sedih.”Darren melepaskan pelukannya, lalu menyangga kepalaku dengan lengannya.“Aku baik-baik saja,” Darren hanya mengangguk tanpa ber

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 78

    ***James menjauhiku hari ini setelah pagi tadi aku melukai Lucyana.Jika kami ada dalam satu tempat yang sama, dia akan memutuskan untuk pergi dan tidak mau menegurku. Andai dia tau jika kekasihnya itu mantan suamiku dan pernah mengirim pesan menggoda ke suamiku, dia pasti tak akan semarah ini.Aku duduk di sofa sambil meminum teh-ku dan membaca majalah. Aku sudah sangat lelah tiduran di tempat tidur.Aku memandang layar handphoneku yang menyala.Saat aku ingin mengambilnya, seseorang terlebih dahulu mengambilnya.“Alice mengirim pesan, katanya dia ingin hang out, besok,” ujar Darren.Ia memeriksa handphoneku dan duduk di sofa single. Ia mengangkat kakinya layaknya boss. Ups, aku lupa, dia kan memang boss.“Lalu Zayn mengirim pesan, katanya bajumu sudah bisa di ambil, dan harus besok, karena dia akan ke New York untuk New York Fashion week.”“Darren

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 77

    Aku mendengus secara tidak sengaja begitu melihat Lucyana di meja makan pagi ini.Darren menatapku, tapi aku tetap terpaku menatap meja makan. Menjengkelkan. Kenapa dia harus disini? andai aku bisa mengatakan pada mereka jika aku tidak suka dengan Lucyana.“Selamat pagi,” ujar Darren.Aku duduk di kursiku dan Darren di sampingku. Zeke menyenggol siku-ku.“Kenapa kau cemberut?” aku menggidikan bahuku.“Jadi, kalian sudah berpacaran cukup lama selama di Jerman?” tanya ayahku pada James dan Lucyana.“Ya, kami berpacaran tidak lama, kami baru memulainya, baru selama 1 tahun,” jawab Lucyana dengan senyum sok manis dan tak berdosanya.James tersenyum, ia mengusap punggung tangan Lucyana. Andai aku boleh berjalan ke arah mereka, lalu menancapkan pisau garpu di punggung tangan gadis sialan itu.“Jadi, disini kau tinggal dengan siapa Lucyana?” tanya Ibuku.

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 76

    ***Aku menggunakan Jumpsuit berwarna kuning.Kami sudah bersiap untuk makan malam, walaupun cukup melelahkan setelah perang yang kami lakukan tadi dan baru ber-akhir setengah jam yang lalu.Darren memelukku dan membiarkan aku duduk di atas pangkuannya.“Aku sangat melukaimu tadi, Mommy.”“Tidak, aku sangat menikmatinya, Daddy. percayalah. Itu sangat liar, dan aku suka.”Aku tersenyum. Darren menurunkan lengan pakaianku, menatap dadaku yang terbungkus bra. Ia menatap bekas luka disana, gigitan yang meninggalkan bekas merah, dan kissmark. Tapi sungguh, ini adalah keinginanku.Ia mengecup kulitku dengan lembut. lalu ia membenarkan pakaianku.“Jangan berbohong padaku.”“Oh sayang, aku tidak berbohong. Kita bahkan menghabiskan semangkuk cream, dan rasanya aku kenyang sekarang.”Darren mengusap pipiku.“Terima kasih hadiahnya.&rd

  • Pesona Suami Dingin dan Posesif   BAB 75

    Aku keluar dari rumah sakit.Darren merangkul bahuku dengan lemmbut, melapisi tubuhku dengan Jacket kulitnya.Paparazzi mendekat, tapi Darren mengabaikannya dan merangkulku lebih erat lagi.Ia membuka pintu, lalu membiarkan aku masuk dan dia menyusulnya di pintu lain.Darren menggerakan mobilnya dengan hati-hati, lalu melaju cepat begitu jauh dari keramaian. Darren meremas tanganku dengan lembut. lalu menariknya dan mencium punggung tanganku.“Aku cinta padamu, leora.”“Aku cinta padamu, sayang,” balasku.Kami sampai. Mobilnya berhenti di beranda rumah, dia membiarkan kuncinya tergantung di lubang kunci, agar satpam bisa memarkirkan mobilnya di garasi.Kami keluar dari mobil, Darren merangkulku lagi dengan lembut.Saat kami ingin membuka pintu. pintu terbuka lebih dahulu, Jeremy muncul dan ia meraih kerah baju Darren, hingga Darren terdorong ke belakang.“Dad,” uja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status