Share

17. Ketabahan Hani

"Mas ... Mas ...." panggil Hani yang sedari tadi meringkuk kedinginan di sudut gudang.

"Apa? Mau sholat lagi lu? Udah di situ aja. Jangan bolak balik ke kamar mandi mulu!" bentak seorang brandal bertopeng muak.

Hani tersentak kaget mendengar gelegar suara sang preman. Namun, gadis cantik yang kini kerudungnya sudah lusuh oleh debu berusaha menabahkan diri.

"Bukan, Mas. Saya permisi mau buang air kecil," kata Hani.

"Mau kencing ya kencing aja di situ! Gak usah banyak tingkah!" 

"Tapi nanti kotor, Mas. Saya jadi gak bisa sholat." Hani berbicara dengan bibir bergetar. 

Preman lain menyahut. "Heran gua. Perasaan nih orang kita culik jadi tawanan. Kerjaannya sholat melulu. Dikira ini masjid apa yak!" 

Mata Hani sudah sebak. "Saya mohon izinkan saya membersihkan diri dan tetap menjalankan sholat, Mas. Apa pun yang terjadi, saya nggak kepingin jauh dari Allah. Mas Mas semua juga pasti percaya Tuhan kan?" 

"Heleh! K

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status