Share

18. Stockhorm Syndrome

Sudah tiga hari berlalu. Luka-luka di tubuh Hani sudah mulai sembuh, hanya luka batin yang masih membekas kuat. Namun, Hani berusaha sabar dan menuangkan kesedihannya di atas sajadah, memohon pertolongan Allah agar Roman dilembutkan hatinya. 

Selesai sholat, terpincang-pincang Hani bergerak menuju ranjangnya. Ingin duduk di situ. Memang itu saja yang bisa ia lakukan selain berdoa. Roman tidak mengizinkannya pergi ke mana pun. Ke kamar mandi saja ia harus ditunggui oleh wanita penjaga. 

"Memangnya Tuhan bakal nurunin malaikat buat bawa kabur kamu dari tempat ini? Percaya gitu? Aku sih enggak. Kalau zaman dulu, mungkin. Mukjizat itu banyak di zaman nabi-nabi," celetuk Roman yang diam-diam sudah duduk di ruangan sambil merokok. Satu kakinya dinaikkan ke meja. Sedari tadi ia memperhatikan Hani yang sedang sholat.

Hani tersenyum. "Percaya. Kalau nggak percaya sama Allah namanya Islam KTP, Kak. Mukjizat itu akan selalu ada selama Allah menghendaki."

R

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status