Home / Romansa / Pesona Tampan Papa Angkat / Bab 5 Diam-diam mengikuti Papa

Share

Bab 5 Diam-diam mengikuti Papa

Author: Sopi_sopiah
last update Last Updated: 2024-07-30 23:53:26

Malas berdebat dengan Emanuel akhirnya Adilson pun tidak lagi memusingkan kehadiran Bianca, malah ketiganya duduk berdekatan Bianca, Emanuel dan Adilson.

“Papa ini minumanmu,” disodorkannya satu gelas minuman pada Emanuel.

Emanuel pun menerimanya dan langsung meminumnya.

“Astaga, kau benar-benar sudah menjadi seorang Papa Nuel,” ujar Adilson.

Adilson bahkan terheran-heran dengan Bianca yang sangat menempel sekali dengan Emanuel, bahkan Bianca kembali menggandeng satu tangan Emanuel.

Karena acara peresmian hotel baru tersebut akan segera dimulai, Adilson pun naik keatas podium untuk menyambut tamu undangan yang telah hadir disini! Sementara Bianca tetap menempel dengan Emanuel sambil tersenyum kearah podium.

Acara itu berlanjut dengan menggunting pita di pintu masuk hotel, Adilson kemudian meminta agar Emanuel berada disamping kanannya, tak disangka Bianca justru ikut berada disamping kiri Adilson.

Adilson pun hanya bisa berdehem sambil menahan kesal karena Bianca terus-menerus mendekatinya! Akhirnya proses gunting itu pun telah berakhir, Emanuel bersama dengan Bianca kemudian makan malam bersama dengan Adilson.

“Kakek, makanan favorit kakek apa?” tanya Bianca.

“Kenapa kau ingin tau?” tanya Adilson.

“Aku ingin bisa memasak makanan favorit kakek, lalu menyajikannya untuk kakek,”

“Tidak perlu, kau pikir aku bisa makan hasil masak sembarangan yang ada perutku bisa mulas,”

Emanuel pun melirik kearah Adilson, membuat Adilson pun berusaha untuk tidak terlalu bersikap sinis pada Bianca.

“Makanan favoritku spageti kuning telur!” kata Adilson.

“Aku juga suka itu kek, nanti aku akan buatkan yang enak untukmu! Tentunya setelah aku belajar dengan baik,”

“Terserah kau sajalah, sekarang makanlah makananmu jangan terus bicara,”

“Baik kek,”

Setelah makanan tandas Emanuel pun berpamitan pada Adilson.

“Pa, aku pergi dulu!”

“Hmm, lusa Papa akan mengunjungimu di markas,”

“Dah kakek,”

“Hmm,”

Didalam mobil selama perjalanan pulang, Bianca terus saja mengajak Emanuel bicara tentang banyak hal namun Emanuel sama sekali tidak menanggapinya. Tidak lama kemudian handphone Bianca pun berdering, panggilan masuk dari Lucas.

“Halo Lucas,”

Emanuel pun mencoba mendengarkan dengan siapa Bianca bicara ditelepon.

“Halo Bi, kau sedang apa?”

“Aku masih dijalan bersama Papaku, kami baru pulang setelah bertemu kakek,”

“Oh begitu, ya sudah nanti aku akan menelponmu lagi setelah kau sampai rumah,”

“Baiklah, Bye Lucas,”

Bianca tersenyum sambil menaruh kembali handphone miliknya kedalam tas, sedangkan Emanuel merasa harus lebih extra lagi menjaga Bianca karena banyak laki-laki yang coba mendekatinya, Emanuel tidak mau Bianca sampai salah memilih pasangannya.

“Papa, tadi itu Lucas yang menelpon! Dia laki-laki yang baik dan tampan, kami satu kelas di kampus! Kalau aku dan Lucas berpacaran apa boleh?”

“Usiamu masih terlalu muda,”

“Jadi? Papa tidak mengizinkan aku berpacaran?”

Emanuel mengangguk, membuat wajah Bianca langsung masam! Itu artinya jika nanti dia benar-benar jadi berkencan dengan Lucas, Bianca harus menjalani hubungan backstreet karena Emanuel tidak mengizinkannya berpacaran.

“Baiklah jika begitu, Bia tidak akan berpacaran dulu tapi Papa, besok aku libur kuliah! Boleh ya ikut dengan Papa ke tempat markas-markas yang selalu bodyguard ku ucapkan setiap kali aku bertanya dimana Papa,”

“Boleh ya Pah,”

Akan tetapi Emanuel tidak menjawab itu artinya Emanuel tidak mengizinkan Bianca untuk ikut! Akhirnya mobil pun tiba di rumah milik Bianca tapi Emanuel hanya diam saja dan tidak turun dari mobil.

“Kenapa Papa tidak turun?”

“Pergilah masuk!” kata Emanuel.

“Papa tidak akan masuk ke rumah bersamaku?”

“Hmm,”

Sementara supir Emanuel sudah turun dari mobil untuk melihat kondisi ban mobil tersebut, supir itu merasa mobilnya tidak enak dipakai menduga jika ada ban yang kempes atau bocor.

“Tidak mau! Aku mau Papa pulang ke rumah juga bersamaku,”

“Turun aku bilang!” kata Emanuel dengan tatapan tajam.

“Permisi Pak, ban mobilnya ada yang bocor apa mau ganti mobil yang lain saja?”

“Hmm ambilan mobil yang lain,”

Bianca pun mendadak memiliki ide, sementara supirnya mengganti mobil tadi dengan mobil baru yang terdapat di parkiran rumah tersebut, Emanuel menunggu di ruangan tamu rumah, akan tetapi Bianca justru pergi ke parkiran rumah besar itu.

Sambil berjalan perlahan dan mengendap-endap, Bianca mencari mobil mana yang akan membawa Emanuel pergi malam ini! Terlihat sebuah mobil telah dinyalakan mesinnya sedangkan supir itu sedang menyeruput kopi sejenak bersama security.

Bianca pun segera masuk kedalam bagasi mobil agar bisa ikut dengan Emanuel, setelah dirasa mobil siap untuk dibawa supir tadi segera masuk kedalam mobil tersebut untuk menjemput Emanuel di depan pintu rumah.

Mobil pun melaju meninggalkan rumah tanpa Emanuel dan supirnya tau jika Bianca ikut bersama mereka. Perjalanan menuju markas cukup jauh sekitar tiga jam! Markas itu berada ditengah-tengah hutan yang jauh dari pemukiman warga, melewati padang rumput dan peternakan sapi dan kuda.

Setelah tiba di markas, mobil berhenti dan Bianca langsung menendang-nendang bagasi mobil untuk memberi kode jika ada dirinya didalam sini! Emanuel dan supir pribadinya yang baru saja turun, terkejut melihat bagasi mobil berbunyi, mereka bahkan langsung waspada karena mengira ada penyusup yang masuk kedalam bagasi mobil itu.

Emanuel segera mengambil pistol dari pinggangnya, supir pun langsung membuka bagasi itu sementara Emanuel bersiap menembak! Dan ketika pintu bagasi mobil terbuka, seorang wanita cantik dan manis itu tersenyum pada Emanuel dan supir.

“Kau,”

“Nona Bianca,”

Mereka semua terkejut bahkan anggota group The King pun ikut terkejut karena Bianca bisa sampai disini, kelakuan Bianca jelas membuat Emanuel kehilangan kesabarannya! Dihadapan semua orang Emanuel pun langsung marah terhadap Bianca.

“Apa kau sudah gila?” dengan nada tinggi sampai membuat Bianca terkejut.

“Tapi aku ingin ikut dengan Papa kesini,”

“Bagaimana jika tadi aku menembakmu? Atau yang lain menembak karena berpikir kau penyusup? Dimana pikiranmu?” dengan membentak.

Semua orang tidak ada yang berani membantu Bianca jika Emanuel sudah murka seperti sekarang, sedangkan Bianca yang dimarahi sebegitunya langsung tidak terima.

“Kenapa Papa selalu marah padaku? Apa salah seorang anak mau dekat dengan Papanya? Aku hanya ikut ke markas Papaku sendiri, tapi Papa membentak ku dengan kasar,”

“Antar dia pulang,” kata Emanuel pada supir pribadinya.

“Baik Pak, ayo non,”

“Aku benci Papa,”

Bianca malah berlari meninggalkan markas, sontak para anggota The King langsung ingin mengejar Bianca namun Emanuel menaikkan sayu tangannya sebagai perintah untuk mereka tetap diam.

Emanuel pun berlari untuk mengejar Bianca karena hari sudah malam dan ini adalah hutan belantara yang masih banyak binatang buasnya! Akhirnya Emanuel berhasil meraih lengan Bianca hingga membuat gadis itu berhenti berlari.

Hiks…

Hiks…

“Aku tidak pernah liburan dengan Papa, sejak kecil setiap libur sekolah teman-temanku selalu bercerita mereka pergi berlibur dengan Papa dan mama mereka, sementara aku? Aku tidak pernah merasakan itu, kenapa Papa jahat padaku? Kenapa?”

“Ayo kembali ke markas,” kali ini Emanuel berbicara dengan nada rendah.

“Tidak mau,”

“Lantas kau mau pergi kemana? Disini masih banyak binatang buas,”

“Mungkin dimakan binatang buas lebih baik daripada hidup seperti ini,” kata Bianca.

Auuu….

Tidak lama berselang terdengar suara serigala yang mengaung, Bianca pun ketakutan setengah mati dan langsung memeluk Emanuel dengan erat.

“Papa Bia takut,”

Sebenarnya ada rasa ingin tertawa melihat Bianca ketakutan begini, tapi Emanuel menahannya sekuat tenaga.

“Aku mau pulang ke markas bersama Papa,” kata Bianca.

Dilepaskannya kedua tangan Bianca yang memeluk tubuhnya oleh Emanuel, lalu digandengnya dengan erat tangan Bianca! Keduanya berjalan bersama menuju markas, para anggota The King yang akhirnya melihat Bianca dan Emanuel telah kembali, merasa ikut lega.

Karena Bianca memang keras kepala dan Emanuel tidak mungkin membentaknya lagi agar dia mau pulang ke rumah, dengan terpaksa Emanuel pun membawa Bianca masuk kedalam markas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
hayoooo bianca nakalnya untung aja ga kena doorr
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 55 TAMAT

    Karena merasa tidak mendapatkan jawaban ditambah hatinya merasa semakin gundah, Bianca pun berdiri dari sofa untuk pergi."Kau mau kemana? Mau pergi begitu saja? Kau bahkan belum mendapatkan jawaban dari apa yang ingin kau tau!" ujar Adilson."Aku kesini bukan untuk berdebat dengan Papah, aku kesini mencari suamiku!" kata Bianca."Baru sekarang kau menganggapnya suami?""Aku pergi dulu Pah!""Berjanjilah padaku untuk memaafkannya jika aku memberitahu dimana keberadaan Emmanuel!" kata Adilson dengan kedua mata berkaca-kaca.Bianca yang melihat sorot kedua mata Adilson berkaca-kaca, akhirnya duduk kembali."Kau juga ingin tau bukan dengan apa yang terjadi pada keluargamu dan mengapa Nuel membunuh mereka?""Ya, tapi anda tidak pernah memberikan penjelasan apapun terhadapku! Yang aku tau hanya suamiku lah yang membunuh mereka dulu dan aku diadopsinya, dan sekarang menjadi isterinya!" kata Bianca.Adilson pun akhirnya angkat bicara, dan menceritakan awal mula mengapa dirinya dan keluarga B

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 54 Mencari Emmanuel

    Matinya Alfaro dan juga ketua group Ramosa menjadikan group the King semakin merajai bisnis hitam di negara ini, dan tidak terkalahkan lagi! Suasana didalam markas besar tersebut penuh dengan kepulan asap dampak dari granat yang meledak. Dengan tertatih-tatih Adilson membangunkan Emmanuel, ini adalah kali pertama para anggota group the king melihat sosok angkuh dari seorang Adilson Carlos menangis karena melihat Emmanuel yang terluka parah.Mereka saling bahu membahu membantu yang mati ataupun yang terluka untuk keluar dari markas tersebut! Setelah itu Emmanuel dan anggota yang terluka dibawa ke tempat khusus yang memiliki tenaga medis serta perlengkapan medis yang lengkap untuk menangani mereka.Agar tidak terendus oleh polisi karena jumlah korban yang tertembak sangat banyak, langkah untuk melarikan mereka yang mati atau terluka ke tempat khusus untuk, adalah pilihan yang tepat! Sebuah gedung laboratorium yang memang dialih fungsikan dan sudah bekerja sama dengan group the king unt

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 53 Tertembak

    Waktu menunjukkan pukul dua belas malam waktu setempat, Emmanuel beserta para anggota the king yang tadinya stay di markas mereka bergegas pergi untuk menyusul rombongan Adilson yang pergi untuk menyerang markas group Ramosa.Entah kenapa Emmanuel merasakan firasat buruk sejak tadi, padahal rombongan anggota the king yang dibawa oleh Adilson adalah rombongan anggota yang sangat terlatih dan profesional untuk menyerang maupun bertahan, tapi Emmanuel seperti merasakan ada sesuatu yang mengganjal.Setelah melakukan perjalanan berjam-jam lamanya, Emmanuel dan sebagainya anggota the king yang ikut bersamanya mulai turun dari mobil dengan perlengkapan senjata masing-masing.Padahal jarak mereka ke markas besar group Ramosa tidak terlalu dekat, namun suara-suara tembakan dari markas besar itu sudah santer terdengar ditelinga Emmanuel dan anggota the king yang baru saja tiba! Emmanuel memberikan instruksi dan strategi sebelum bergerak lebih dekat ke markas tersebut.Setelah menerima instruksi

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 52 Dilihat banyak orang

    Diraihnya pinggul ramping Bianca oleh Emmanuel sehingga membuat Bianca duduk diatas pangkuan Emmanuel! Satu tangan Bianca yang semula sedang memegang kain berisi es batu, karena terkejut tiba-tiba Emmanuel menarik pinggulnya, kompres itu pun sampai terjatuh dari tangannya.Emmanuel kemudian semakin mempererat kedua tangannya mendekap pinggul Bianca, tubuh Bianca pun semakin tidak memiliki jarak dengan tubuh Emmanuel, kedua mata mereka saling menatap dan nafas keduanya mulai sama-sama naik turun."Aku mencintaimu Bi,"Satu tangan Emmanuel membelai leher jenjang Bianca kemudian Emmanuel pun segera melumat bibir ranum Bianca, terdengar desahan tipis dari bibir Bianca disela-sela bunyi kecapan beradunya bibir mereka.Tidak ada lagi penolakan yang dilakukan oleh Bianca terhadap Emmanuel, justru kedua tangan Bianca terlihat melingkar dibelakang leher Emmanuel. Keduanya terus berciuman disaksikan oleh Maxima yang seolah mengerti jika kedua orangtuanya sedang tidak dapat diganggu, Maxima terl

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bba 51 Hati yang mulai luluh

    Bianca pun tidak kuasa menahan air matanya yang semakin deras membanjiri kedua pipinya, sedangkan Emmanuel masih terus berbicara didepan."Aku tidak berharap kalian akan memaafkan aku, tapi aku berharap kalian bisa tenang dan damai di surganya Tuhan, amin!" kata Emmanuel sambil memandangi foto-foto orangtua Bianca dilayar besar itu.Tidak mau terlalu lama bersedih, Emmanuel pun mengakhiri pembicaraan tentang mendiang kedua mertuanya, dan kini Emmanuel ingin memperkenalkan bayi perempuannya sekaligus memberikan nama untuk bayi perempuannya dan juga hotel ini."Please beri sambutan yang meriah untuk putriku yang cantik, dan juga isteriku yang selalu cantik, Bianca!" kata Emmanuel.Prok, prok, prok.."Naiklah ke podium, setidaknya demi putrimu yang harus segera diberikan nama!" kata Adilson pada Bianca.Bianca yang tadinya enggan untuk naik keatas podium bersanding dengan Emmanuel, namun mengingat ini semua demi bayinya! Akhirnya Bianca pun mengambil alih menggendong baby-nya yang semula

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 50 Kejutan

    Emmanuel yang sudah tidak tahan lagi ingin segera membenamkan kejantanannya yang telah lama menganggur itu kedalam lubang kenikmatan Bianca, segera melepaskan kedua jarinya dari dalam sana setelah Bianca sampai pada puncak kenikmatannya.Kemudian dengan tergesa-gesa Emmanuel melepaskan pakaian dan celananya sendiri, akhirnya Bianca kembali melihat dan berhadapan secara langsung dengan kejantanan super panjang dan jumbo yang dulu telah merenggut kesuciannya dan membuatnya ketagihan dengan sex.Meskipun Bianca terlihat langsung membuang muka, namun Emmanuel sangat yakin dan paham jika sebenarnya Bianca pun sama seperti dirinya yang sudah sangat ingin melakukan penyatuan ini."Pandangi kejantananku Bi!" perintah Emmanuel."Aku tidak ingin melihatnya," ucap Bianca."Kalau begitu aku akan membuatmu memandanginya," kata Emmanuel.Langsung saja Emmanuel kembali menindih tubuh seksi Bianca dan satu tangannya memasukkan kejantanannya itu kedalam bagian inti Bianca yang telah kembali menyempit!

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 49 Melampiaskan

    Emmanuel lantas menyunggingkan senyum dibibirnya lalu mengambil lingerie seksi itu dari dalam lemari, disodorkannya lingerie berwarna merah itu pada Bianca, kemudian dengan wajah ditekuk Bianca segera mengambil lingerie tersebut dari tangan Emmanuel.Jari jemari Emmanuel membelai lembut wajah Bianca."Aku sangat tidak sabar melihat tubuh seksi mu memakainya,"Ditepisnya jari jemari Emmanuel itu oleh Bianca, lalu Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi! Setelah menutup pintu kamar mandinya, Bianca melemparkan lingerie itu ke lantai dan emosinya benar-benar memuncak.Jika dulu Emmanuel yang telah membuat dirinya mengenal sex, dan membuatnya ketagihan tapi kini Bianca sebisa mungkin meredam sisi birahi dalam dirinya karena tidak ingin melakukannya lagi dengan Emmanuel.Sudah satu jam Bianca berada didalam kamar mandi dan hal itu sangat membuat Emmanuel tidak bisa bersabar lagi, diketuknya pintu kamar mandi tersebut oleh Emmanuel."Bi, kenapa lama sekali?"Bianca yang sejak tadi sudah

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 48 Setuju pakai lingerie

    Satu bulan berlalu dan tidak ada perubahan yang signifikan dari sikap Bianca terhadap Emmanuel, masih seperti biasanya Bianca selalu memagari dirinya dengan tembok yang sangat tinggi dari Emmanuel, sikap dingin, acuh dan sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Emmanuel menjadi persoalan yang semakin serius bagi pernikahan keduanya.Bianca memang sangat diratukan oleh Emmanuel, dia dibelikan mobil mewah baru, uang yang tidak terbatas, perhiasan dan memiliki banyak asisten rumah tangga di rumah tersebut, semuanya dilayani oleh asisten rumah tangga bahkan untuk sekedar mengambil air putih sendiri saja tidak diperbolehkan oleh Emmanuel, tapi sepertinya Bianca sama sekali tidak tertarik dengan semua kemewahan yang diberikan oleh Emmanuel untuknya, mobil mewah, uang dan perhiasan tidak pernah dipakainya oleh Bianca, jika boleh Bianca memilih untuk menukar semua kemewahan itu dengan kedua orangtuanya tapi itu adalah hal yang sangat mustahil.Hal itu membuat Bianca tidak bisa memaafkan Emma

  • Pesona Tampan Papa Angkat   Bab 47 Digendong oleh Emmanuel

    Emmanuel hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Bianca, dulu Bianca lah yang selalu menantikan dirinya, selalu mengajaknya berbicara walaupun dulu dirinya sangat cuek pada Bianca, dulu juga Bianca lah yang tergila-gila pada dirinya dan menggunakan segala cara untuk dapat perhatian darinya! Tapi sekarang justru kebalikannya, mungkin beginilah hidup kadang dikejar dan kini waktunya untuk Emmanuel mengejar."Setidaknya kau gantilah memakai pakaian tidur dan cuci muka dulu!" kata Emmanuel.Tanpa berbicara lagi, Bianca kemudian bangun dari ranjang."Sudah disiapkan sepasang handuk dan pakaian tidur kita didalam kamar mandi!" kata Emmanuel.Kebetulan sekali Bianca memang tidak membawa baju ganti dari rumah, Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi, untuk beberapa lama Bianca berendam didalam bathtub sambil melamun memikirkan karena kini dia benar-benar sudah resmi menjadi isteri dari Emmanuel."Aku harap kedua orangtuaku di surga tidak mengutukku karena menikahi laki-laki ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status