Share

Imam yang Gagal

“Anggap saja begitu,” ucap Raka.

Bibirnya mengulas senyum, meski hatinya tengah menahan getir yang entah. Beruntung saat itu anak-anak menariknya pada hamparan rumput di tanah lapang. Keduanya berlarian ke sana ke mari.

Sementara, sepasang suami istri itu duduk dalam hening, memperhatikan mereka dari kejauhan.

“Haus enggak?” tanya Raka.

“Sedikit,” kata Hana.

“Abang belikan minum, ya?”

Hana hanya mengangguk, sejujurnya ia tak benar-benar menginginkan air. Hanya hatinya yang butuh ruang kosong. Sejak keduanya berada dalam jarak yang begitu dekat. Sesak seakan memenuhi relung hatinya, tanpa menyisakan sedikit ruang untuk bernafas dengan lega.

Ia menatap langit cerah hari itu. Menyilaukan, tetapi cukup bisa diandalkan untuk kembali memupuk asa yang hampir pupus.

Tak berselang lama Raka kembali dengan sekantong plastik berisi minuman dan beberapa camilan. Ia memanggil anak-anak mendeka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status