Share

Bab 18

Hatiku terenyuh oleh ucapan Mbak Vera yang menyebutkan bahwa dirinya adalah temanku. Di depan putri kandungnya sendiri. Namun tidak ada pilihan, terlalu dini bagi Yesha untuk mengetahui kebenarannya.

Bagaimana jika dia bertanya, ke manakah ibunya selama ini? Mengapa harus berpisah dengan sang ayah? Terlalu rumit menjelaskan problematika orang dewasa terhadap anak sekecil itu.

"Tante punya sesuatu untuk Yesha." Mbak Vera mendekat dan mengulurkan boneka merah muda berukuran sedang, pada gadis lemah yang setengah terbaring.

"Makasih, Tante." Yesha langsung mendekap pemberian tersebut.

Wanita di sampingku tak sanggup membendung kaca-kaca bening yang seaat kemudian membentuk butiran-butiran cair. Tak henti meluncur dari pipi mulusnya. Beruntung Yesha tak melihat karena bocah itu fokus pada benda di pelukan.

"Sama-sama, Sayang." Mbak Vera buru-buru menyeka air mata.

Keharuan ini buyar oleh getaran ponsel di saku gamis. Aku melangkah menjauh karena tertera nama Mas Riko di layar.

"Hal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status