Share

Bab 17

"Alhamdulillah, benturan di kepala pasien tidak sampai menyebabkan gegar otak. Luka-luka di bagian tubuh lain juga sudah ditangani. Secepatnya akan kami pindahkan ke ruang perawatan," terang sang dokter.

"Alhamdulillah, ya Allah." Aku dan Mas Riko refleks berpeluk dan mengucap syukur berkali-kali.

Tim dokter undur diri, sedang Mbak Vera masih juga di sana. Suaranya lirih bergetar penuh lega karena sang putri baik-baik saja.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini!" Suamiku yang risih dengan kehadiran mantan istrinya, kembali tersulut emosi.

"Mas, aku hanya ingin tahu kondisi Yesha. Ini semua salahku, Mas."

"Yesha enggak butuh kamu. Lihat sendiri, kan! Selama ini dia baik-baik saja tanpa kamu. Pergi dari sini atau kamu memang sengaja ingin membuat kondisi Yesha semakin memburuk. Begitu?"

Sungguh, aku serba salah berada dalam posisi ini. Walau bagaimana darah tetaplah lebih kental. Wanita inilah yang mengandung dan melahirkan Yesha. Namun, luka yang bersarang di dasar hati Mas Riko beluml
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status