Share

Bab 21

"Ibu ... kok, beres-beresnya sendirian? Maaf, Ranty bangunnya kesiangan." Aku mendapati ibu mertua tengah menyibukkan diri di dapur yang semalam masih berantakan.

Namun, pagi ini sebagian besar sudah dibereskan oleh Ibu. Malunya aku sebagai menantu yang bangun tidur belakangan. Ah! Semua gara-gara Mas Riko yang menelepon sampai tengah malam.

"Enggak papa, Nduk. Ibu bisa maklum, pasti kamu juga kecapaian selama dua hari ini. Tadi saudara bapak pulang habis subuh, jadi Ibu sekalian bangun."

Untung saja sisa makanan tadi malam masih banyak. Jadi untuk sarapan dan makan siang tak terlalu repot. Tinggal bersih-bersih rumah saja.

Di dalam, karpet-karpet yang digelar di ruang tengah dan ruang tamu belum tergulung semua. Dibantu bapak mertua, akhirnya selesai lebih cepat. Tinggal menyapu dan mengepel saja. Sedang ayahanda Mas Riko berpindah ke halaman depan dan samping mengumpulkan sampah-sampah botol minum kemasan gelas yang tercecer di mana-mana.

"Buk, kenapa Mbak Nurul dan Mbak Santi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status