Share

Menghajar Dodi

Devan tak henti mengulas senyum sedari tadi. Bahkan wajahnya sangat sangat ramah. Bisa di hitung berapa kali Devan membalas sapaan karyawannya. Hal yang amat sangat jarang dan langka kembali terlihat di GF Corp.

Devan sedang melamun, teringat sang istri yang selalu saja membayanginya. Bibirnya seolah tak lelah mengulas senyum.

"Menggemaskan," gumamnya, terkekeh.

Ting!

Bunyi notifikasi ponsel membuyarkan lamunnya. Dengan sedikit kesal Devan segera meraihnya. Mengusap layar ponsel mahalnya. Rautnya berubah, matanya membulat sempurna saat melihat pesan yang masuk.

Ia zoom gambar yang dikirim itu. Rahangnya mengeras dengan geraham yang bergemeletuk. Darahnya mendidih panas.

"Bagaimana? Apakah kali ini kamu ingin mengulanginya lagi? Melihat Dia bernasib sama mengenaskannya dengan wanita ini?" Pesan yang memprovokasi.

Devan melempar ponselnya kasar.

"Brengsek! Bajingan!"

Devan bergegas bangkit dari duduknya dan menyambar ku
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status