Share

Siapa Nina?

"Kamu cantik," puji Devan. Ia tersenyum saat Kiara mengalihkan matanya, menatap ke bawah. Sepertinya Kiara kalah dalam permainan tatap mata seperti ini.

"Aku mencintaimu, bahkan aku tak peduli masalalumu. Jadi, jangan pasang wajah murungmu lagi, oke?" Devan mengacungkan jari kelingkingnya.

Mendengar perkataan Devan, air mata Kiara mengalir tanpa ia komando. Ucapan Devan sukses mengingatkan akan kejadian dulu yang menimpanya. Devan mengusap lembut air mata Kiara dengan ibu jarinya.

"Sst, ku bilang jangan pasang wajah sedihmu. Kamu tak mau melihatku ikut menangis bukan?"

Tangis Kiara justru makin deras. Tak ada pilihan lain untuk menghentikannya. Devan membawa gadis itu dalam dekapannya. Tak lebih. Karena memang niatnya hanya untuk menenangkan Kiara saja.

Perlahan tangis Kiara mulai reda. Tubuhnya mulai tenang. Napasnya tak lagi memburu seperti tadi.

Perlahan dia menjauhkan diri dari sang suami.

"Makasih, Van," hanya itu yang bisa diungkapnya.

Devan tersenyum. Melihat Kiara tersenyum sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status