Share

Selalu Begitu

Setelah rutinitas hari ini yang melelahkan, akhirnya tiba jam pulang. Para karyawan bersiap-siap memberesi barang-barangnya masing-masing. Tak terkecuali Kiara. Ia telah selesai dengan urusannya. Sudut matanya sempat melihat ruangan Devan. Bahkan sedari tadi pria itu tak keluar dari ruangannya. Apa mungkin ada pekerjaan yang mendesak yang membuatnya harus lembur? Ataukah perusahaan sedang berada di tingkat ketidak stabilan?

Entahlah, dia hanya karyawan.

Kiara melangkah keluar, dengan pikiran berkecamuk.

Tiba di pinggir jalan, Kiara hanya diam terpaku. Ia belum bisa memutuskan harus naik apa untuk pulang. Kalaupun taksi, dia juga tak faham dengan alamat rumah Adam.

Ia menimang-nimang ponselnya, antara menghubungi Devan atau nekat pulang.

"Tin! Ttin!"

Suara klakson mengagetkannya.

"Belum pulang, Ra?"

"Eh, belum Sat."

Satrio menghentikan motor besarnya disamping Kiara. Ikut mengawasi jalanan yang ramai karena jam pulang kerja.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status