Share

Mengerjai

Esoknya, pukul 08:45 dikantor. Kiara memandangi ruangan Devan tanpa sadar. Bayangan kejadian tadi malam saat ia memeluk Devan kini terasa jelas, dan ternyata rasanya memalukan. Sedari tadi bahkan Kiara tak berani memandang Devan Merekapun hanya saling diam dalam perjalanan ke kantor.

"Apa yang gue lakuin tadi malem. Kia bodoh!" keluhnya sembari memukul-mukul kepalanya ke meja. Ayu dan Nadia saling berpandangan lalu mengangkat bahunya. Kiara terlihat aneh sedari tadi pagi. Satrio, pria itu tak ketinggalan mengamati ekspresi Kiara. Ada yang janggal.

"Bagaimana aku harus bersikap saat ke ruangannya nanti? Aish! Kenapa memalukan sekali!" rutuknya lagi.

"Ra, pak Devan minta di belikan siomay sama kamu," ujar Satrio. Kiara sontak mendongak.

"Gu-gue?" tunjuknya pada diri sendiri. Satrio mengangguk.

"Lah, dia kira gue Office Girl apa. Nyebelin banget sih," gerutunya seraya beranjak.

"Aku temenin."

Kiara hanya tersenyum.

Mereka melangkah dalam diam. Tentu saja karena Kiara masih kepikiran tadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status