Share

Terlambat

Kiara terkantuk-kantuk. Kombinasi Ac dan karena tadi malam dia tidak bisa tidur kini membuatnya harus mati-matian menahan kantuknya.

"Aish, mata gue lengket banget sih!"

Ia kembali membuka lebar-lebar matanya. Melotot memandangi display laptopnya. Ia gerak-gerakkan jemarinya dan mengetik kembali.

Pluk!

Sebuah tangan kekar meletakkan segelas kopi susu panas dengan asap yang masih mengepul di mejanya. Aroma kopi menyeruak, membuat sarafnya seakan kembali sadar.

Kiara menatap segelas kopi itu lalu mendongak. Tersenyum tipis.

"Makasih, Sat."

Satrio mengangguk. Mengintip pekerjaan Kiara.

"Laporan?" tanyanya.

Kiara mengangguk.

"Iya. Malah tadi malam gue gak bisa tidur. Ya ginilah jadinya. Jam kerja malah ngantuk," sesalnya.

Satrio mengernyit, melirik lancang leher gadis itu dan turun di area yang sedikit terbuka karena kancing atas Kiara yang dibiarkan terbuka. Tak ada bekas apa-apa.

"Kenapa Sat?" tanya Kiara yang masih fokus mengetik. Ia hanya heran saja kenapa Satrio masih di tempatnya. D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status