Share

Teror

"Aaaaaaa!"

Kiara berbalik memeluk Devan, menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu.

"Kenapa? Ada apa?"

"Di-dalam," tunjuk Kiara ketakutan. Ia masih bersembunyi dengan tubuh gemetaran.

Devan melangkah pelan dengan sebelah tangannya memeluk Kiara, ia dorong pintu hotel.

Rahangnya mengeras melihat darah segar berceceran didalam hotel penginapan mereka. Terlihat lima bangkai ayam tergeletak dengan kepala terpenggal. Pantas saja Kiara berteriak ketakutan.

"Brengsek! Siapa yang ngelakuin hal brengsek ini," geramnya.

Ia raih ponselnya di saku, mengubungi pihak hotel. Dapat ia rasakan tubuh Kiara yang bergetar dalam pelukannya.

"Tenanglah, pihak hotel akan mengurusnya," bisiknya menenangkan Kiara.

"A-aku takut, jangan jangan penjahatnya masih di dalam, Van."

Devan menggeleng, mengusap pelan surai panjang Kiara. Mengecup pucuk kepalanya.

"Tidak akan. Dia pasti sudah pergi,"

"Ta-tapi, aku takut," ci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status