Share

Bab 16

 Aku berdiri menatap tubuh tanpa nyawa yang berbaring, Rudi berjongkok di sisi lain dari mayat itu, menatapnya penuh selidik seperti seorang detektif yang sedang mengidentifikasi mayat korban pembunuhan.

 Terdengar suara retakan dari cabang-cabang pohon yang terjatuh terinjak di belakangku. Aku berputar, berpikir mungkin saja Tomi dan teman-temannya kembali, tapi ternyata itu adalah Dimas dan Hari.

 “Apa yang akan kita lakukan, kawan?” Rudi bertanya. Dia masih menatap tubuh itu dan aku tidak tahu apakah dia sedang berbicara denganku atau dengan mayat itu.

 “Kita akan membawanya kembali, bukan?” tanya Dimas tiba-tiba dengan bingung.

 “Kau benar. Dan kita akan menjadi pahlawan. Bukankah begitu, kawan?” kata Hari dengan senang. Dia melihat dari Rudi ke saya dan kembali ke Rudi lagi.

 Rudi mendongak seolah-olah dia tiba-tiba terbangun dari mimpi. Dia berjalan dengan tatapan marah ke arah Hari dan mendorongnya di dada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status