Share

Bab 15

 Tuhan, betapa indahnya suara itu! Suara yang dapat menciptakan kepanikan orang-orang yang mendengarkannya. Itulah yang ada dalam pikiranku ketika Rudi mengarahkan tembakannya ke atas.

 Dedi jatuh terjungkal ke belakang karena sangat kaget. Sandi melompat ke udara. Jarot mengangkat kedua tangannya dan melemparkan pisaunya ke lumpur. Sedangkan Tomi, yang dari tadi menatap lurus ke arahku, beralih dan menatap Rudi. Mulutnya membuat O lagi. Bola matanya melotot dan tampak takjub.

 “Apa kau telah mencuri pistol itu?” kata Tomi. "Aku yakin, orang tuamu benar-benar akan menyakitimu karena hal itu."

 "Itu tidak seberapa bagiku, dibandingkan dengan apa yang akan kau dapatkan, jika kamu terus mendesakku," kata Rudi menyeringai. Wajahnya sangat pucat dan matanya berkilat, kemudian dia menurunkan pistol bersama dengan tangannya memgarahkan moncongnya ke bawah. “Yang harus kalian semua pahami, Dedi dan Sandi pada awalnya tidak ingin datang. Dan kami t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status