Share

Bab 8

 Kami sudah sampai di tempat yang kami tuju. Udara penuh dengan serangga penggigit yang seukuran pesawat terbang, tapi sejuk dan suasana terasa luar biasa keren. 

 Setelah selesai mendirikan tenda, kami duduk di bawah pepohonan untuk minum dan makan beberapa cemilan bekal kami. Kami berada di sana beru sekitar lima belas menit ketika Dimas harus pergi ke semak-semak untuk ketiga kalinya, yang menyebabkan banyak lelucon ketika dia kembali.

 “Apakah efek ketakutan jembatan itu telah merusak organ vitalmu, Dim?” celetuk Hari.

 “Tentu saja tidak. Itu sama sekali tidak membuatku takut, kau harus tahu itu.” jawab Dimas dengan tatapan anehnya.

 “Apakah kamu yakin, Dimas?” sahut Rudi ikut menyindir.

 “Tentu saja. Bahkan aku mendahuluimu menyeberang, itu adalah buktinya. Aku mengalahkanmu, bro.” kata Dimas membalasnya.

 "Sialan!" Rudi mengumpat, kemudian menoleh k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status