Saat memperhatikan lebih lekat Emblem tersebut, tiba-tiba udara berdesir dan sebuah langkah kuda mendekati Faisal."Ternyata dirimu yang menghabisi gerombolan ini, Pendekar muda!" Ucap penunggang kuda itu.Melihat penampilan sang penunggang Faisal hendak menarik pedang, karena si penunggang ternyata seorang Undeed dengan jubah hitam yang berkibar."Tenanglah, Pendekar Muda. Aku bukan musuh. Jauhkan tanganmu dari pedang, aku bersumpah demi Hyang Jagadnata tidak akan menyerang." Ucapnya.Mendengar itu Faisal menjauhkan tangan dari gagang pedang. Namun dia tidak menurunkan kewaspadaan karena belum jelas apa dia kawan atau lawan."Dari ucapanmu barusan kau seperti mengenal makhluk ini, siapa kau sebenarnya?" Tanya Faisal."Seorang yang sudah mati tidak memerlukan nama, tapi kau bisa memanggilku dengan nama Skull Rider. Mengenai makhluk ini mereka biasa kusebut Demon Rat, lalu Emblem yang kau pegang itu adalah lambang dari dewa yang di sembah mereka." Jawab Skull Rider.Faisal terkejut saa
"Kenapa orang-orang tidak menyadari ancaman dari Demon Rat ini? Apa keberadaan mereka sengaja di sembunyikan oleh pihak tertentu?" Tanya Faisal."Tidak, keberadaan mereka sebenarnya sulit untuk di lacak. Itu karena mereka sangat pandai menutupi serangan mereka dan memanipulasi pikiran orang-orang bahwa yang menyerang adalah sekelompok Goblin atau makhluk lainnya. Selain itu jumlah mereka sangat banyak, selama lima puluh tahun aku memburu. Mereka tidak pernah ada habisnya. Lalu tidak ada pihak ketiga yang pernah melindungi mereka?" Jawab Skull Rider.Mendengar penjelasan itu Faisal menggertakan gigi karena menyadari sesuatu yang dia duga penyebab Demon Rat tidak pernah habis."Pantas saja mereka tidak ada habisnya, tapi apa kau tidak memiliki pendapat kalau para Pendeta terlibat dalam hal ini?' Ucap Faisal."Alasannya?" Tanya balik Skull Rider yang penasaran."Salah seorang Priestess di Timku pernah berkata begini 'pada suatu hari Seniorku menceritakan tentang sebuah makhluk yang menye
"Meskipun sederhana tapi semoga kalian menikmatinya, bersulang!" Ucap Faisal."Bersulang!" Sambut yang lain sambil membenturkan gelas berisi jus jeruk.Usia mereka masih dalam tahap belum diperbolehkan meminum Tuak. Karena itu pilihan yang bisa diambil adalah jus jeruk.Sesuai dengan rencana mereka sebelumnya, pesta kecil untuk merayakan keberhasilan dan terbentuknya Tim ini di laksanakan.Kelima Pendekar muda ini begitu antusias merayakan meski hidangannya sederhana. Hanya ada jus jeruk dan beberapa roti isi untuk setiap orang.Namun itu lebih dari cukup, mengingat Tim ini juga baru berkembang. Rui yang pertama kali melahap makanan memberikan pertanyaan pada Faisal."Oh ya, kak Faisal. Gimana perasaan ketua desa itu setelah mendengar kabar kalau desa mereka sudah aman?""Soal itu, dia cukup senang dan berterima kasih. Namun dia tidak akan membangun ulang desa itu karena sekarang dia sudah menjadi seorang karyawan sebuah restoran di kota perbatasan ini." Jawab Faisal."Benarkah, itu k
"Eeeeeh!" Teriak mereka semua."Kau pasti bercanda kan?" Teriak Rui."Apa yang sebenarnya kau pikirkan?" Teriak Ari."Kenapa kak Faisal berniat menjadi Kepala Desa itu?" Tanya Tamara.Itulah pertanyaan yang keluar dari tiga junior, sedangkan Ratna hanya mengembuskan napas kecil serta bertanya."Apa alasan kau ingin membangun kembali desa itu?"Dihujani pertanyaan sebanyak itu membuat Faisal kebingungan untuk menjawab yang mana. Tetapi setelah memenangkan pikiran akhirnya dia mulai memberi jawaban."Aku tidak bercanda … aku hanya ingin membuat tempat pulang … selain itu desa tersebut sangat dekat dengan kota perbatasan. Itulah alasan kenapa aku ingin menjadi kepala desa."Tiga pertanyaan dari Rui, Ari dan Tamara sudah tersampaikan. Hanya tersisa satu pertanyaan dari Ratna yang belum terjawab.Faisal menatap langsung pada Ratna untuk membuktikan keseriusannya."Alasan sesungguhnya aku ingin menjadi kepala desa dan membangun kembali desa tersebut. Semua itu demi tujuan egoisku untuk memb
Setelah jeda hening yang cukup lama, Tamara adalah orang pertama yang memecah keheningan."Kenapa kakak berpikir kalau pihak gereja Ibunda Sri yang menjadi pihak ketiga?" Tanya Tamara.Pendekar wanita ini jelas penasaran sebab tempat dia dibesarkan dihubungkan oleh Demon Rat. Apalagi Makhluk itu begitu keji dan liar, dia sama sekali tidak dapat membayangkan kalau itu sungguhan."Tenang dulu, Tamara. Seperti yang aku bilang sebelumnya ini hanya spekulasi saja, kebenarannya juga diragukan. Selain itu aku tidak mengatakan kalau ajaran Ibunda Sri buruk atau semacamnya. Yang menjadi targetku adalah orang yang dikendalikan atau mereka yang bekerja sama dengan para Demon Rat." Jawab Faisal berusaha menenangkan Tamara."Intinya Faisal tidak menuduh kalau Gereja Ibunda Sri terlibat secara langsung. Apa yang dia khawatirkan adalah Gereha Ibunda Sri dimanfaatkan oleh Demon Rat untuk menyusup ke beberapa Kota, benar kan!" Ucap Ratna menjelaskan pada Tamara yang masih kurang puas dengan jawaban Fa
Dua wanita yang bertugas di bagian resepsionis sedang bersitegang. Itu karena hari ini adalah penentuan siapa yang akan memenangkan persaingan di antara mereka.Sinta bertaruh Faisal akan kapok mengambil Quest Giant Rat dan hari ini Pendekar Surakarsa itu pasti mengambil Quest berbeda untuk dikerjakan.Sedangkan Tari bertaruh kalau Pendekar surakarsa itu tidak akan kapok. Setidaknya jika hari ini Faisal mengambil Quest Giant Rat, maka Dialah pemenang dalam taruhan ini.Namun saat melihat Faisal yang datang ke meja resepsionis bersama dengan Timnya. Membuat Tari terdiam karena dia tidak mungkin bisa meminta Faisal mengambil Quest Giant Rat lagi.Akan jadi apa jika nanti tersebar rumor kalau Resepsionis Padepokan memaksa seorang Pendekar untuk mengambil Quest tertentu. Itu tidak hanya mencoreng namanya saja, tapi seluruh rekan-rekan kerja lainnya.Jadi Tari sudah menyiapkan diri untuk menerima kekalahan dan merelakan uang tabungannya berpindah ke kantung sahabatnya Sinta.Namun dia belu
"Jadi kau menyarankan kami mengambil Quest berbeda?" Tanya Faisal.Sinta langsung menanggapi apa yang ditanyakan oleh Faisal."Tentu saja, mengambil Quest berbeda bisa meningkatkan pengalaman. Selain itu kompensasinya juga lebih besar loh." Jawabnya.Tari hanya bisa tersenyum kaku, dia tidak menyangka kalau temannya ini main curang seperti ini.'Sinta sialan, ternyata dia berniat mengambil uang tabunganku.' Batin Tari.Sementara itu Faisal mengalihkan pandangannya ke arah Rui, Ari, dan Tamara. Kemudian seulas senyum dia ukir."Siapa diantara kalian yang ingin mengambil Quest berbeda dari keinginanku?" Tanya Faisal.Ari dan Tamara semangat ingin mengatakan iya, namun Rui bisa mengerti arti sebenarnya dari pertanyaan itu karena melihat tatapan mata Faisal."Aku ing-""Hentikan Ari! Tamara! Apa kalian tidak dengar ucapan kak Faisal sebelumnya. Untuk menjadi kuat kita harus merangkak dari bawah, tidak mungkin kekuatan diraih dengan cara instan." Potong Rui.Ari dan Tamara mengurungkan nia
Di Perjalanan Ari menyikut pinggang Rui untuk mendapat perhatiannya. Bukan maksudnya perhatian seperti yang berlebihan."Ada apa?" Tanya Rui."Aku hanya ingin tahu, kenapa kau menghentikan diriku untuk mencoba mengambil misi berbeda dan mendukung keputusan kak Faisal?" Tanya balik Ari."Ah soal itu, aku bertindak setelah melihat tatapan mata miliknya yang sama persis denganku sebelum menjadi Pendekar." Jawab Rui.Ari tidak mengerti dengan jawaban yang disampaikan Rui. Karena itu dia mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada temannya."Hanya dari tatapan mata kak Faisal? Memang apa arti tatapan mata miliknya saat itu?" Tanya Ari menyelidik."Aku tidak ingin lagi kehilangan orang berharga bagiku! Itulah arti tatapan kak Faisal." Jawab Rui"Tapi kenapa dia memberikan pertanyaan itu, seakan memberi kesempatan kepada kita untuk menolak gagasannya?" Tanya Ari lagi."Soal itu, aku kurang mengerti! Tapi sepertinya itu hanya pertanyaan untuk melihat siapa yang setia pada arah