Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 01. Kuburan Iblis dan Dewa

Share

Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa
Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa
Author: Zhu Phi

01. Kuburan Iblis dan Dewa

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-03-24 16:13:32

Kuburan Iblis dan Dewa ...

Sebuah kuburan kuno yang paling ditakuti oleh seluruh praktisi bela diri di Nagapolis, Propinsi Xandaria yang merupakan propinsi terbesar di Negara Vandarian.

"Kevin Drakenis, aku hadiahkan Pedang Dewa Ilahi kepadamu. Seluruh ilmu Pedang Dewa Ilahi telah kuajarkan kepadamu! Roh Pedang juga ada di dalam pedang ini, kalau kemampuanmu sudah mencapai maksimum maka Roh Pedang akan muncul membantumu! Tinggal kamu tunjukkan pedang ini kepada Klan Vasendra maka keturunanku ini akan membantumu sebaik mungkin."

Pemuda yang berumur sekitar 18 tahun ini menatap pedang yang berwarna biru pada bilah pedangnya ini dan memantulkan kilatan cahaya yang menyilaukan. Tangannya dengan ringan mengayunkan pedang besar yang cukup berat ini. Tidak ada ucapan apapun dari pemuda ini ... wajahnya terlihat dingin menerima pedang pusaka ini.

"Ada beberapa ilmu pedang lain di dalam Kitab Ilmu Pedang Dewa yang bisa kamu pelajari untuk meningkatkan ilmu pedangmu!" lanjut bayangan yang memberinya Pedang Dewa Ilahi.

"Anak bodoh! Aku telah mengajarimu membuat berbagai ramuan dari tanaman herbal serta membuat pil spiritual yang sangat berguna bagimu dalam pertarungan. Aku menuliskan semuanya dalam Kitab Ilmu Medis dan Alkimia ini. Pelajari dengan lebih dalam agar kamu mampu menjadi Dewa Medis yang mampu mengobati siapapun di dunia ini."

Suara bayangan lainnya membuat Kevin tersadar dari lamunannya.

"Aku juga mewariskan Jarum Sembilan Ilahi untuk kamu gunakan dalam pengobatan menggunakan tusuk jarum!" lanjut bayangan ini.

Kevin menatap Kitab berwarna-warni yang bisa berubah warna ini. Tiap warna berbeda akan memuat isi buku yang berbeda pula. Kemudian matanya beralih ke kotak berukiran simbol rune yang menyimpan sembilan jarum ilahi yang sangat ampuh dalam pengobatan tusuk jarum.

"Muridku, aku tidak seperti dua dewa keparat itu. Aku telah banyak mengajarimu dasar-dasar pernafasan spiritual, juga teknik Jimat Rune yang mampu menyerang dan bertahan, Jangan lupa berbagai formasi yang telah aku ajarkan padamu!" 

Bayangan ketiga mulai bersaing dengan dua bayangan sebelumnya.

"Bocah, aku telah mengajarimu cara berbisnis yang aku ketahui. Simpan baik-baik delapan kartu anggota VIP dari Paviliun Caraxis yang tersebar di seluruh negeri bahkan dunia. Kamu bisa menarik dana tak terbatas yang tiap tahun dimasukkan oleh seluruh anggota Paviliun Caraxis. Taklukan semua kesombongan dengan uang dan kepintaranmu berbisnis!" ucap bayangan keempat.

"Apa kartu anggota VIP ini benar-benar bisa untuk menarik uang tunai?" tanya Kevin dengan keraguan. Tidak mungkin kartu kuno seperti itu masih berlaku di jaman sekarang, tapi ia tidak ingin mengecewakan gurunya.

"Jangan khawatir, kartu ini berlaku tanpa batas! Aku juga telah mengajarimu berbagai strategi peperangan, kamu bisa membacanya lagi di dalam Kitab Dewa Perang apabila suatu saat kamu membutuhkannya."

"Kevin, aku telah mengajarimu semua teknik Assassin yang terkenal sepanjang jaman. Sekarang, aku berikan Token VIP kepadamu. Seluruh organisasi pembunuh akan patuh pada perintahmu apabila kamu tunjukkan token ini!"

Kevin menerima Token Emas ini dengan sikap dingin saja tanpa rasa antusias membuat Dewa kelima yang memberikannya agak sedikit kecewa.

Bayangan iblis ini kemudian melanjutkan, "Simpan kartu Dracarys ini. Kamu bisa mengeluarkannya dan mengusapnya, maka akan ada bala bantuan yang kamu butuhkan dari paviliun terdekat untuk melakukan apa saja sesuai keinginanmu!"

"Anak Iblis ... aku telah mengajarimu teknik menghilang sementara dari Klan Iblis Semesta! Tunjukkan cincin giok hitam ini maka seluruh Klan Iblis Semesta akan takluk di bawah kepemimpinanmu! Selain itu, aku telah mengajarimu cara membuat benda-benda yang mampu membuatmu menghilang untuk sementara apabila energimu tidak cukup untuk menghilang."

Saat Kevin memasukkan cincin yang longgar ini ke jarinya, cincin giok hitam otomatis menciut sesuai ukuran jarinya.

Bayangan iblis ini mulai beraksi untuk menandingi kehebatan yang diberikan oleh bayangan dewa.

"Naga Kecil, aku telah mengajarimu berbagai teknik perubahan wujud menjadi hewan spiritual saat terdesak oleh lawan yang menurutmu tak bisa kau menangkan. Kamu telah berhasil berubah menjadi naga tapi ingat masih banyak perubahan lainnya yang bisa kamu pelajari!"

Iblis ini menempelkan jarinya ke dahi Kevin untuk menyalurkan berbagai ilmu perubahan wujud yang bisa ia pelajari nanti.

"Aku ingin kamu menjadi Iblis Racun dengan semua teknik racun yang telah aku ajarkan, baik racun pemikat maupun racun pembunuh! Terimalah Kitab Iblis Racun ini untuk kamu pelajari nanti. Jangan lupa untuk mengunjungi Sekte Racun Iblis untuk mendapatkan Pil Racun Iblis yang tersimpan di berbagai tempat di dunia. Pil Racun Iblis tidak ada penawarnya, tapi di dalam darahmu ada penawar racun untuk pil racun ini.

"Terimalah tongkat sihir yang terbuat dari campuran bahan-bahan spiritual tingkat tinggi. Gunakan sihir dengan bijaksana karena kamu tidak akan bisa menggunakan sihir yang aku ajarkan di Dunia Timur ini, tapi saat kamu mengunjungi Dunia Barat, sihir ini akan menjadi sihir yang kuat. Aku telah mengajarimu sihir kematian dan juga sihir pelindung, selebihnya bisa kamu pelajari di Infinity Witch Scroll ini."

Infinity Witch Scroll otomatis menghilang saat berada di tangan Kevin.

"Kamu bisa memunculkannya kapan saja karena telah terintegrasi dengan pikiranmu," jelas Iblis Sihir ini. "Jangan lupa kunjungi House of Witch saat kamu berada di Dunia Barat untuk memperkuat ilmu sihirmu. Perlihatkan tongkat sihirmu maka mereka akan mematuhimu."

"Aku telah mengajarimu cara mengenali artefak spiritual yang berguna bagimu untuk memperkuat kemampuanmu! Sekarang kamu memiliki Liontin Phoenix untuk memperkuat elemental apimu serta Cincin Dimensi untuk menembus ruang dan waktu. Satu lagi, Cincin Ruang untuk menyimpan semua barang-barangmu untuk diambil kapan saja.

Kamu bisa mengunjungi Organisasi Artefak Kuno dan perlihatkan saja liontin dan cincin warisan organisasi ini maka berbagai artefak kuno yang hebat akan mereka tunjukkan padamu."

Siapa sebenarnya pemuda yang mendapatkan begitu banyak ilmu dan benda pusaka dari penghuni Kuburan Iblis dan Dewa ini?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Bani othman
Npk menarik
goodnovel comment avatar
muhammad royani
wow, awal cerita To The Poin
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Hahaha makasih Kak ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   522. Kevin vs Felix

    Ledakan pertama mengguncang Desa Langit. Tanah bergetar seperti gempa, atap-atap rumah meloncat dari tempatnya, dan deru teriakan ribuan pasukan sekte kecil memecah udara. Pedang, tombak, panah spiritual, dan mantra terbang memenuhi langit seperti hujan meteor.Kevin hanya sempat menoleh sekali pada Valkyrie, Celestine, dan Kurozan. “Jangan mundur.”Felix melangkah maju, setiap tapak kakinya membuat tanah merekah, memancarkan semburan cahaya emas dari kekuatan dewa dan bayangan hitam pekat dari kekuatan iblis. Dua arus ini tidak saling menolak—mereka berputar melingkar, berpadu seperti yin dan yang, menciptakan aura yang menelan segalanya.“Kekuatan murni dewa membakar roh,” kata Felix tenang, matanya berkilat emas.“Kekuatan iblis menggerogoti jiwa,” lanjutnya, merah darah kini menyala di pupilnya.“Dan aku… punya keduanya.”Ia mengangkat tangannya. Sepuluh Tombak Surga-Neraka tercipta dari pusaran cahaya emas dan kabut hitam, masing-masing berdenyut seperti jantung hidup. Felix meng

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   521. Hinaan Felix

    Bayangan-bayangan yang sebelumnya hanya samar di pinggir pandangan kini mulai menjelma menjadi wujud nyata. Dari atap rumah-rumah kayu yang mengelilingi Desa Langit, dari sela batang pohon pinus yang berdesir pelan, hingga punggung perbukitan yang membentuk cincin alami di sekitarnya—muncul sosok-sosok berbalut jubah sekte. Jumlah mereka bukan lagi puluhan… melainkan ratusan. Langkah kaki mereka nyaris tak terdengar, namun udara di Desa Langit mendadak terasa berat, seperti diselimuti kabut besi. Niat membunuh yang mereka pancarkan merayap di kulit, membuat napas setiap orang yang menyadarinya menjadi pendek dan terputus-putus.Valkyrie melangkah maju, tubuhnya tegak bagai perisai di antara Kevin dan Felix. Angin sore yang tadinya lembut kini terasa membawa aroma logam dan tanah basah. Matanya menyala tajam, menatap Felix tanpa sedikit pun gentar.“Kau berani membawa perang ke Desa Langit?” suaranya tegas, namun di balik itu terselip nada marah yang dingin. “Bagaimana dengan penduduk

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   520. Kaisar Dewa dan Iblis

    Kabut tipis menyelimuti dataran tinggi berbatu yang menjulang di hadapan mereka, seolah menjadi gerbang alamiah menuju Desa Langit. Kurozan mendarat dengan lembut, cakar-cakarnya meninggalkan bekas cekung di tanah yang keras. Udara di sini menusuk kulit dengan kesejukan pegunungan, namun membawa kesegaran yang jarang ditemui—aroma embun dan bunga liar bercampur dengan hembusan dingin yang mengalir dari puncak jauh di atas sana.Di kejauhan, rumah-rumah kayu beratap jerami berdiri berbaris rapi, dikelilingi ladang bunga beraneka warna yang bergoyang perlahan diterpa angin. Kicau burung gunung terdengar samar, kontras dengan ingatan medan perang yang baru saja mereka tinggalkan—darah, jeritan, dan bau besi yang kini terasa begitu jauh.Begitu kaki Kevin menyentuh tanah, suara langkah cepat memecah keheningan. Dari arah jalan desa, seorang perempuan berlari—rambut panjangnya yang keperakan terayun liar, memantulkan kilau lembut di bawah sinar matahari pucat. Mata peraknya bergetar, menaha

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   519. Akhir Hidup Dewi Wajah Racun

    Kevin berdiri tegak di tengah medan pertempuran yang sudah porak-poranda. Batu-batu hitam retak di bawah kakinya, bergetar pelan seakan takut akan sosok yang menginjaknya. Aura kegelapan mengalir dari tubuhnya—bukan sekadar asap atau kabut, tapi pusaran hidup yang menggulung liar, penuh bisik-bisik dari jiwa-jiwa yang telah ia kirim ke kematian.Nafasnya terdengar berat namun terkendali. Setiap tarikan seperti menghisap dingin dari alam neraka, dan setiap hembusan membawa hawa mematikan yang menekan dada siapa pun yang berdiri terlalu dekat.Di tangannya, Pedang Dewa Ilahi bergetar halus. Getarannya bukan sekadar respons logam terhadap energi, melainkan sebuah desahan… seolah pedang itu menyambut niat membunuh tuannya.Tatapan Kevin menusuk tajam, menembus asap kelam dan kabut racun yang melingkari sosok musuhnya—Lexainne, Dewi Wajah Racun. Aura racunnya seperti lautan hijau yang bergelora, namun Kevin berdiri tanpa gentar. Bibirnya bergerak pelan, seperti melafalkan doa… padahal itu a

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   518. Kurozan vs Naga Seiryu

    Awan di langit tercerai berai dicabik oleh kekuatan raksasa. Kurozan, burung raksasa berbulu legam berkilau, mengerjapkan matanya yang menyala seperti bara. Dengan geraman rendah yang bergulung di tenggorokannya, ia melesat dan—KRAAK!—cakar besarnya menghantam mata Naga Seiryu.Raungan menggelegar memecah udara, memantul di antara lapisan awan pekat. Tubuh sang naga raksasa terhuyung, melayang tak terkendali sebelum jatuh menghantam gumpalan awan badai. Butiran es berhamburan, terhempas dari sisiknya yang pecah di beberapa titik.Namun duel belum selesai. Kedua makhluk itu kembali menabrak satu sama lain, sayap mereka memukul udara seperti badai raksasa yang melahirkan pusaran angin mematikan. Suara benturan cakar dan sisik beradu terdengar seperti logam yang digerus oleh petir.Di bawah pusaran pertempuran itu, Kevin berdiri dengan napas berat, Topeng Iblisnya memantulkan kilau kehijauan dari racun yang memenuhi udara. Di sampingnya, Celestine mengepalkan tangan, aura petir di sekeli

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   517. Lexainne – Dewi Wajah Racun

    Langit di atas Tanah Terlarang Dewa dan Iblis mulai berubah warna, dari biru pucat menjadi ungu kelam yang seperti mengalir di antara awan. Kevin, yang kini mengenakan Topeng Iblis dan dikenal sebagai Arkantra Drago, berdiri di punggung Kurozan bersama Celestine. Angin kencang dari sayap burung raksasa itu memukul wajah mereka, membawa aroma hutan pegunungan dan sisa darah pertempuran sebelumnya.“Kita harus cepat sampai ke Desa Langit,” suara Kevin teredam oleh deru angin. “Aku perlu tahu keadaan Valkyrie… sebelum terlambat.”Celestine mengangguk, jemarinya erat memegang tali kekang Kurozan. Mata gadis itu menyapu cakrawala, tapi tiba-tiba membeku.“Kevin…” ucapnya pelan, matanya menyipit, “…ada yang mengikut kita.”Dari kejauhan, kabut hijau pekat muncul seperti racun yang merambat di udara. Dari dalamnya, suara gemeretak tulang bercampur desir angin beracun terdengar, membuat bulu kuduk berdiri. Lalu muncullah sesosok wanita berkulit pucat kehijauan, matanya berkilau seperti zamrud

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status