Bab 369. SENYUM BAHAGIA DI LERENG GUNUNG KELUD Sementara itu Jaka Kelud yang tidak tahu apa yang terjadi di Mansion Buwono, saat ini sudah sampai di kampus dan mengikuti kegiatan perkuliahan seperti biasanya. Siangnya, ketika jam kuliah sudah selesai dia langsung pulang ke Mansion Buwono bersama Intan Warsito yang sudah resmi menyandang status sebagai tunangan. Seperti biasa, mereka pulang sambil membawa mobilnya masing-masing sehingga kemesraan di antara mereka terasa berkurang. Begitu sampai di Mansion Buwono, mata Jaka Kelud menangkap gelagat yang aneh pada semua orang begitu dia masuk. “Assalamu’alaikum,” kata Jaka Kelud sambil memasuki Mansion Buwono. Matanya seketika melihat semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga, ada satu yang membuatnya aneh, yaitu di dekat Ratih ada dua tas pakaian yang sebelumnya mereka bawa dari rumah yang ada di Kemang. “Wa’alaikum salam, ayo kalian duduk didekat ibu.” kata Melati Sugiri yang langsung menepuk
Bab 368. KEINGINAN SUMINTEN Jaka kelud tidak menyadari kalau sekarang dirinya termasuk salah satu orang yang beruntung dari ribuan orang yang melakukan usaha untuk mendapatkan keMakrifatan yang sejati. Banyak orang yang berusaha sebaik dan sekhusyuk mungkin dalam cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta dengan berdzikir dan berpuasa, akan tetapi mereka belum bisa mencapai kemakrifatan yang sebenarnya. Sementara itu Jaka Kelud yang tidak mengejar kemakrifatan dalam melakukan dzikir, malah mendapat keberuntungan di tarik ke alam keMakrifatan. Jaka Kelud yang tidak terlalu memikirkan kejadian aneh ini, tidak tahu, kalau mulai saat ini apapun yang diucapkannya bisa menjadi kenyataan. Ibarat kata pengucapnya adalah pangucap Pandita Ratu yang akan terwujud ketika dia menginginkan sesuatu terjadi. Jaka Kelud merasa sangat nyaman bisa kembali ke rumahnya sendiri, meskipun saat sarapan hanya membuat mie instan dan telur rebus sekedarnya saja
Bab 367. CAHAYA MAKRIFAT Jaka yang sedang duduk berdzikir tentu saja terkejut ketika tiba-tiba di dalam kamarnya muncul cahaya putih. Cahaya itu muncul tepat diatas kepala Jaka Kelud, untuk sesaat dia menghentikan dzikir nya dan menatap cahaya putih diatas kepalanya. Cahaya itu sangat menyilaukan, sehingga dia tidak bisa memandangnya dan terpaksa memejamkan kedua matanya. Kemudian cahaya itu langsung membungkus tubuh Jaka Kelud dan dalam sekejap tubuh Jaka Kelud menghilang dari kamarnya. Keheningan seketika menyelimuti rumah Jaka Kelud, seakan tidak pernah terjadi apapun di tempat ini sebelumnya. Sementara itu Jaka Kelud yang diselimuti cahaya putih tampak kebingungan, karena di sekelilingnya hanya ada cahaya putih sejauh mata memandang. “Dimana ini? Apa sebenarnya yang sedang terjadi?” gumam Jaka Kelud dengan ekspresi bingung terlihat di raut wajahnya. Jaka Kelud segera berjalan tanpa arah mencari pintu atau sesuatu yang bisa membuatnya
Bab 366. MUNCULNYA CAHAYA PUTIH Di dalam lift, dia melihat ada seorang pria asing berusia sekitar empat puluh tahunan dan seorang wanita cantik tampak tersenyum ke arahnya. Tanpa ada rasa curiga sedikitpun, Jaka Kelud ikut tersenyum menyambut senyuman mereka. Dalam hatinya, Jaka Kelud mengira kalau mereka adalah karyawan perusahaan yang akan keluar untuk suatu urusan. Karena itulah Jaka Kelud sama sekali tidak menyapa mereka, dia hanya membalas senyumannya dan menunggu mereka keluar dari lift. Akan tetapi sesuatu yang tak terduga terjadi, karena kedua orang ini langsung menyapa dirinya begitu keluar dari lift. “Mr Jaka, selamat datang di perusahaan. Perkenalkan saya Smith dan ini Marlina sekretaris saya,” kata Smith dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar memperkenalkan diri kepada Jaka kelud. Tentu saja Jaka kelud terkejut mendapat sapaan dari orang yang memang ingin di temuinya, dia sama sekali tidak menyangka kalau CEO Smith datang meny
Bab 365. KETAKUTAN SATPAM BEJO Jaka Kelud tampak kesal menghadapi satpam di depannya, dia tidak mungkin marah dan memaksa masuk, karena dia tahu kalau satpam ini hanya menjalankan tugas saja. Kemudian Jaka Kelud mengambil ponselnya dan menelepon sekretaris Melisa, daripada terus ribut dengan satpam ini. Bagaimanapun juga dia harus datang ke perusahaan, kalau hari ini masalah di pintu masuk belum beres, maka lain waktu pasti juga akan terjadi hal yang sama. Tak berapa lama setelah dia menekan tombol panggil, terdengar suara seorang wanita menyapa Jaka Kelud dengan bahasa Inggris yang artinya adalah, “Hallo Boss Jaka, apakah ada sesuatu yang harus saya sampaikan kepada CEO George?” “Mrs Melisa, saat ini saya sedang berada di pintu gerbang perusahaan, tapi satpam yang bertugas melarangku masuk untuk menemui Mr Smith.” “Apa? Apa Boss Jaka tidak mengatakan kalau anda ingin bertemu dengan Mr Smith?” “Sudah, tapi satpam yang bertugas tidak percaya dan
Bab 364. DITOLAK MASUK KE PERUSAHAAN EVEREST OIL CORPORATION “Baiklah, apakah ada pesan lain dari Mr George Newmont?” “Begini Boss, Mr CEO meminta Boss Jaka untuk ikut mengawasi perusahaan cabang di Indonesia. Meskipun sudah ada CEO yang memimpin Everest Oil Corporation di Indonesia.” “Baiklah, saya akan ikut mengawasi perusahaan. Nanti saya akan datang ke perusahaan untuk melihat pekerjaan.” “Terimakasih Boss Jaka, akan segera kirimkan alamat perusahaan dan akan saya sampaikan ke Mr Smith akan kedatangan anda,” kata sekretaris Melisa sebelum mengakhiri panggilan. Begitu panggilan telepon diakhiri, sebuah notifikasi masuk ke ponselnya, saat dia membuka pesan itu, ternyata sebuah alamat di jalan bisnis yang ada di kota Jakarta. Hari masih cukup siang ketika dia keluar dari perusahaan miliknya, sesampainya di dalam mobil Jaka Kelud berpikir untuk mendatangi perusahaan cabang Everest Oil Corporation. “Sebaiknya saya manfaatkan hari ini untuk datang k