Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 272. DIPALAK WARGA

Share

Bab 272. DIPALAK WARGA

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-06-19 21:14:20

Bab 272. DIPALAK WARGA

Ketika Jaka Kelud sedang berdiri menatap kepergian wanita yang dia sendiri tidak tahu namanya, tiba-tiba ada empat warga yang menghampiri dan menegurnya.

“Hei kamu, apa karena kamu orang kaya sehingga mengantar neng Rusmi sampai di jalan saja?”

“Benar-benar orang kaya yang tidak punya sopan santun? Atau mungkin dia hanya menikmati tubuh Rusmi saja, lihat Rusmi berjalannya sampai sempoyongan begitu.”

“Jangan-jangan pemuda ini baru membawa Rusmi ke hotel dan menidurinya dengan brutal, hingga Rusmi sampai terpincang-pincang begitu jalannya.”

Meskipun perkataan keempat pria ini tidak terlalu keras, akan tetapi masih bisa di dengar Jaka Kelud.

Apalagi saat ini sudah tengah malam, tentunya suara sekecil apapun bisa di dengar.

“Ehem, permisi bang. Apakah abang ini temannya Rusmi?” kata salah satu pria yang tadi bergosip tentang dirinya.

“Saya? Saya bukan temannya wanita itu, siapa tadi namanya? Rusm? Betul, saya bukan temann
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 280. KEDATANGAN YANG MENGEJUTKAN

    Bab 280. KEDATANGAN YANG MENGEJUTKAN Tiga puluh menit sebelum pesawat lepas landas, Intan sudah sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng. Dada Intan berdebar-debar, karena kepergiannya ke Kediri tanpa sepengetahuan Jaka kelud. Intan yang belum pernah pergi ke kota Kediri hanya berbekal nekat saja, hanya satu tujuan perjalanannya ke kota Kediri yaitu ke Rumah Sakit Umum Daerah kota Kediri. Dua jam kemudian sampai juga Intan di kota Surabaya, di dalam bandara Intan menyewa taksi untuk mengantarnya ke kota Kediri. Intan sengaja menyewa taksi, alih-alih naik mobil travel, tentu saja ada alasannya. Meskipun ongkosnya lebih mahal, akan tetapi kenyamanannya bisa di dapatkan. Masalah ongkos sewa taksi, tentu saja bukan masalah besar bagi Intan yang uang sakunya saja satu bulan seratus juta. Selama perjalanan ke kota Kediri dari bandara Juanda, Intan hanya memandangi pemandangan di luar dalam diam. Dua jam kemudian sampailah taksi yan

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 279. MENYUSUL JAKA KELUD

    Bab 279. MENYUSUL JAKA KELUD Suminten yang disodori ponsel Jaka Kelud tampak bingung, apalagi setelah dia melihat ada gadis cantik di layar ponsel Jaka kelud yang sedang menatap ke arahnya. Sementara itu Intan yang sedang menelepon Jaka kelud dan merasa tidak percaya dengan perkataannya. Seketika ekspresi wajahnya Intan langsung memerah, ketika melihat wajah wanita paruh baya yang sedang berbaring di brankar Rumah Sakit dengan selang infus menempel di lengannya. “Assalamu’alaikum tante, maaf saya tidak tahu kalau Jaka sedang pulang kampung menjenguk tante,” kata Intan sambil tersenyum malu mencoba bersikap biasa. Dari sudut pandangnya, Intan bisa melihat kalau sosok wanita paruh baya yang sedang melakukan video call dengannya, berasal dari keluarga sederhana. Hal ini bisa dilihat dari flek-flek hitam di wajahnya dan kerutan-kerutan di wajahnya juga. “Wa’alaikum salam, ini siapa ya?” kata Suminten setelah menjawab ucapan salam Intan. “Saya Inta

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 278. KEGELISAHAN INTAN

    Bab 278. KEGELISAHAN INTAN Setelah selesai mengurus kepindahan ibunya ke ruang Pavilion, Jaka Kelud segera pergi menuju ruang Anggrek, tempat dimana Suminten dirawat. Jaka Kelud sangat terkejut, ketika dia sampai di ruang Anggrek. Ternyata pada saat ini ada dua perawat dan satu dokter yang sedang mendorong brankar Suminten keluar dari ruangannya. “Ada apa ini? Mau dibawa kemana ibuku?” tanya Jaka Kelud sambil menghadang perjalanan perawat dan dokter yang sedang mendorong brankar Suminten. “Maaf, apakah bapak keluarga dari ibu Suminten?” kata dokter yang memimpin pemindahan Suminten. “Saya anaknya,” jawab Jaka Kelud datar sambil menatap ketiga orang di depannya dengan penuh selidik. “Begini pak, kami mendapatkan perintah dari atasan untuk memindahkan ibu Suminten ke kamar Pavilion. Tadi ada salah satu keluarga ibu Suminten yang sudah membayar biaya perawatannya, karena itu kami segera menjalankan perintah atasan.” Begitu mendengar penuturan dokte

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 277. PINDAH KE PAVILION

    Bab 277. PINDAH KE PAVILION Mendengar perkataan Jaka Kelud, seketika mata tua Suminten berkaca-kaca. Dia merasa haru melihat rasa sayang Jaka Kelud yang sudah dianggap sebagai anak kandungnya, ternyata masih menyayangi dirinya, setelah dia mengatakan sejarah dan latar belakangnya yang bukan anak kandung nya. “Jaka, ibu sudah tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Hanya kamu seorang anak ibu yang ibu punya,” kata Suminten sambil terisak tak tahan menahan tangisnya. Kini setelah tiba-tiba saja Jaka Kelud menjadi orang kaya, Suminten menjadi ketakutan ketika memikirkan masa tuanya yang sendirian setelah suaminya meninggal puluhan tahun yang lalu. Suminten merasa tidak pantas menjadi orang tua Jaka Kelud yang mempunyai uang begitu banyak, untuk membangun rumahnya di kampung. Dia juga merasa kalau Jaka Kelud memang sepantasnya menjadi anak orang kaya, setelah melihat penampilan fisiknya. “Ibu jangan berkata seperti itu, sekarang yang terpenting ibu

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 276. TAKUT KEHILANGAN

    Bab 276. TAKUT KEHILANGAN Itu adalah bentuk keramahan warga atau sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi ini ada di kota kabupaten, tentunya sikap ramahnya lebih baik. Ternyata Jaka Kelud menuju ruangan perawat yang berjaga di pintu masuk ruang Anggrek. “Permisi mbak,” sapa Jaka kelud ketika sampai di meja perawat. Salah seorang perawat yang berjaga segera berdiri dari duduknya dan mendekati Jaka Kelud. “Ada apa ya mas?” “Saya mau tanya, apakah saya bisa memindahkan ibu saya ke ruang Pavilion?” Perawat yang menemui Jaka Kelud tampak kebingungan mendengar permintaan Jaka Kelud. Setahu dia, setiap pasien yang dirawat di ruang Anggrek umumnya berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga perawat ini merasa aneh dengan permintaan Jaka Kelud, mana ada pasien yang dirawat di ruang kelas tiga langsung minta dipindah ke ruang Pavilion. Biasanya keluarga pasien akan memindahkan keluarganya ke ruang kelas tiga atau paling tinggi ke ru

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 275. SUMINTEN SAKIT

    Bab 275. SUMINTEN SAKIT Pikir Jaka Kelud pada akhirnya, akan tetapi dia masih ragu-ragu, apakah Ajian Lipat Bumi bisa digunakan untuk membawa mobil. “Sepertinya ini perlu di coba, baiklah kalau memang tidak bisa membawa mobil, maka saya akan pergi sendiri menggunakan Ajian Lipat Bumi nya.” Sesampainya di garasi, Jaka Kelud segera duduk di kursi pengemudi dan menutup pintu mobilnya dengan kunci kontak tergantung di tempatnya dan posisi hidup. Setelah dirasa tidak ada yang ketinggalan, Jaka Kelud segera membaca mantra Ajian Lipat Bumi nya. Karena kali ini dia berniat sambil membawa mobilnya sekalian, maka konsentrasinya di tujukan kepada seluruh bagian bodi mobil Cling….Dalam sekejap, Jaka kelud dan mobilnya menghilang dari dalam garasi setelah dia selesai membaca mantra Ajian Lipat Bumi. Hanya dalam sekejapan mata saja, mobil Jaka Kelud sudah muncul di pinggiran kota Kediri, seperti yang sudah dia bayangkan. Untungnya hari masih cukup laru

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status