Share

Bab 228. Menatap Bulan

Sekar Pandan menghentikan goresan di telapak tangan itu. Dia memerhatikan wajah lebam di depannya dengan iba. Tangannya terangkat ingin menyentuh. Dalam hati gadis itu kasihan dengan wajah Raden Prana Kusuma. Namun, saat ini dia tidak mungkin membuat obat boreh untuknya.

"Elakshi, kerahkan semua kekuatanmu! Sebentar lagi kekuatan pedang iblis ini akan mengendur!" Bimala berteriak. Elakshi mengangguk. Keduanya mengeluarkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk menaklukkan Pedang Sulur Naga.

Pamor pedang itu makin terang bahkan warna hijaunya makin pekat. Pertarungan itu memang tidak terlihat oleh semua warga, tetapi membuat Bimala dan Elakshi bekerja keras mempertahankan nyawa. Otot-otot mereka terlihat menyembul dari leher dan lengan. Keringat sebesar jagung saling menetes dari tubuh besar mereka.

"Aku sudah tidak kuat, Bimala." Kekuatan Elakshi mulai mengendur, bahkan Bimala bisa merasakan. Tidak hanya kekuatan kawannya, kekuatannya sendiri pun sama, sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status