Share

Bab 19

Sebenarnya Aisha masih bisa mencoba menghubungi Ansel, hanya saja wanita ini pikir mungkin besok lebih baik jika Ansel memilih mengabaikan panggilan Evan mungkin kakaknya sedang benar-benar sibuk.

Hati Ansel semakin tidak karuan walaupun sudah mendengar kabar tentang anak dan istrinya. “Ada apa ya, kenapa rasanya berbeda?” Dadanya dipegangi hingga salah satu kawannya mengajukan pertanyaan sebagai tanda pedulinya pada sesama.

“Ada apa kawan, kau tidak fit hari ini?” kekeh santainya.

“Aku sangat fit.” Ansel menepuk bahu kawannya dengan sikap santai serupa hanya saja senyumannya terlukis tipis dan singkat.

“Kau seorang putra dari salah satu pemasok berlian di sini. Jika aku jadi dirimu, aku akan meminta pada ayahku untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik.” Ini adalah yang dipikirkan semua satpam tentang Ansel.

“Pekerjaan ini juga sudah baik.” Senyuman samar Ansel. Selama ini dirinya hanya buruh serabutan, tentu saja menjadi satpam dengan gaji lebih tinggi dibandingkan penjaga keamanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status