Share

Bab 23 (Jujur)

“Tante?” tanya Jannah padaku. Bingung.

“Bukan Tante, si cerewet ini hanya salah bicara saja.” Kutoyor adik lucky itu.

“Apaan sih?” tanyanya tanpa tahu permasalahannya.

“Maksudnya bukan Tante, tetapi Ibu. Iya kan?” tanya ibunya Lucky sambil mengedipkan satu mata pada anak bungsunya itu.

“I-iya ...,” jawab adik Lucky.

Jannah tersenyum ke arahku. Hampir saja ketahuan. Untung saja tanteku bisa meyakinkan Jannah.

Selama di rumah orang tua Lucky, Jannah disambut dengan baik oleh mereka. Jannah sangat pandai bicara pada orang tua Lucky hingga mereka cepat akrab dengan Jannah.

Saat Jannah sedang berada di toilet, ibunya Lucky memuji Jannah padaku. “Beruntung sekali kamu, Sien,” bisik tanteku.

“Maksudnya?” kedua bola mataku terbelalak. Tak paham.

“Beruntung karena kamu telah memilih Jannah menjadi calon pendamping hidupmu. Ia baik, cantik, dan lugu,” ucap tante.

Aku tersenyum.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status