Share

4 Siapa Sebenarnya Aku?

"Pak Harun, dia ini hanyalah pelayan restoran yang sering mengantar makanan disini. Tidak mungkinlah dia seorang tuan muda, pak," kata salah seorang satpam yang ditambah anggukan kepala dari customer service yang tadi.

"Pasti ada suatu kesalahan, Pak Harun. Mungkin dia mencuri identitas tuan muda yang bapak maksud tadi," timpal Victor.

"Iya, pak. Dia ini hanya pelayan rendahan di rumah makan ibuku, tidak mungkin lah kalau dia ini seorang tuan muda," tambah Lisa.

"No. Informasiku valid. Dia ini adalah tuan muda dari Keluarga Gregorius, pemilik dari bank ini, juga pemilik dari banyak perusahaan di dunia ini," bantah Harun.

Kevin masih setengah tidak percaya mendengar kata-kata Harun itu, karena dia masih merasa dirinya berada di dalam sebuah acara televisi yang sedang berusaha melakukan prank kepada dirinya seolah dirinya adalah anak orang kaya raya.

Karena itu, Kevin berkata, "oke. Kalau memang aku adalah tuan muda seperti yang bapak bilang tadi, maka aku ingin bapak memecat customer service ini dan para satpam yang tadi sudah mengeroyokku."

"Oke, kalau ini kemauan tuan muda dan karena mereka sudah berbuat kurang ajar kepada tuan muda, maka saat ini juga, aku mau memecat mereka semua."

Kata-kata Harun ini langsung disambut protes oleh para satpam dan customer service itu.

Tapi dengan tegas Harun berkata, "ini adalah kehendak tuan muda. Kalian semua harus pergi dan itu berlaku mulai saat ini. Tapi, jangan khawatir, kalian akan mendapatkan pesangon sesuai peraturan bank ini."

Mendengar kata-kata Harun itu, para satpam dan Mawar semakin  panik. Mereka terus membujuk Harun untuk tidak memecat mereka.

"Keputusan tidak berada di tanganku. Ingat, aku cuma pegawai, cuma pekerja di bank ini, sama saja dengan kalian. Cuma, kebetulan saja posisiku lebih tinggi dari kalian."

Mendengar itu, Para satpam dan Mawar kini menatap Kevin. Dari tatapan mereka, mereka terlihat meminta pertolongan Kevin walaupun masih belum berani untuk mengungkapkan.

"Oke, aku tidak akan memecat kalian tapi sebagai gantinya, kalian semua harus mengusir dua orang ini dari bank ini," kata Kevin sambil menunjuk ke arah Viktor dan Lisa.

Kevin sengaja menyuruh mereka untuk mengusir Victor dan Lisa karena Kevin ingin mengetahui kelanjutan sandiwara ini, karena Kevin yakin, Victor dan Lisa tidak akan terlibat dalam acara TV, jadi, Kevin ingin membuktikan tentang acara TV yang mengantarkan Kevin sebagai tuan muda yang Kevin curigai ini. 

Mawar dan 5 orang satpam kini menatap ke arah Harun. Mereka nampaknya meminta pertimbangan dari Harun.

Dengan santainya Harun berkata, "kalau memang tuan muda menghendaki untuk mengusir dua orang itu, maka kalian harus bertindak. Untuk konsekuensinya, kalau ada yang nanti menuntut, maka pihak bank akan membantu kalian dan yang jelas, kalau kalian melakukan perintah tuan muda maka pekerjaan kalian akan selamat."

Mendengar kata-kata Harun itu dan mengingat ada pengampunan dari Kevin, Mawar langsung bergerak, dia langsung mendorong Lisa untuk keluar dari bank ini sementara para satpam yang ingin menyelamatkan pekerjaan mereka, tanpa dikomando lagi langsung mengangkat tubuh Vicktor dan mereka bawa keluar. 

Kevin merasa agak takjub melihat aksi para satpam dan Mawar yang langsung mengikuti apa kemauannya itu. Dia juga heran melihat sebuah bank yang tentu saja membutuhkan nasabah, bisa mengusir nasabah yang cukup hebat seperti Victor dan Lisa. 

Kevin mengikuti sampai di kantor depan dan dia melihat tubuh Victor dibuang begitu saja di depan pintu utama setelah itu para satpam berjaga-jaga dan melakukan barikade di depan pintu masuk supaya Victor tidak boleh lagi masuk ke dalam bank

Victor yang merasa terhina mengancam akan menuntut mereka, akan melaporkan mereka ke polisi. Dia juga menuding-nuding Kevin dan mengancam akan mempolisikan Kevin. 

Kevin sendiri kini semakin bimbang melihat keadaan yang terjadi ini. Sebelumnya dia pikir dia hanya masuk dalam acara TV tapi setelah dia melihat perlakuan para satpam kepada Victor yang merupakan anak orang cukup berpengaruh di kota ini, maka Kevin mulai ragu akan dugaannya sebelumnya kalau dia sedang masuk acara televisi. 

Karena itu Kevin mendekati Harun yang mengikuti Kevin dari tadi dan bertanya kepadanya, "sebenarnya apa yang terjadi? Apakah aku memang betul-betul seorang tuan muda dari keluarga Gregorius itu?"

"Iya, tuan muda. Menurut Suzan, tuan muda kena amnesia karena itulah selama setahun ini tuan muda menghilang."

"Lalu siapa sebenarnya aku?"

"Aku sendiri hanya pegawai biasa dan aku cuma beberapa kali bertemu dengan kakekmu, tuan muda. Orang yang lebih mengenalmu adalah Nona Susan, karena itu, tuan muda sebaiknya bertanya tentang diri tuan muda sebelum tuan muda kecelakaan itu kepada Nona Susan."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menemui Susan." Kevin membalikkan tubuhnya sambil otaknya terus bekerja, karena dia masih dalam keadaan percaya dan tidak percaya dengan kenyataan ini. 

"Tunggu dulu, tuan muda. Nona Susan menyuruh aku untuk memberimu ini. "Harun mengeluarkan sebuah handphone terbaru dari perusahaan terkemuka Amerika dan handphone itu selain keluaran terbaru juga bukan sembarangan karena di casing handphone itu terdapat banyak sekali batu berlian. 

"Ini untukku?"

"Yah. Ini sebenarnya adalah milikmu, tuan muda. seingaja disimpan di brankas ini agar tidak hilang. Nona Susan yang membawa handphone ini ke sini karena itulah, Nona Susan memintaku untuk memberikan handphone milik tuan muda ini kembali kepada tuan muda."

"Mungkinkah aku bukan tuan muda yang kalian bilang itu?"

"Nona Susan sudah melakukan tes DNA dan sudah membuktikan kalau tuan muda adalah tuan muda yang hilang  sejak setahun yang lalu itu. Oh, ya, Nona Susan juga meminta tuan muda untuk pergi ke showroom mobil mewah bernama Planet Sport yang berada sekitar 50 meter dari bank ini."

"Untuk apa aku ke sana?"

"Untuk membeli mobil, tuan muda. Tuan muda bisa membeli mobil apa saja yang tuan muda mau dan tuan muda tinggal sebutkan nama tuan muda dan menunjukkan kartu ini kepada mereka, "kata Harun sambil memberikan kembali kartu Super Galaxy milik Kevin. 

"Baiklah aku akan ke sana," kata Kevin sambil mengambil handphone yang bertahtakan berlian itu dari tangan Harun. 

"Kalau memang ini adalah acara televisi, nampaknya mereka mempunyai modal yang sangat banyak. Sebelumnya mereka berani mengusir Victor, anak seorang berpengaruh di kota ini, sekarang mereka memberikan handphone yang bertahtakan berlian. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di showroom nanti, mungkin aku akan dibelikan sebuah mobil," batin Kevin. 

Saat Kevin sudah berada di showroom mobil yang dibilang oleh Harun tadi, seorang sales wanita berumur 20 tahunan bernama Yuni, langsung menyambut Kevin. "Hei, kenapa kamu tidak membawa bungkusan makanan? Biasanya kamu kesini membawa bungkusan makanan?"

Kevin mengenal wanita ini karena wanita ini beberapa kali memesan makanan ke Restoran Bunga Bakung tempat Kevin bekerja. "tidak saat ini. Aku sudah dipecat dari restoran itu, sekarang ini aku datang untuk membeli mobil."

"Hah mau beli mobil? Apa aku tidak salah dengar? Di sini itu harga mobilnya paling rendah itu satu milyar, sementara dengan gaji kamu sebagai pelayan di restoran itu, kamu mungkin perlu waktu 50 tahun untuk bisa membeli mobil di sini, itupun makan kamu kembang kempis, hehehe. Jadi, jangan mimpi lah," kata Yuni sambil mencibir ke arah Kevin. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asep Sablon
bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status