Share

Bagian 35 : Aku, Tuan Tabib, dan Tuan Pengawal

Pemuda itu mengerutkan kening. Aku menggigit bibir, lagi-lagi keceplosan. Kemiripan wajah yang hampir seratus persen membuat khilaf. Pembeda tabib kakaknya Danar ini dengan Dokter Syahril hanyalah gurat usia. Dia terlihat lebih muda sepuluh tahunan.

Konyolnya lagi, mereka sama-sama bersaudara, Danar dengan Tabib Dharma, juga Ardhan dan Dokter Syahril. Aku bisa gila kalau begini.

Jangan-jangan mereka punya saudara perempuan yang mirip Rosa. Pantas saja seperti pernah mendengar namanya. Syahril Dharmawan adalah nama lengkap si psikiater.

“Nona, Anda baik-baik saja?”

Dokter Syahril eh maksudku Tabib Dharma berjongkok, lalu membantu berdiri. Aku menelan ludah karena mendapat tatapan membunuh dari kerumunan para gadis yang mengidolakan sang tabib. Suara sumbang mereka menuduhku hanya mencari perhatian dengan berpura-pura jatuh.

“Terima kasih, Tu–”

Belum habis berkata-kata, Danar merangsek maju, melepas paksa tangan kakaknya dari bahuku. Dharma mendelik pada sang adik. Para gadis bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status