Share

Fakta yang Menyakitkan

DEG

Tubuh Nia mematung saat melihat seorang wanita yang tengah bergelayut di lengan suaminya. Ingin menanyakan siapa sosok perempuan tersebut, tetapi suaranya seperti tercekat di tenggorokan. Nia hanya  bisa memandangi sang suami dan wanita tersebut secara bergantian. 

Ingin sekali Nia menepis semua fikiran-fikiran buruk yang sudah memenuhi isi kepalanya, tetapi lagi-lagi bukti nyata yang ia lihat saat ini semakin memperkuat tudahan tersebut. Air mata semakin mengalir deras di sudut matanya menyaksikan perempuan lain sedang bergelayut manjan di lengan suaminya.

"Wanita itu siapa, sayang?" tanya perempuan tersebut kepada Edi.

"Emm ... Emm ... Anu." Edi terlihat tampak bingung untuk menjawab. Berulang kali Edi melirik ke arah sang ibu, berharap Ratmini membantu dirinya di saat keadaan terjepit seperti ini.

Sedangkan perempuan tersebut semakin di buat penasaran karna ia tak kunjung mendapatkan jawaban dari Ratmini maupun Edi. Perempuan tersebut akhirnya memilih bertanya langsung kepada Nia.

"Maaf Mbak, Mbak siapa ya?"

"Kenapa Mbak menangis? Apa Suami saya melakukan kekerasan kepada Mbak?" tanya perempuan tersebut dengan melirik ke arah Edi.

"S-Suami? D-dia Suami kamu?" tanya Nia dengan suara lirih. Nia sungguh masih mencerna kata-kata yang baru saja di lontarkan oleh wanita asing itu. Bagaimana bisa, Edi suaminya di akui oleh wanita lain.

"Iya, Mas Edi Suami saya. Apa ada yang salah, Mbak?" 

"Sejak kapan? Bukankah dia sudah mempunyai Istri dan seorang anak." Nia menunjuk ke arah Edi dan ke arah perempuan tersebut secara bergantian. Tak sabar rasanya mendengar jawaban yang di lontarkan oleh perempuan yang telah menyebut jika dirinya adalah istri dari suaminya. Entah apa yang akan di lakukan oleh dirinya jika suaminya telah berkhianat dan menodai pernikahannya selama ini, yang pasti Nia saat ini menyiapkan hatinya jika apa yang ia fikirkan benar adanya.

"Saya sudah menikah satu tahun yang lalu. Mas Edi seorang duda yang di tinggalkan oleh Istrinya karna laki-laki lain."

"Kata siapa?" Nia menatap ke arah Edi dan ibu mertuanya yang kini wajahnya terlihat semakin pucat.

"Ya ampun Mbak, ya kata Suami saya dan Ibu mertua saya dong, Mbak."

Syok? Itulah yang saat ini di rasakan oleh Nia saat ini, kebohongan yang selama ini di sembunyikan oleh suaminya dan ibu mertuanya salah satu fakta yang sangat menyakitkan untuk dirinya. Nia memandang tajam ke arah Edi, ia saat ini butuh penjelasan tentang semua ini. 

"Apa benar yang di ucapkan oleh perempuan ini, Mas?" tanya Nia dengan tatapan tajam.

Edi hanya bungkam, ia tak menyahuti pertanyaan yang di ajukan oleh istrinya. Di dalam hatinya Edi merutuki kesialan dirinya saat ini, tak ada yang bisa Edi lakukan saat ini selain mengakui semuanya.

"I-iya, dia Istriku," jawab Edi dengan suara terbata-bata.

PLAK

Emosi yang telah di puncaknya seketika membuat Nia melayangkan tamparan ke muka Edi, dan hal tersebut membuat Riri dan Ratmini tercengang. Ratmini tak menyangka jika Nia, menantunya bisa berbuat hal seperti itu. Setau Ratmini, Nia adalah sosok wanita lemah lembut dan tak pernah membantah sedikitpun apa yang di ucapkan oleh Edi putranya.

"Rasa sakit akibat tamparan itu belum seberapa di bandingkan dengan luka hati aku saat ini mengetahui jika Suamiku telah berkhianat!" seru Nia dengan wajah memerah.

"Kurang apa aku selama ini menjadi Istri kamu, Mas! Kurang apa!" teriak Nia. "Selama ini aku mencoba menjadi Istri yang baik dan tak pernah mempermasalahkan atas nafkah yang kamu berikan dan aku selalu diam saat Ibu kamu menghinaku di depan orang-orang. Tapi aku tidak akan tinggal diam jika kamu sudah berkhianat, Mas." 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status