Share

Chapter 93

Marren menahan isak tangisnya agar tidak berkepanjangan, apalagi saat mendengar suara pintu yang diketuk seseorang dari luar.

Marren segera membersihkan luluhan air mata di kedua pipinya.

"Siapa?" tanyanya dengan cepat, la mencoba setenang mungkin dengan berdeham berkali-kali.

"Saya, Nyonya, Naura." jawab Naura dengan setengah bertenak.

"Masuklah, Nau," ucap Marren bergegas merapikan nasan wajahnya di cermin.

Kedatangan Naura membuatnya tertegun, karena gadis itu membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk dirinya.

"Loh, Naura....?" tanya Marren dengan ucapan menggantung.

Marren membelalak terkejut. "Ini, Nyonya. Tuan Muda menyuruh saya membawakan makan malam Nyonya ke kamar. Tadi kata Tuan Muda, Nyonya sedang ingin makan di kamar saja dan tidak ingin di ganggu karena kurang enak badan. Jadi kata Tuan Muda, Nyonya di suruh istirahat saja di kamar saja," ujar Naura seraya meletakkan nampan penuh makanan i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status