Happy Reading
*******Maaf masih ada typo...*****"Hiks... Hiks Daren plis jangan." Mohon Ale saat lagi-lagi Daren memberikan tanda di bagian leher putih milik Ale. Gadis itu menangis dan meronta mencoba melawan namun hasilnya sia-sia Daren sama sekali tidak bergerak, pria itu fokus memberikan tanda di beberapa bagian tubuh Ale.
Daren sudah melepas bajunya terpampang dengan jelas perut sixpack yang dia miliki. Siapapun kaum hawa yang melihat nya pasti akan tergoda untuk segera mencicipinya. Daren tidak mendengar apa yang sedari tadi Ale katakan kepada nya dia hanya berfokus untuk melepas semua pakaian yang di gunakan oleh Ale.
"Fu*ck kau harus menjadi milikku malam ini!" Geram Daren lalu tanpa aba-aba pria itu merobek baju Ale dia juga melepas bajunya.
"Hiks... Daren." Mohon Ale sambil menahan tangan Daren yang mencoba membuka penutup di bagian bawahnya.
"Diam lah ini akan nikmat nantinya!" Bentak Daren lalu dia dan Ale tidak menggunakan sehelai benang pun yang bisa menutupi tubuh mereka.
"Wow babe, aku tidak menyangka jika kau memiliki tubuh seindah ini." Puji Daren saat melihat tubuh Ale dari atas sampai bawah. Lalu matanya berhenti di pusat tubuh Ale, ternyata gadis itu sangat bersih tanpa noda sedikitpun bahkan buli-bulu tidak ada di sana.
Lalu Daren dengan nafsuh yang menggebu langsung melebarkan paha Ale sehingga pusat tubuh gadis itu tepat berada di depan wajah Daren. Dengan perlahan Daren menjilat lalu meniup bagian sempit itu. Sungguh gadis ini sangat harum dan itu membuat Daren tegang seketika.
"Eeeengghhh.... Ahhh..Da.. darennhh." Desah Ale sambil memejamkan matanya dia sudah tidak memikirkan apapun karena di bawah sana dia sangat kenikmatan bahkan ini adalah sensasi baru untuk Ale.
"Yes babe... Mendesahlah dan sebut nama ku."
Daren kembali menikmati milik gadisnya bahkan kedua tangannya meremas payudara Ale dengan kencang.
Daren melihat ke arah Ale yang memejamkan matanya sambil sesekali mendesahkan namanya.
Daren mengubah posisinya dia mengangkat kedua kaki Ale ke atas pahanya sedangkan dia mencium Ale namun salah satu tangan miliknya menantun pusakanya ke arah vagina Ale. Ale terkejut saat benda keras menggesek miliknya dengan pelan.
"Aahhh.. " Desah Ale sambil membalas lumatan yang di berikan oleh Daren di bibirnya.
Daren merasakan ada penghalang yang membuat kejantanannya tidak bisa masuk dan dia menggeram kesal.
"Sial!" Umpatnya lalu dengan sekali hentak akhirnya kejantanya bisa masuk liang hangan milik Ale sedangkan gadis itu berteriak kesakitan.
"Sa... Sakiitt.. Aahh." Sambil mengeluarkan air matanya Daren tidak bergerak dia kembali mencium Ale agar gadisnya teralihkan dari rasa sakit.
Rasa sesak dan perih yang Ale rasakan sungguh sangat menyiksanya. Daren sungguh keterlaluan pria itu pasti tahu jika miliknya besar dan itu tidak mungkin bisa masuk ke milik Ale.
Dengan perlahan Daren menggerakkan pinggulnya lalu dia menyatukan tangan besar miliknya dan Ale sungguh sangat pas rasanya saat mereka seperti itu.
"Uhhnnngghhh...fasterrr." Rancau Ale sedangkan Daren juga lepas kendali dengan keras Daren menghentakkan pinggulnya dan itu membuat kejantanannya menyentuh rahim Ale.
"Shitt... Engghh nikmat sayanghh." Desah Daren, Ale berteriak saat pelepasan pertamanya keluar dan itu membuat Daren mengumpat nikmat saat vagina Ale menjepit miliknya.
Daren kembali mengubah posisi bercinta mereka, dia memeluk Ale dari belakang lalu mengangkat salah satu kaki gadis itu ke atas kakinya.
Jlep.
"Ahhhh...Daren ak... Akuhhh." Desah Ale terhenti kala dia kembali mendapat kan pelepasan nya, Sedangkan Daren masih mencari kenikmatan yang sebentar lagi menghantam dirinya.
"Fu*ckk... Ahhh." Dengan tiga kali hentakan akhirnya Daren mendapatkan pelepasan nya dia mendesah nikmat. Dan mengeluarkan benihnya di dalam Ale.
Napas keduanya terengah Ale memejamkan matanya dia sungguh sangat lelah namun milik Daren yang berada di dalam miliknya kembali menegang dan itu membuat Ale membelakkan matanya.
"Da... Darenn."
"Lagi ya..... Aku belum puas." Daren kembali menggerakkan miliknya, malam itu mereka habiskan dengan bercinta, Ale hanya bisa pasrah sedangkan Daren begitu puas karena bisa memiliki Ale.
.......
"Tuan." Panggil Andrew kepada Hans, mereka masih di rumah sakit untuk menjaga Axel. Hans menganggukkan kepalanya lalu keluar Andrew mengikuti Hans.
Mereka tiba di taman rumah sakit yang sangat luas, Hans duduk di kursi yang ada disana begitupun dengan Andrew.
"Katakan siapa yang menjadi dalang di balik semua ini!" Kata Hans dengan nada dingin dia menyalakan rokok miliknya.
"Anak pertama dari keluarga Romanov tuan, dia yang memukul Tuan Axel dan menculik nona Alena. Kami berusaha mencari dimana keberadaannya namun keberadaannya masih belum kami temukan."
Hans mengepalkan tangannya, kenapa harus keluarga itu. Hans sungguh sangat tidak habis pikir dan dia mengkhawatirkan keadaan anak perempuan nya yang bersama anak dari keluarga Romanov.
"Kita harus pergi ke kediaman Romanov, jangan lupa suruh anak buah mu untuk tetap mencari keberadaan Alena." Hans bangkit berdiri lalu meninggalkan Andrew disana.
"Mau kemana pah?" Tanya Indri saat melihat suaminya kembali ke kamar dan mengambil ponsel miliknya.
"Papah mau keluar sebentar, jangan kemana-mana dan jaga Axel ya." Hans mengecup bibir istrinya dengan lembut lalu dia berlalu dari ruangan tersebut.
"Aku harap sore ini Ale sudah ditemukan keberadaannya Drew." Sekarang ini mereka sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke kediaman keluarga Romanov.
"Baik tuan, informasi yang baru saja saya dapat, nona Ale berada si sekitar apartemen yang berdekatan dengan universitas nya namun ini masih dugaan saja."
"Periksa semua penghuni disana, jika sudah mendapatkan keberadaan Ale jangan lupa hubungi saya, saya akan memberikan pelajaran untuk pria yang berani membawa anak saya pergi." Andrew bergedik ngeri saat mendengar perkataan dari bosnya, selama hampir sepuluh tahun dia bekerja dengan Hans dia tahu bagaimana pria itu. Bahkan saat adik nya di bawa kabur oleh pria yang terobsesi dengannya.
Mereka sampai di kediaman keluarga Romanov. Satpam disana menghampiri mobil mereka."Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya satpam tersebut sambil menatap penumpang yang ada.
"Kami ingin menemui Zairo Romanov, apa dia ada?" Tanya Andrew satpam itu menyerit heran baru kali ini ada orang yang mencari tuannya secara langsung. Biasanya mereka akan menghubungi kaki tangan tuannya.
Satpam tersebut membuka gerbang, mobil mereka memasuki pekarangan mansion milik keluarga Romanov. Pintu mansion lebih dulu di buka oleh maid yang baru saja ingin keluar. Dia terkejut saat melihat tamu tersebut, karena dia sangat mengenal sosok orang yang Ada di hadapannya sekarang Ini.
"Tu...tuan Greyson."
"Apa tuan mu ada?" Tanya Hans dengan nada datar saat melihat maid tersebut. Maid yang membantu untuk menyembunyikan pelarian adiknya.
"Aaa.. Ada tuan, silahkan."
Hans dan Andrew memasuki mansion mewah tersebut dengan angkuh Dan disana orang yang tengah mereka cari duduk dengan santai tanpa beban.
.......
Sekian.... Banyak yang gak Suka Kalau aku Bikin note terus di bagian Akhir... Jadi mulai sekarang aku gak lagi bikin note Dan up sesuka hati aku juga. Terima kasih.....
Kalimantan tengah, 27 oktober 2020
Happy Reading...............Akhir dari perjalanan hidup Alena, Gadis yang dulu polos, tidak mengenal cinta. Namun karena seorang pria yang tak lain adalah seniornya di universitas ia dapat mengenal itu semua bahkan rasa sakit pun selalu ia rasakan.Dan ini adalah sakit yang terakhir namun sakit ini berbeda karena ia begitu bahagia menerima sakit ini. Dia adalah Alena wanita yang kini tengah berjuang di dalam ruang bersalin, Alena tidak menyangka jika waktu yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga.Hari ini anak pertama nya bersama Daren lahir. Anak kembar yang begitu lucu, Alena menangis begitupun Daren pria itu menangis bersyukur karena persalinan Alena berjalan dengan lancar dan kedua baby itu dalam keadaan sehat tidak kekurangan apapun."Jadi siapa kakaknya?" Tanya Axel, pria itu baru saja tiba di rumah sakit karena tadi ia dari kantor dan saat
Happy Reading.............Hari ini tepat hari dimana Daren dan Alena mengumumkan kepada seluruh keluarga, mengenai jenis kelamin anak mereka. Semua keluarga sudah menantinya kecuali Hans pria itu biasa saja dia masih belum bisa menerima anaknya yang menikah dengan keturunan Romanov tapi saat melihat kebahagian sang putri membuat Hans mau tidak mau harus ikut tersenyum."Jadi apa jenis kelamin anak kalian?" Tanya Axel kepada adiknya, Alena tersenyum. Ternyata seluruh keluarga sangat menanti dengan apa yang akan ia dan Daren sampaikan.Daren menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan sebuah balon yang sudah ia isi dengan kertas yang bertuliskan jenis kelamin bayi mereka."Dalam hitungan ketiga, kita akan pecahin balon ini. Sayang kamu yang mecahin ya." Kata Daren, Alena mengangguk antusias."Aku yakin pasti babynya perempuan." Celetuk Indri yang membuat semua mata menatap ke arahnya, Hans bertanya kenapa istrinya yakin bahwa cucu merek
Happy Reading...............Kini kehidupan Alena dan Daren lebih banyak di habiskan dengan Daren yang mengajak Alena berlibur ke beberapa negara yang sangat ingin di kunjungi oleh Alena. apapun yang Alena inginkan Daren akan berusaha mengabulkannya. Walaupun Darendisibukkan dengan pekerjaannya, namun untuk kebahagian sang istri Daren rela meninggalkan dokemun yang sudah sangat menumpuk di atas mejanya.Dan semenjak pengumuman kehamilan Alena 3 hari lalu Daren memilih untuk menunda keberangkatan mereka ke Yunani karena ia tidak ingin Alena kelelahan. usia kehamilan Alena baru memasuki bulan pertama dan seluruh keluarga bahagia mendengar berita tersebut.Ibu Daren sudah menyiapkan nama untuk cucu nya tersebut. Dia sangat antusias begitupun dengan ibu Alena."Sayang jangan lupa makan buah yang sudah bibi kupas ya. Aku berangkat ke kantor nanti saat makan siang aku akan pulang." Kata Daren pria itu mencium pipi dan bibir
-Happy Reading-***Daren dan Alena memasuki kamar pengantin, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Setelah selesai resepsi tadi Daren dan Alena berkumpul terlebih dahulu bersama keluarga mereka. Dan disinilah mereka setelah mendapatkan wejangan dari orang tua mereka ingin segera Alena dan Daren memiliki anak ingin rasanya Alena mengatakan jika mereka bukan lah pabrik pembuat anak namun dia tidak berani untuk mengatakan hal itu kepada keluarganya.Alena bahkan belum memikirkan soal anak karena ia pikir dirinya masih membutuhkan waktu berdua saja bersama sang suami. Lalu tidak lama setelah,Daren tanpa memberikan kesempatan untuk Alena membersihkan dirinya, dia langsung mendorong pelan tubuh Alena ke atas ranjang yang membuat Alena menggerutu."Apa tidak bisa pelan-pelan?!" Tanya Alena dengan nada jengkel yang membuat Daren gemas sendiri saat melihat ekspresi Alena.Bagaimana ia bisa pelan jika istrinya ini sangat cantik ia sudah tidak sabar untuk 'me
Happy Reading...............Daren dengan wajah bosannya menscroll benda pipih miliknya. sudah sejak satu jam yang lalu dia menemani Alena di dalam salon ini dan gadis itu masih belum selesai juga. Sungguh rasanya kesabaran Daren sudah di ambang batas namun apalah daya dia tidak berani melawan ibu negara yang sudah menempati tempat terspesial di dalam hatinya."Tuan apa anda butuh sesuatu?" Tanya pelayan yang ada di dalam salon tersebut."Apakah aku bisa membawa calon istriku pergi dari sini sekarang?" Tanya Daren dengan jengkel, pelayan tersebut hanya bisa melongo mendengar permintaan Daren."Maaf tuan, sisa waktu perawatan nona Alena masih 45 menit lagi." Dan Daren hampir mengumpat mendengar hal itu, sial hampir 2 jam dia menunggu Alena dan itu sangat lama."Kau boleh pergi sekarang!" Daren menghembuskan napasnya untuk menetralkan emosi yang sejak tadi hendak meledak. Daren kembali membuka benda pipih tersebut, wal
Happy Reading ..........."Saya tidak ingin melihat anda terus berada di dekat Alena, anda itu hanya benalu di hubungan kami!" Kata Daren, dia tidak habis pikir dengan Regan, pria itu tidak mau menjauhi Alena padahal hari pernikahan Alena tinggal dua hari lagi. Lalu apa tadi yang dia lihat Regan tengah jalan bersama Alena dan setelah dia mengantar Alena pria itu tidak segan memberikan kecupan di tangan mulus milik Alena."Apa aku peduli? Toh Alena tidak keberatan dengan hal itu." Nada mengejek sangat kentara di kalimat Regan dan membuat Daren naik pitam. Jika saja dia tidak ingat janji nya dengan Alena untuk tidak menampar Regan lagi maka segara sudah di pastikan pria songong yang ada di hadapan nya sekarang sudah masuk rumah sakit."Fuck apakah tidak ada wanita lain hah selain wanita ku?!""Ada, cuma yang seperti Alena sudah tidak ada. Alena adalah wanita idaman semua pria, aku jadi membayang kan bagaimana bentuk tubuhnya." Regan masi
Happy Reading . . . . . . . . ........ 1 Bulan kemudian Selamat 1 bulan ini keadaan Alena sudah membaik, dia sudah keluar dari rumah sakit dan bisa memulai pekerjaannya kembali namun orang tuanya dan tentunya Daren tidak setuju jika Alena kembali ke Paris dan menjadi model disana. Untuk menjadi desainer itu boleh saja namun harus ijin dengan Daren karena sekarang pria itu resmi menjadi tunangannya dan harus kalian tau bahwa gara-gara Daren pernikahan mereka di percepat. Alena bahkan mendahului kakaknya Axel. Axel akan menikah tahun depan sedangkan Alena 2 minggu lagi sungguh rasanya sangat mustahil menikah dengan Daren. Alena masih belum puas untuk berkarir. "Menyingkir dari atas ku, kau mau aku teriak hah?!" Pekik Alena saat ini posisi keduanya sangat intim. Dimana Daren tidak mau berpindah tempat dari atas tubuh Alena. Kata pria itu dia sanga
Happy Reading...............Pagi nya Alena duluan terbangun padahal jam baru menunjukkan pukul 5 pagi, entah kenapa malam tadi tidurnya lebih nyenyak dari sebelumnya. apakah ini efek dari kecupan yang Daren berikan untuknya. Alena menatap Daren yang masih terbaring di atas sofa, pasti badan pria itu akan sakit karena badannya terlalu besar untuk sofa yang kecil tersebut.Tidak beberapa lama Daren menguap dan mata keduanya saling bertatapan, Daren tersenyum ke arah Alena lalu dia menghampiri gadis itu. Daren memberikan kecupan di kening Alena dan membuat gadis itu terkejut."Good morning sayang." Ucap Daren lalu dia menyingkirkan helai rambut yang menutup sebelah matanya."Apa tidurmu nyenyak hmm?" Lanjut Daren"Ya begitul
Happy Reading............"Sial kau bisa Membunuh nya!" Bentak Axel saat Daren hendak menggores wajah Lisa yang sudah pingsan menggunakan pisau milik nya."Aku belum puas, dan dia sudah menyiksa Alena ku. Minggir!" Daren mendorong tubuh Axel namun dengan cepat Axel menahan tangan Daren."Kau ingin membuat Alena tambah membenci mu saat dia tau kau membunuh seseorang hah?!" Axel tidak habis pikir dengan Daren, tadi mereka sudah berjanji tidak akan sampai membunuh Lisa namun Daren melanggar janjinya Lisa hampir meninggal akibat perbuatan Daren.Daren terdiam dia baru sadar, jika Alena sudah siuman dan dia sudah berjanji tadi jika dia pergi hanya sebentar saja. Daren menatap jam di pergelangan tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam."Aku pergi!" Ucap Daren la