Share

Chapter. 07

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

Bugh! 

Bugh!

Bugh! 

Tiga kali Hans melayangkan pukulannya di wajah Zairo Romanov sedangkan pria itu terkejut karena tiba-tiba diserang. Bahkan dia tidak sempat mengelak dengan pukulan yang tiba-tiba tersebut. 

"Sial kau, sudah ku katakan jauhi keluarga ku brengsek!" Amuk Hans dan hendak menyerang Zairo kembali namun anak buah Zairo dengan cepat memegang Hans begitupun dengan Andrew yang terkejut dengan kebruntalan tuannya. 

"Lepaskan aku brengsek!" Anak buah Zairo langsung melepaskan tangan Hans saat melihat kode dari bos mereka. 

"Ada apa ini Greyson?!" Sialnya pertanyaan itu menyulutkan emosi Hans. Apa pria brengsek itu tidak menyadari ulah yang dilakukan oleh anaknya. 

"Jangan berpura pura tidak tahu Zai, anak sialan mu itu membuat masalah dengan keluarga ku!" Rasa emosi Hans membuatnya begitu menyeramkan."Apa kita tidak bisa berbicara dengan baik Hans?" Tanya Zai dengan kembali duduk di sofa mahal miliknya.

"Duduklah, bagaimana menurutmu bukankah kita cocok untuk berbesan?" Zai dengan seringai di wajahnya, Hans menyeritkan dahinya heran apakah si brengsek ini sudah tahu pikir Hans. 

"Aku tidak sudih, jika sore ini anak perempuan ku tidak ketemu maka siap-siap menerima balasan dari ku Zai!" Lalu Hans berlalu dari sana namun saat hendak sampai di depan pintu suara Zai menginstrupsi langkah kedua orang tersebut. 

"Jangan lupa untuk menanyakan apa yang terjadi kepada anak mu nanti Kakak ipar." Seringai khas seorang Romanov muncul di wajah Zai saat melihat Hans lagi-lagi mengepalkan tangannya. Tanpa menjawab lagi Hans langsung pergi dari mansion tersebut. Sedangkan Zai terkekeh kecil melihat tingkah Hans sedari dulu pria itu selalu gagal dalam menahan emosinya. 

......

Sudah satu minggu sejak kejadian yang menimpa Alena gadis itu kembali ke rutinitasnya seperti dulu namun bedanya sekarang dia tidak lagi menebarkan senyum ramah kepada setiap orang yang menyapanya. Bahkan Sarah heran saat melihat perubahan wajah Alena. Alena tidak pernah menceritakan kepada siapapun bahwa dia sudah tidak suci lagi,  bahkan saat Papahnya mendesak dia untuk bercerita tentang apa yang terjadi selama dia di culik oleh Daren. Alena hanya menceritakan jika dirinya disekap dan diancam oleh pria itu, Hans tidak terima dengan perbuatan yang di lakukan oleh Daren terhadap anaknya maka dari itu dia hendak kembali membuat perhitungan dengan keluarga Romanov. Namun niatnya terhenti saat istrinya mengatakan jangan berurusan lagi dengan mereka. 

Hans juga mulai memberikan seorang bodyguard untuk menjaga Alena, sedangkan Axel pria itu tidak jadi pindah ke Belanda disebabkan oleh ketakutan nya akan keadaan Alena,  bila tidak ada yang menjaga adiknya tersebut. 

"Ale, loe udah daftar buat ikut kemah hari sabtu besok?" Tanya Sarah kini keduanya sedang berada di kantin kampus,  setelah jam pertama selesai mereka langsung janjian di kantin. 

"Sepertinya gue gak bisa ikut, gue lagi ada kegiatan lain hari sabtu." Bohong Ale,  gadis itu merasa malas dan menurutnya membuang-buang waktu saja jika dirinya ikut dalam kegiatan yang berada di luar kampus. 

"Ah gak asik loe, ikut aja yuk temenin gue." Mohon Sarah sambil memegang tangan Ale. Ale memutar bola matanya malas, pasti ada sesuatu yang membuat sarah seperti ini sampai gadis di hadapannya sekarang memohon untuk di temani. Padahal dia tahu bahwa sarah tidak pernah mau ikut kegiatan seperti ini dulu.

"Tidak bis---" Perkataan Ale terhenti karena tiba-tiba ada seseorang mengecup pipinya dan membuat dirinya terkejut. 

"Selamat siang sayang." Bisik Daren ya orang yang mencium Alena tadi adalah Daren. Dia baru saja keluar dari kelasnya dan saat hendak menuju ke parkiran dia tidak sengaja melihat gadis yang sudah dia klaim sebagai miliknya tengah berada di kantin bersama temannya. 

Sebagian orang yang berada di kantin langsung pergi karena mereka tidak berani dengan Daren begitupun dengan sarah gadis itu berpamitan dengan Alena,  dia memberi alasan jika dirinya masih ada hal yang mau dia urus. 

Daren menarik tangan Ale agar bisa mengikuti dirinya,  namun Alena melawan dia tidak akan lagi mau mengalah dan membuat Daren melakukan hal seenaknya terhadap dirinya. 

"Lepas, jangan sentuh!" Teriak Ale dan hal itu membuat Daren menyeringai, ah ternyata gadisnya sekarang berani melawan dan lihatlah wajah marahnya sangat lucu bahkan Daren hendak tertawa rasanya. 

"Uhmm... Berani melawan mentang-mentang satu minggu ini kita tidak bertemu." Ucap Daren, Ale meruntuki dirinya saat mengingat jika dia mengusir bodyguard yang papahnya kirim untuk menjaga dirinya. Jika saja dia tidak mengusir nya tadi maka kejadiannya tidak seperti ini,  pasti bodyguard itu bisa menolong dirinya dari Daren. 

"Kita sudah tidak memiliki urusan lagi Daren,  jadi stop mengganggu hidupku!" Kata Ale dengan jengkel lalu hendak berlalu dari hadapan  Daren, namun lagi-lagi langkahnya ditahan oleh pria tampan tersebut. 

"Ikut lah bersama ku sayang, Mamah ingin bertemu sama kamu." Perkataan Daren membuat Ale menatap pria tersebut,  oh yang benar saja ibu nya Daren ingin bertemu dia lalu untuk apa?  Atau jangan jangan pria ini hanya membual saja. 

"Tidak, awas aku mau pergi." Alena mendorong tubuh Daren sehingga membuat tubuh pria itu tergeser ke samping. Alena dengan cepat berlari sehingga membuat dia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang. 

"Aduh.." Ringis Alena saat merasakan kepala dan bokongnya sakit dia terduduk di lantai,  sedangkan Daren melihat hal itu dan terkekeh. Begitupun dengan orang yang Alena tabrak. 

"Hey little girl kau tidak apa-apa?" Tanyanya sambil menolong Alena agar bisa berdiri. "Iy... Iya tidak apa,  maaf tuan." Ucap Alena sambil menundukkan kepala nya saat dia tahu jika orang yang dia tabrak adalah orang yang sangat berpengaruh di kampus ini. 

"Hay Dad,  sedang apa disini?" Tanya Daren, Alena membelakkan matanya saat Daren menghampiri dirinya dan juga pria yang ia tabrak tadi,  terlebih Daren memanggil pria di hadapannya sekarang ini dengan panggilan Dad. Astaga jangan bilang dia adalah Zairo Romanov, mampus lah aku. Kata Ale dalam hati. 

"Dad ada urusan sebentar bersama paman kamu,  dan nona apa kau terluka?" 

"Tidak ada tuan,  sekali lagi maafkan saya." Ucap Alena 

Daren merangkul pinggang Alena sehingga gadis itu menegang dan gugup saat Daren dengan sengaja meremas pinggangnya dengan pelan. 

"Dad kenalin, ini Alena gadisku."

"Wah jadi ini,  gadis yang membuat anak daddy tidak bisa tidur selama seminggu ini." Kekeh Zai dan dia mmenatap Alena sebentar dan mengelus rambut gadis itu. 

"Dad!" Peringat Daren saat Zai masih mengelus rambut Alena. "Baiklah lain kali bawa dia ke mansion kita Son, Dad pasti tahu mommy sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadis ini." Daren hanya menganggukkan kepalanya,  Zai berlalu dari hadapan kedua muda mudi tersebut. Bisa Zai lihat jika gadis dari keluarga Greyson tersebut sangatlah pemalu  dan tentunya sangat cantik,  memang tidak bisa diragukan lagi jika Greyson adalah pencetak yang handal.

........

Kalimantan Tengah, Minggu 01 November 2020 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Khaerunisa Arifuddin Paelori
Seruh ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status