Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 38. Mimpi Buruk

Share

38. Mimpi Buruk

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-07-04 23:54:39
Tiga puluh lima menit setelah minum obat, Ivy tertidur lelap.

Napasnya tenang, wajahnya lebih rileks dibanding tadi.

Selagi sesekali memantau Ivy dari kursinya, Ethan mengeluarkan ponselnya.

Ia mengirim dua pesan, masing-masing pada orang kepercayaannya.

Lebih dulu pada Martin.

[Bawa ponsel istriku yang kau temukan di lokasi kejadian. Jika rusak, perbaiki. Antarkan langsung padaku.]

Lalu pada Julian.

Jemarinya berhenti sejenak di atas layar. Tatapannya sekilas ke arah Ivy yang terlelap, tampak tenang.

Kemudian ia melanjutkan.

[Kecelakaan seperti itu tidak terjadi tanpa sebab. Aku ingin laporan rinci. Mulai dari daftar nama yang ada di lokasi sampai kontraktor bangunan. Dan pastikan apa ada hubungannya dengan kecelakaan sebelumnya atau tidak.]

Melirik Ivy, Ethan memasukkan ponsel ke saku celananya kembali. Sekali lagi, ia memperhatikan wanita itu beberapa saat.

Lalu berdiri, melepas jasnya, dan berjalan ke tempat tidur tambahan di sudut ruangan.

Tangannya sempat berhenti di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pandu
ayoo buruan kluar thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   72. Kegelisahan Malam Ini

    Senja sudah berlalu, malam baru saja datang, saat Ivy turun dari mobil setelah Martin membukakan dan menahan pintu untuknya.Acara yang dihadirinya tadi menyita cukup banyak waktu. Ia dan Verena sempat terjebak dalam diskusi panjang soal kontribusi The Alden Circle dalam penggalangan dana restorasi artefak kuno milik museum.Acara yang diselenggarakan pihak museum memang berlangsung santai, tapi Ivy merasa lebih letih hari ini.Mungkin karena tadi tenaganya habis untuk terlibat dalam diskusi, atau … karena kurang tidur.Jam tidurnya yang terganggu akibat terbangun tengah malam, lalu dengan sadar mengukur ketampanan Ethan yang tidur di sisinya.Mengingat itu lagi, Ivy tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Langkahnya melambat menuju tangga, dan seketika senyumnya menghilang saat melihat Ethan berdiri di sisi tangga bawah.Ia menunduk sejenak untuk menghilangkan ekspresi malunya agar kembali netral, lalu sedetik kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Ethan yang juga sedang menatapnya

  • Istri Palsu Presdir   71. Akibat Terlalu Mau Tahu

    Stella menjaga jarak aman agar tidak mudah terlihat, tapi cukup dekat untuk memastikan ke mana Julian pergi.Ia melihat mobil pria itu berhenti di depan sebuah bangunan dua lantai yang agak tersembunyi, Stella langsung merasa menemukan celah.Ia mencurigai Julian yang mungkin sedang merencanakan sesuatu atau menyembunyikan rahasia yang berkaitan dengan keputusan Ethan dalam pengalihan tugas yang tadi diberitahukan.Pasti ada sesuatu yang tidak boleh ia ketahui.Tapi, apa?Karena itulah ia memutuskan untuk mengikuti Julian. Menepikan mobilnya dulu di tempat aman, lalu mulai berjalan nyaris empat puluh meter di belakang pria itu.Area di sekitar gedung itu sepi, jadi Stella harus bisa menyamarkan aksinya dari Julian.Beruntungnya Stella, Julian sedang sibuk dengan ponselnya selagi melangkah ke arah tempat tujuan.Dari luar, memang tampak seperti tempat biasa, tapi bagian depannya dipenuhi tanaman menjalar dan kaca buram yang menutupi hampir seluruh bagian dalam.Lalu, Julian masuk melal

  • Istri Palsu Presdir   70. Merebut Posisi

    Tenang, tenang.Sepertinya keputusan Ethan cuma bersifat sementara.Stella yakin, Ethan masih membutuhkannya. Ia bukan dipecat, cuma tugas-tugas awalnya tidak lagi sama seperti dulu. Itu saja.Tidak mungkin Ethan mencurigai sesuatu. Karena Ethan yang ia kenal, tidak suka basi-basi, tapi pasti langsung bertindak.Stella menghela napas, lalu mengangkat kepalanya perlahan. Senyumnya kembali dipasang, meski matanya menyimpan gemuruh tak terbaca.“Baiklah,” ucapnya, nyaris berbisik. “Kalau itu keputusanmu, aku tidak akan mempermasalahkan.”Julian melirik Stella singkat. Ia seperti ingin berkata sesuatu, tapi mengurungkan niatnya karena merasakan aura tegang yang menggantung di antara mereka.Ethan tidak menanggapi. Ia hanya membuka halaman baru di dokumen, menandai sesuatu dengan pulpen, seolah pembicaraan itu sudah selesai.Namun bagi Stella mereka belum selesai.“Tapi Ethan, boleh aku tahu sampai kapan tugasku diambil alih oleh Julian?” tanyanya lembut, hati-hati.Tanpa menatap Stella, E

  • Istri Palsu Presdir   69. Bukan Keputusan Mendadak

    Sore harinya, di Winchester Corporation.Setelah merampungkan sebagian pekerjaannya hari ini, Ethan membuka kembali dokumen penyelidikan terkait kecelakaan yang menimpa Ivy beberapa waktu lalu.Termasuk insiden yang baru saja terjadi, total sudah tiga peristiwa nyaris merenggut nyawa Ivy.Dan semuanya terjadi dalam rentang waktu yang tidak terlalu berjauhan.Kening Ethan mengerut. Ujung jarinya mengetuk pelan permukaan meja, sementara tatapannya terpaku pada laporan penyelidikan yang terbuka.Kecurigaan terhadap Stella kembali mengemuka, terutama sejak insiden reruntuhan bangunan di kediaman nyonya Helwig menempatkan nama sekretarisnya itu sebagai orang yang patut dicurigai.Meski belum ada bukti konkret kecurigaan itu berdasar.Tapi ada transaksi mencurigakan ke mandor proyek yang ternyata tidak terdaftar secara resmi. Dan itu terjadi dua hari sebelum kecelakaan Ivy.Hanya ada tiga orang yang memiliki akses langsung ke vendor lama yang pernah digunakan perusahaan.Ethan, Julian, dan

  • Istri Palsu Presdir   68. Mengancam

    Pukul tiga kurang lima menit, Ivy sampai di bagian utara Alden, Edenmoor. Tepatnya di Garden Meet. Tempat acara diadakan.Dari jarak hampir sepuluh meter, ia melihat Verena melambai sekilas ke arahnya. Dan mata Ivy juga menemukan Stella bersama wanita itu.Jarang-jarang terjadi melihat Stella tidak menempel pada Ethan. Apalagi ini masih jam kerja.Mungkin benar karena hubungan Ethan dan Stella begitu akrab, Stella merasa Ethan membebaskannya seperti ini.Atau mungkin … sama seperti sebelumnya saat di butik tas Hermance, wanita bermuka dua itu sengaja agar bisa bertatap langsung dengannya. Untuk menghina dan menyerang Isla habis-habisan.Ivy merasa kecurigaan itu berdasar. Tidak ada yang namanya kebetulan.Tersenyum sinis sekilas, dengan langkah tenang dan santai, Ivy melangkah menuju ke arah mereka.Sementara Stella sendiri mulai memperlihatkan tatapan meremehkan, saat Ivy sudah nyaris sampai di hadapannya dan Verena.Sesekali tatapan itu berubah, ketika Verena mengajaknya mengobrol

  • Istri Palsu Presdir   67. Mempunyai Anak Dengannya?

    Ivy terbangun pagi harinya, karena mencium aroma maskulin yang menyebar di udara. Segar, bersih, dan menenangkan. Begitu matanya terbuka penuh dan kepalanya menoleh, ia mendapati Ethan duduk di sofa. Pria itu sudah rapi meski belum mengenakan jas. Tablet di tangannya masih menyala. “Kenapa masih di sini?” tanyanya pelan, lalu duduk sambil menatap Ethan yang kini mengalihkan pandangan dari layar. “Kakek masih ada di ruang makan, jadi kita harus turun bersama,” jawab Ethan, matanya mengikuti setiap gerakan Ivy. Terutama saat wanita itu mengikat rambutnya tinggi-tinggi hingga lehernya terekspos. Beberapa helai terlepas dan jatuh di tengkuk, membuat pria itu menahan napas tanpa sadar. Menyadari Ethan memperhatikannya, Ivy langsung menurunkan tangan dan menggosok tengkuknya pelan. Ia turun dari ranjang, lalu berkata tanpa menoleh, “Oke. Tunggu sebentar. Aku akan siap dalam sepuluh menit.” Ethan hanya mengangguk sebelum kembali fokus pada tabletnya. Ivy membuka lemari, memi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status