Share

Kekasih Reynard

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2023-06-14 19:52:18

Untungnya Reynard hanya bermain di driving range, area yang hanya dikhususkan untuk para pemula melatih pukulan, memantapkan ayunan, hingga membiasakan diri mereka dengan stik golf, sebelum akhirnya bermain di lapangan yang sesungguhnya.

Setiap kali Reynard selesai memukul bola sebanyak lima puluh kali, Zevanya harus memunguti bola-bola itu dan memasukkannya kembali ke dalam keranjang. Ia harus mengingat ke mana saja bola Reynard mendarat, karena Reynard tahu kalau bola itu bukan miliknya. Entah bagaimana cara mengetahuinya, yang pasti Zevanya harus mencarinya hingga ketemu.

Zevanya pernah berlatih golf seperti ini bersama dengan papanya, dan ia tahu betul setiap bola yang telah dipukul tidak harus diambil lagi, karena ada staf khusus yang bertugas mengambili bola-bola itu. 

Tapi entah kenapa Reynard malah meminta Zevanya memunguti bola-bola itu hingga ia menjadi perhatian pengunjung lainnya. Juga cekikikan para wanita termasuk para caddy golf.

Dari cara Reynard memegang stik dan mengayunkannya, Zevanya tahu pria itu sudah sangat terampil. Tapi kenapa malah memilih main di driving range? Bertambah satu lagi kelakuan aneh Reynard yang Zevanya ketahui. Tapi memang begitulah keanehan kalangan atas kalau sedang memiliki waktu luang.

Mengabaikan Zevanya yang sudah banjir keringat dan napasnya pun mulai tersengal saat meletakkan keranjang bola di sampingnya, Reynard kembali memukul bola golf itu hingga melayang lebih jauh lagi dari yang sebelumnya.

Ia mendengar desahan napas Zevanya tiap kali bolanya mendarat lebih jauh dari bola sebelumnya. Dan lebih bersemangat untuk memukul bola selanjutnya lebih jauh lagi, ia belum puas melihat penderitaan wanita itu.

"Kenapa diam saja? Cepat ambil bola-bola itu! Dan pastikan tidak ada yang tertukar!" perintah Reynard setelah menyelesaikan lima puluh pukulannya.

Wajah pucat Zevanya terlihat luar biasa lelah, dan Reynard sama sekali tidak merasa kasihan padanya. Itu tidak sebanding dengan apa yang sudah wanita itu lakukan padanya enam tahun lalu.

Dan wanita itu melupakannya! Itulah yang membuat harga diri Reynard semakin terluka.

"Rey, maaf aku datang terlambat," ucap seorang wanita di belakangnya. Reynard tahu pemilik suara itu, yang tak lain adalah wanita yang kakek Nicolai jodohkan padanya, Nada.

Reynard memang meminta Nada datang ke Golf Club itu, untuk melihat reaksi Zevanya ketika bertemu dengan saudari tirinya. Karena di curriculum vitaenya, Zevanya tidak menulis nama anggota keluarganya, wanita itu seperti hidup seorang diri.

"Duduklah, kamu pasti lelah!" perintah Reynard tanpa mengalihkan perhatiannya dari Zevanya, yang masih memunguti satu-persatu bola Reynard dan memasukkannya ke dalam keranjang.

"Kenapa di sini? Kamu tidak punya lawan main di lapangan?" tanya Nada sambil berdiri di samping Reynard, alih-alih duduk sesuai dengan perintah Reynard. Dan Reynard sangat membenci siapapun yang tidak mematuhi perintahnya.

"Aku bilang duduk!" desis Reynard dengan sorot mata tajamnya, barulah Nada mendengarkannya. Wanita itu menghentakkan kedua kakinya dengan kesal sebelum duduk.

Selama ini, Reynard sangat menghindari wanita kalangan atas yang manja seperti Nada. Entah apa yang dilihat kakek Nicolai dari wanita itu, hingga menginginkannya menjadi cucu menantunya.

Tatapan menusuk Reynard berpindah dari Nada ke Zevanya. Wanita itu tengah menyeka keringat di keningnya dengan punggung tangannya, kulitnya bahkan sudah mulai terbakar matahari, Dan Reynard memutuskan hukuman untuk wanita itu hari ini sudah selesai. Besok ia akan mencari cara lain lagi untuk menghukumnya.

"Marco, makan siang sudah siap?" tanya Reynard tanpa menoleh ke arah Marco.

"Sudah, Tuan."

Tanpa berkata apa-apa lagi, Reynard bergegas meninggalkan area driving range menuju ruang VVIPnya, yang telah tersedia pantry beserta dining roomnya. Nada berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah panjang Reynard, dan Marco mengekor di belakang mereka.

"Bagaimana dengan Zevanya, Tuan?" bisik Marco saat menuang segelas minuman untuk Reynard.

"Kalau sudah selesai melakukan tugasnya, bawa wanita itu ke sini!"

"Baik, Tuan."

"Wanita siapa, Rey? Kamu ke tempat ini bersama dengan wanita lain?" cecar Nasa setelah Marco meninggalkan mereka.

"Hanya salah satu karyawanku," jawab Reynard dengan santai sambil memotong rib eyenya.

"Oh, tadi aku tidak melihatnya."

"Nanti kau juga akan bertemu dengannya."

Tidak lama kemudian Marco sudah kembali bersama dengan Zevanya. Reynard dapat melihat raut wajah terkejut Nasa saat melihat kedatangan Zevanya, pun demikian dengan Zevanya, mungkin wanita itu tidak akan mengira kalau bertemu dengan saudari tirinya di sana.

Namun tidak ada satupun dari kedua wanita itu yang mulai menegur. Mereka bersikap seolah tidak saling mengenal dan Zevanya justru dengan santainya meletakkan tas golf milik Reynard di area living room, sebelum berdiri diam saat menunggu intruksi Reynard selanjutnya.

"Dia karyawanmu, Rey? Kenapa penampilannya lusuh sekali?" akhirnya Nasa bersuara, wanita itu memberikan tatapan jijiknya pada Zevanya. 

Keluarga seperti apa mereka itu sebenarnya?

Tapi ada baiknya juga untuk Reynard. Dengan demikian, ia dapat memberikan alasan bagus pada kakek Nicolai, untuk menggagalkan rencana pertunangannya dengan Nada.

"Ya, apa kau mengenalnya?"

"Sama sekali tidak. Bagaimana mungkin aku kenal dengan karyawan rendahan seperti itu, Rey. Aku hanya akan menjadi bahan tertawaan teman-temanku," sangkal Nada.

Dari sudut matanya, Reynard dapat melihat tatapan mengancam yang Nada tujukan pada Zevanya, meski raut wajah Zevanya tetap terlihat datar dan kelelahan tentunya.

"Basuh wajahmu lebih dulu, setelah itu makanlah!" seru Reynard.

Setelah mengangguk pelan, Zevanya melangkah ke toilet, ia memang akan membasuh wajahnya, kalau perlu tubuhnya yang sudah bermandikan keringat.

Zevanya bersandar pada daun pintu setelah menutupnya, ia tidak mengira akan bertemu dengan Nada. Ternyata adik tirinya itu kenal dengan Reynard. Apa mereka sepasang kekasih?

Mulai saat ini, keluarga tirinya itu pasti akan semakin mengejek Zevanya, mereka akan semakin menginjak-injak harga dirinya, apalagi kalau sampai Nada berhasil menikah dengan Reynard, salah satu bujangan paling diminati sejagat raya.

Sebaiknya Zevanya mulai mencari pekerjaan baru lagi. Rasanya ia pun tidak sanggup kalau harus mengikuti hobby aneh Reynard. Baru dua hari bekerja dengan pria itu saja, semua tulang-belulang Zevanya terasa mau patah. Punggungnya bahkan luar biasa sakit. Tidak pernah sebelumnya Zevanya merasa kelelahan hingga seperti itu.

Zevanya baru saja membasuh wajahnya ketika pintu toilet terbuka, dan Nada langsung menyudutkannya ke dinding,

"Kenapa bisa kamu bekerja dengan calon tunanganku?" tanyanya, Zevanya menepis tangan Nada yang mencengkram bahunya,

"Mana aku tahu kalau perusahaan itu milik kekasihmu?"

"Sebaiknya kamu tetap bersikap seperti tadi, teruslah berpura-pura tidak mengenaliku! Aku tidak mau pertunanganku dengan Rey batal hanya karena memiliki hubungan keluarga denganmu!" ancam Nada.

"Kita tidak memiliki hubungan apapun lagi, sejak kalian mengusirku dan Cio tanpa sepeserpun uang setelah kalian berhasil mengangkangi harta Vale!"

Masih dengan tatapan mengejeknya, Nada melipat kedua tangannya di depan dadanya,

"Bagus! Kau, hanyalah anak dari wanita simpanan Papa! Membusuklah kalian semua di neraka!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Prasetyo Eli
ceritanya bagus tapi harus pakai koin
goodnovel comment avatar
Ratu Rara
saya menikmatinya..kreen.........
goodnovel comment avatar
Jejen Zainab
sayang sekali koin lagi.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Nikmati Saja - End

    Mata Reynard tak pernah lepas dari kobaran api yang melahap sebuah bangunan tua di salah satu pondok berburu dengan seluruh keluarga tiri Evelyn, beserta dengan pengikut mereka berada di dalamnya, hingga bangunan tua itu rata dengan tanah. "Aman, Tuan. Apa anda mau pulang sekarang?" tanya Marco yang baru saja berdiri tepat di sisi Reynard setelah memastikan target mereka juga sudah menjadi debu. "turunkan beritanya besok, beserta dengan daftar kejahatan mereka!" tegas Reynard. Ia akan membersihkan sepenuhnya nama Evelyn dari spekulasi yang mulai beredar kalau istri tercintanya itu telah membunuh Vale. Rupanya Ramon telah meminta salah satu anak buahnya yang masih setia padanya untuk menyebarkan rumor itu. Dan sekarang berita picisan itu mulai menyebar luas di berbagai media, dan sudah bisa dipastikan banyaknya ujaran kebencian yang ditujukan pada Evelyn, dan ucapan simpati pada Reynard karena telah menjadi target wanita itu selanjutnya. "Mengenai konferensi pers ... " "Adakan

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Membereskan Masalah

    "Sepertinya aku belum bisa pulang ke rumah sekarang. Aku mau menyelesaikan semua masalah yang disebabkan keluarga tirimu itu," desah Reynard.Evelyn memindahkan ponselnya ke lengan dan telinga krinya saat akan membuka handle pintu kamar Abercio. Ia memastikan Abercio benar telah terbuai ke alam mimpinya lebih dulu sebelum memadamkan lampu dan menutup kembali pintu kamar putranya itu. Hari ini, dua malam sudah Reynard tidak pulang akibat masalah itu. 'Aku ingin menuntaskan hingga ke akar-akarnya demi masa depan kita yang tenang!' tegas Reynard sebelum pergi bersama dengan Marco."Tidak apa-apa, Sayang. Aku mengerti," balas Evelyn setengah berbisik, ia takut suaranya akan mengganggu tidur Abercio.Malam ini, Evelyn memutuskan tidur dengan Abercio untuk melepaskan kerinduannya pada Abercio. Sejak Reynard memasukkannya ke dalam penjara, Evelyn sudah tidak pernah tidur dengan putranya itu lagi."Maafkan aku, karena masalah ini bulan madu kita jadi harus dipersingkat.""Rey, aku sungguh ti

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Alasan

    Reynard mengacak rambutnya dengan kasar, memperlihatkan seberapa frustasinya ia saat itu. Dan saat matanya terkunci dengan mata Evelyn, bermacam campuran emosi terlihat jelas di sana. Hati Evelyn semakin tak karuan, masalahnya pasti jauh lebih besar dari perkiraannya."Nada hamil, Ly. Anakku ... " aku Reynard dengan suara parau. Ia telah bersiap dengan menerima apa pun bentuk kemarahan dan kekecewaan Evelyn padanya. Namun setelah lama Reynard menunggu reaksi Evelyn, alih-alih meluapkan emosinya, wanita itu malah menghela napas lega,"Syukurlah, aku kira ada masalah besar apa."Sontak saja Reynard luar biasa bingung dibuatnya, ia mengguncang bahu Evelyn untuk menyadarkan istrinya itu,"Ly. Apa yang kamu syukuri? Aku memiliki anak dari wanita lain? Kamu bersyukur dengan berita itu? Atau akan menjadikannya sebagai alibi untuk mengakhiri rumah tangga kita?" cecarnya."Siapa yang memberitahumu kalau Nada sedang mengandung? Marco? Sipir penjara?""Nada, Marco dan Ibu sambungmu tidak berada

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Masalah Besar

    Perjalanan Evelyn dan Reynard ke Sopot dan Gdynia tertunda harus setelah Reynard menerima email penting. Setidaknya itulah alasan yang Reynard berikan pada Evelyn, sesaat sebelum pria itu fokus pada layar monitor laptopnya. Sepertinya email itu memang berisi pesan penting. Karena sebelum berangkat Reynard telah menegaskan pada Marco untuk tidak menghubunginya sama sekali, kecuali untuk masalah darurat.Apa sekarang perusahaan Reynard sedang dalam masalah?Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terbersit di benak Evelyn hingga dua jam sudah berlalu, dan Evelyn mulai merasa bosan menunggu perhatian Reynard kembali tertuju padanya. Seraya mendesah, Evelyn berdiri dari kursinya. Ia melampirkan long coatnya di sandaran kursi dengan hati-hati, tidak ingin menimbulkan suara sedikit pun yang bisa memecah konsentrasi Reynard.Melalui jendela kamarnya, Evelyn memusatkan perhatiannya pada Laut Baltik, tepatnya pada pelabuhan yang seolah tidak pernah terlihat sepi itu. "Maaf sudah membuatmu me

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Kota Tua

    Gdansk, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pantai utara Polandia. Sebuah kota tua yang memiliki arsitektur klasik Eropa terbaik, yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara yang ingin menyelami lebih jauh lagi mengenai sejarah dan kebudayaan Polandia.Hotel yang Evelyn dan Reynard pun terletak tidak jauh dari pelabuhan terbesar Polandia tersebut. Hotel mewah tepi pantai yang berhadapan langsung dengan laut Baltik. Dan kebetulan sekali Evelyn sangat menyukai apa pun yang berbau pantai.Selama Evelyn menatap bermacam kapal yang hilir-mudik di pelabuhan tersebut, Reynard terus merangkul pinggangnya, bersama mereka memandangi kesibukan itu dari balkon kamar mereka."kamu tahu kalau kota ini menjadi salah satu dari Tiga Kota atau yang biasa disebut dengan Tricity, atau dalam bahasa Poland dikenal dengan sebutan Trójmiasto?" tanya Reynard. Ia memiliki kegemaran baru, yaitu mengenalkan dunia baru pada Evelyn."Ya, aku pernah mendengarnya. Hanya saja tidak terlintas sama sekali di dalam

  • Pria Pengganti di Malam Pengantinku   Bulan Madu

    Evelyn pikir, destinasi bulan madunya bersama Reynard akan ke Eropa barat, tapi ternyata pilihan antimainstream Reynard tertuju pada Eropa Tengah. Gdansk Polandia yang menjadi tujuan pertama bulan madu mereka. Memang biasanya Gdansk menjadi destinasi bulan madu yang sangat sempurna untuk pengantin baru yang ingin bersenang-senag dan menikmati masa-masa awal pernikahan mereka. Meski suasananya cenderung terlihat lebih santai dibandingkan dengan Eropa Barat, namun kota Gdansk juga memiliki tempat-tempat wisata yang indah, akomodasi mewah dengan latar bangunan abad ke tujuh belas. Sekarang ini, dengan lengan Reynard yang merangkul pinggangnya, mereka menyusuri jalanan berbatu dan sempit di antara bangunan katedral dan monumen. "Kamu lebih menyukai ketenangan ya?" tebak Evelyn. "Kamu sudah memahami salah satu kebiasaanku, Sayang," jawab Reynard. Lengannya yang melingkar di lengan Evelyn menarik Evelyn saat seseorang yang tengah jalan terburu-buru nyaris menabraknya. "Mudah sekali men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status