Share

Pria Perkasa Penakluk Wanita
Pria Perkasa Penakluk Wanita
Penulis: Heartwriter

1 Rencana Rangga

Penulis: Heartwriter
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 16:21:23

“Rangga, maafkan aku karena sudah mengecewakanmu. Aku memang main pernah belakang dengan bosku dua tahun terakhir.”

Ucapan Jojo, istri Rangga, dua bulan yang lalu masih terngiang di kepala Rangga.

Selama ini Rangga hanya setia kepada satu wanita, tetapi wanita itu telah mengecewakannya. Walaupun ada banyak wanita yang berusaha menggoda Rangga, tapi Rangga tidak pernah memberi mereka kesempatan untuk mendekatinya.

Tapi, sejak Jojo mengakui semuanya kalau dia pernah berselingkuh dengan Rahul, bosnya, maka hati Rangga menjadi sangat kecewa. Dia menjadi sangat murka akan kehidupannya.

Sejak itu Rangga mulai mencari cara untuk membalas dendam kepada biang keladi kehancuran rumah tangganya, orang yang mengajak Jojo masuk ke dalam kemaksiatan, masuk ke dalam perselingkuhan, pengkhianatan yang melukai hati Rangga.

Dan hari ini, Rangga akhirnya mulai melakukan apa yang menjadi rencananya itu!

Rangga melangkahkan kakinya untuk pertama kali ke rumah Rahul. Inilah caranya untuk membalas kekecewaan tersebut, yaitu dengan masuk ke rumah Rahul sebagai sopir pengganti.

Saat Rangga melihat pria itu, dia hampir tidak bisa menahan diri. Tangannya terkepal, wajahnya mengeras. Pria tua yang tidak pantas menjadi saingannya ini telah berselingkuh dengan istrinya selama hampir dua tahun!

Rahul menatap Rangga. "Jadi kamu sopir baru yang dibilang Yopi itu?"

"Iya, Pak. Nama saya Rangga."

"Oke. Antarkan aku ke kantor."

"Mari, Pak Rahul."

Saat Rahul melewatinya, Rangga hampir saja melepaskan amarahnya. Namun, dia memiliki rencana jangka panjang untuk membalas dendamnya, jadi dia mengendalikan diri.

Sesampainya di kantor dan setelah menurunkan Rahul, Rangga memperhatikan kantor itu. Di sinilah semuanya bermula. Di sinilah istrinya beberapa kali dilecehkan hingga akhirnya tidak berdaya dan berakhir menjadi selingkuhan Rahul.

Tiba-tiba Rahul yang sudah meninggalkan mobil sambil menelepon kembali mendekati Rangga. "Kamu langsung balik ke rumah, lalu jemput Tineke ke mall. Mengerti?"

"Bagaimana dengan Bapak?"

"Mungkin aku akan memakai sopir kantor kalau aku harus keluar. Oke, kamu pulanglah."

"Baik, Pak."

Dalam perjalanan kembali, Rangga menerima telepon dari Jojo, istrinya. "Apa maumu, Jojo?"

"Kamu ke mana, Rangga? Kenapa tidak ada di rumah?"

"Aku sedang kerja lapangan."

"Hah? Bukannya kamu biasanya cuma kerja di depan laptop?"

Sebelum ini, Rangga memang seorang trader dan hanya bekerja dari rumah. Selama 2 tahun ini, pekerjaannya itu telah menghasilkan uang milyaran untuknya, tetapi jumlah itu tidak pernah diketahui oleh istrinya.

Rangga memang ingin membuat kejutan kepada istrinya, ingin membuat sebuah perusahaan besar dan juga membuat apartemen mewah untuk istrinya, untuk jadi kejutan ulang tahun pernikahan bagi istrinya.

Tapi kejutan itu belum juga dia katakan, karena kejutan dari istrinya sudah lebih dulu menerpa hidupnya.

"Sekarang aku mau sambil kerja lapangan melihat-lihat kompetitorku supaya bisa mendapatkan hasil lebih baik," bohong Rangga.

"Oke. Kamu silakan kerja lapangan, aku akan tinggal di rumah dan tidak akan bekerja lagi. Aku puas dengan penghasilanmu, yang penting keluarga kita tetap utuh."

Rangga mendengus. Sejak menikah dengan Jojo, sebenarnya dia sudah mendapatkan kepuasan hidup. Dia merasa semua yang dia inginkan sudah tercapai dengan kehadiran Jojo apalagi dengan kehadiran dua buah hatinya dengan Jojo.

Dia ingin meninggalkan Jojo setelah perselingkuhannya terbongkar, tetapi tidak sanggup karena anak-anak mereka sangat berharap orang tua mereka tetap bersama.

"Jam berapa kamu pulang, Rangga sayang?" tanya Jojo dengan nada lembut. Sungguh berbeda dari sebelum Rangga memergokinya selingkuh.

Jojo dulu begitu cuek dan dingin. Kini, wanita itu jadi berubah peduli, dan terus berbicara dengan nada mendayu, tapi Rangga tidak akan terjebak lagi.

"Aku tidak tahu. Mungkin tidak akan pulang."

"Rangga, kamu tidak sedang meninggalkan aku, kan?"

"Kalau aku ingin meninggalkanmu, aku sudah membawa anak-anak kita pergi, tapi aku tidak melakukannya, kan?"

"Iya, memang."

"Aku cuma ingin menenangkan diri sambil kerja lapangan. Dua hari lagi aku pulang."

"Baik, Rangga. Aku akan menunggu sampai kamu pulang dan akan selalu memperhatikan anak-anak kita.”

**

Saat Rangga telah kembali ke rumah Rahul, Tineke yang sudah berdandan cantik itu keluar. Dia bahkan sengaja menggesekkan buah dadanya yang sintal ke lengan Rangga, hingga membuat Rangga kaget. 

Tineke menatapnya penuh arti. Sebuah godaan sudah mulai dilayangkan.

Ternyata, istri kedua Rahul sebinal ini?

Sekarang, Rangga yakin bahwa rencana pertamanya akan bisa dilaksanakan dengan sangat mudah.

Tapi Rangga pura-pura tidak mengerti. Dia masuk ke dalam mobilnya dan bertanya, "Nyonya Tineke mau belanja di mana, Nyonya?"

Tineke nampak berpikir sebentar kemudian dia berkata, "nampaknya aku tidak jadi belanja deh."

"Kenapa begitu, nyonya?"

"Sekarang ini aku lebih suka refreshing di hotel." Dari posisinya di jok belakang ini, Tineke menatap penuh arti ke arah Rangga lewat kaca di atas pengemudi.

"Oh, aku mengerti, tante. Tante mungkin capek. Ehm, berarti tante ingin menginap di hotel dan aku harus menjemput Tuan Rahul, begitu, kan?" pancing Rangga.

"Eh, jangan. Bapak sedang sibuk di kantor. Biarlah dia di kantornya. Aku tidak mau mengajaknya ke hotel."

"Baik, nyonya. Berarti nyonya ingin menikmati fasilitas hotelnya. Mungkin menikmati spa-nya, kolam renangnya atau semacam itu. Iya kan?" kata Rangga sambil mulai mengemudi.

"Aku nggak mau. Aku pengen sekali ke hotel bukan untuk menikmati fasilitas seperti itu tapi aku ingin berduaan dan dengan seseorang di hotel. Tapi bukan bapak ya."

Cerita sudah mulai menjurus tapi Rangga masih pura-pura. Dia masih berlagak pilon. "Oh, jadi nyonya akan menginap dengan teman nyonya, ya? Bestie-nya nyonya, ya?"

"Nggak. Buat apa? Aku lebih baik menghabiskan waktu dengan bestie-ku saat di klub malam atau di lagi shopping tapi tidak saat di hotel. Saat di hotel, aku ingin menikmatinya dengan seorang lelaki. Tentu saja."

Saat ini Rangga terdiam. Rangga biarkan Tineke menceritakan dengan jelas akan maksud perkataannya itu. Rangga yakin, dari ekspresi Tineke, sepertinya wanita itu mulai tertarik padanya.

Setelah sempat terdiam, Tineke nampaknya mulai tidak tahan. Dia kemudian memajukan tubuhnya sehingga harum semerbak parfum yang dia pakai menyebar sampai ke hidung Rangga. "Bagaimana denganmu? Apa kamu mau menemani aku di hotel?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
prayit kembaran
awal cerita yang membagongkan. bisa bisanya si Rahul tidak tau kalau rangga itu adalah suami si jojo. padahal dia sudah berhubungan dengan Jojo selama dua tahun.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 87

    "Mau ikut?" tawarku pada Haley. "Tentu saja," jawab Haley, bergabung denganku dalam memukul pantat Kaitlyn tanpa ampun. Teriakan Kaitlyn setiap kali dipukul lebih karena kemarahan dan keterkejutan daripada rasa sakit, karena aku tahu dia sebenarnya menyukai pantatnya disiksa, tapi aku tidak akan berhenti saat kita semua tampak begitu menikmati ini. Aku sudah mencium aroma familiar dan musky dari liang keintiman Kaitlyn yang basah, dan aku sudah keras seperti batu. Kilauan di mata Haley memberitahu aku dia juga menikmati ini, dan aku penasaran seberapa jauh ini akan berlanjut. "Maaf, sial, maaf, oke?" kata Kaitlyn. "Maaf untuk apa?" ejek Haley, menampar pantat Kaitlyn dengan keras."Sial!" teriak Kaitlyn. "Sial, maaf aku mencoba menipumu." Pukulan! "Maaf aku begitu jahat!" Pukulan! "Maaf aku mencoba membuatmu memakan pantat Ryan!" Pukulan!"Maaf untuk semua kali lain aku mencoba menipumu!" Pukulan! "Aku tidak menyesal, aku menikmati ini!" Kaitlyn mendesis, tersenyum

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 86

    Saya: Kalau begitu, aku akan berada di dalam bungalow. Aku sudah punya kuncinya. Ketuk pintu saat kamu sampai di sini? Kaitlyn: Sampai jumpa nanti ;) Kaitlyn: Oh, dan Ryan? Saya: Ya? Kaitlyn: Saat aku sampai di sana, ikuti saja, oke? Well, itu sama sekali tidak mencurigakan, kan?Aku: Ikut saja apa? Kaitlyn: Kamu akan lihat ;) Aku ingin lebih dari itu, tapi aku juga cukup mengenal Kaitlyn untuk tahu bahwa itu semua yang akan aku dapatkan. Itu akan membuatku frustrasi jika aku tidak memiliki rasa sayang yang begitu besar untuk Kaitlyn, bukan hanya karena seberapa lama kita sudah kenal, tapi karena dia adalah orang yang memicu kegilaan yang indah di tahun terakhirku. Tentu saja, dia sedang bersikap menyebalkan saat itu dan mencoba menyuap jalan keluar dari sesi bimbingan belajar, tapi sejak kita mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama (baik bimbingan belajar maupun bercinta seperti orang gila), kita jadi dekat. Sangat dekat, sebenarnya. Tidak ada kemungkinan di dunia

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 85

    Mallory mendesah dengan putus asa, liang keintimannya sudah basah kuyup karena nafsu. "Aku tidak akan membuat janji apa pun, tapi kalau kamu terus melakukan itu, aku, sial, aku akan berusaha diam seperti tikus."Aku tidak pernah berpikir akan berada dalam posisi meminta seorang gadis untuk diam, tapi tampaknya ada pengecualian untuk setiap aturan. Aku bermaksud setidaknya membalasnya dengan antusiasme, memasukkan dua jari ke dalam liang keintimannya bersama lidahku, menjelajahi kedalaman panas dan basahnya, dan memutar-mutar jari-jariku. Aku pernah menemukan titik G-nya di masa lalu dan tahu persis di mana letaknya kali ini, menekan ke arahnya sambil mengisap dan menjilat area sensitifnya dengan ganas.Aku tahu Mallory suka berteriak, dan pasti menyakitkan baginya, menggigit bibirnya dan menahan teriakan kenikmatan yang terdengar mengagumkan. Daripada berteriak, dia menarik kaus ketatnya ke atas payudaranya yang kecil namun indah tanpa bra, putingnya yang besar dan membengkak sudah ke

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 84

    Seperti biasa, saat ada sesuatu yang ditunggu-tunggu setelahnya, pelajaran terasa berjalan lambat seperti siput. Biasanya aku suka pelajaran-pelajaranku, terutama pelajaran Bu Lynn, tapi dengan Halloween Scream yang tinggal hitungan jam, sulit untuk fokus.Pesan-pesan yang aku terima juga tidak membantu. Beberapa di antaranya adalah hal-hal biasa yang biasa aku terima dari Kaitlyn dan Brooke, mengatakan apa yang mereka ingin lakukan padaku dan bagaimana mereka menantikan Halloween berakhir agar aku punya lebih banyak waktu luang untuk mereka, tapi saat foto-foto mulai datang, well, itu membuat sulit untuk fokus.Brooke: Kamu pikir celana dalam ini cocok dengan kostumku???Brooke mengirim foto dirinya membungkuk di depan cermin kamar tidurnya, rok pendek berwarna hijau pucat dari kostum putri peri-nya ditahan di atas pantatnya, memperlihatkan sepasang celana dalam hijau pucat yang begitu tipis sehingga saya bisa melihat liang keintimannya dan anusnya dengan jelas melalui celana dalam i

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 83

    "Ya?""Aku benar-benar senang kalian akhirnya bersama. Aku selalu tahu kalian akan terlihat manis bersama," kata Lauren.Ada jutaan hal yang bisa aku katakan saat itu, dan yang terbaik mungkin hanya diam saja, tapi entah kenapa aku tidak bisa menjelaskan mengapa aku menjawabnya seperti itu. Mungkin itu gabungan dari berbagai faktor: panas dan gairah yang masih berputar di kepalaku, rekonsiliasi aneh yang sedang terjadi antara Tori dan aku, kegembiraan yang luar biasa karena Halloween, tekanan yang akan datang dari semua pesan Nadia, dan perasaan kagum kecilku pada ibu Tori. Aku menjawab dengan cepat karena ingin menjawabnya dengan cepat, tapi jika aku memikirkannya lebih dalam, aku akan menghindari banyak sakit hati dan penderitaan di kemudian hari."Kita tidak bersama, tidak benar-benar. Kita hanya bersenang-senang, satu sama lain, dengan orang lain. Membuat tahun terakhir SMA ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, kan?" kataku, lebih jujur daripada yang aku maksudkan, tapi tetap

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 82

    "Apa, kamu bilang kamu nggak mau goy*ng belahan belakangku?" Tori menjawab, mengencangkan belahan belakangnya ke arah batang kemaluanku."Tidak," kataku, menekan kepala batang kemaluanku ke lubangnya, tidak mendorong masuk, tapi memberitahunya bahwa aku ada di sana. "Sejak berhubungan seks denganmu menjadi pilihan, aku ingin megoy*ng belahan belakangmu seperti yang tidak pernah kamu bayangkan, aku hanya berpikir, kamu tahu, akan ada momen yang lebih spesial untuk itu." "Nah, kalau kamu mau aku mengadakan pesta untukmu, menyiapkan topi dan pita, dan sebagainya, aku bisa selalu—SI KACANG!" Tori berteriak saat aku menekan kepala batang kemaluanku ke lubang belahan belakangnya yang ketat, sangat ketat, dan panas. Sepertinya itu cara yang baik untuk menghentikan ejekannya, dan itu pasti berhasil."Aku tidak butuh pesta. Aku hanya kaget," kataku, mencoba menggunakan lelucon untuk menyembunyikan rasa kagum yang luar biasa saat menyetubuhi belahan belakang lezat Tori."Aku juga, kalau dipik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status