Home / Urban / Pria Perkasa Penakluk Wanita / 3 Berdua di Kamar Hotel

Share

3 Berdua di Kamar Hotel

Author: Heartwriter
last update Last Updated: 2025-02-15 16:22:55

Rangga langsung kembali ke kantor Rahul karena dia diminta untuk mengantar Rahul bertemu kliennya di sebuah hotel.

Sesampainya di kantornya Rahul, Rahul sudah menunggu di lobby kantor sehingga Rahul langsung naik ke mobilnya yang dikemudikan Rangga ini setelah Rangga berhenti di depan pintu masuk kantor. Walaupun hatinya agak kesal kepada Rahul tapi dia terpaksa mengantar Rahul untuk menemui kliennya Rahul di sebuah hotel.

Rangga duduk di lobby saat Rahul bertemu dengan kliennya.

Dan setelah beberapa saat menunggu, akhirnya pertemuan Rahul dengan kliennya selesai. Mereka pun kembali ke rumah.

Namun, satu jam setelah mereka kembali ke rumah, saat Rangga masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang makan, dia mendengar suara pertengkaran yang terjadi antara Rahul dan Ratna.

Dengan penuh rasa ingin tahu, Rangga segera mendekat ke arah sumber suara itu. Dia berada di balik dinding untuk mendengarkan pertengkaran mereka.

Ternyata ada chat dari seorang wanita untuk Rahul yang mengajak Rahul ketemuan yang berhasil dibaca oleh Ratna yang membuat Ratna ngamuk.

Tapi Rahul tetap memaksa untuk keluar dari rumah, Ratna melarang bahkan mengambil kunci mobil supaya Rahul tidak bisa keluar.

Tapi ternyata Rahul malah memesan taksi online dan beberapa saat kemudian sudah keluar dari rumah ini untuk bertemu dengan wanita itu.

Mendengar itu, Rangga juga gak cemas. Dia takut kalau wanita yang ingin bertemu dengan Rahul itu adalah Jojo, istrinya.

Karena itu, Rangga segera melakukan video call dengan Jojo. "kamu di mana?"

"Aku di rumah menjaga anak-anak kita. Memang kenapa?" jawab Jojo di ujung telpon.

"Kamu tidak akan keluar, kan?"

"Aku tidak akan kemana-mana, Rangga. Aku kan sudah janji aku tidak akan kemana-mana sesuai dengan perjanjian kita. Aku cuma akan berada di rumah, tidak akan kerja lagi dan tidak akan bertemu dengan siapapun dan aku akan fokus menjaga kedua buah hati kita."

"Bagus. Aku akan terus mengawasimu." Rangga mematikan handphone tapi dia yang memang sudah memasang sebuah aplikasi pelacak lokasi di handphonenya Jojo, langsung memperhatikan titik lokasi handphonenya Jojo dan dia melihat handphonenya Jojo berada di rumah mereka dan itu berarti Jojo tidak akan kemana-mana dan itu berarti Rahul akan bertemu dengan wanitanya yang lain.

Saat Rangga sedang duduk di teras depan sambil memperhatikan aplikasinya untuk melihat kalau Jojo tetap berada di rumah atau tidak, tiba-tiba Ratna mendekati Rangga dan duduk di samping Rangga.

Rangga langsung menyimpan handphonenya dan mengangguk hormat ke arah Ratna. "Selamat malam, nyonya."

"Kelakuan suamiku semakin menjadi-jadi padahal aku sudah memberikan dia kesempatan untuk memiliki istri kedua." Ratna menunjuk ke arah rumahnya Tineke di sebelah. "Tapi dia tidak puas juga. Dia masih saja mencari wanita-wanita yang lain. Huh!"

"Mungkin sifatnya bapak sudah seperti itu, Bu," tandas Rangga padahal hatinya juga panas karena salah satu wanita yang menjadi korbannya Rahul adalah istrinya sendiri.

Saat ini Ratna sedang berada dalam keadaan kesal kepada Rahul. Dia juga merasa kesepian karena walaupun berada satu rumah dengan Rahul, tapi sudah berbulan-bulan Rahul tidak pernah menyentuhnya.

Karena itulah dia mulai memperhatikan wajah dan tubuh Rangga yang berada di sampingnya.

Ratna menelan salivanya beberapa kali. Rasanya dia ingin menyerang Rangga, tapi, status dirinya sebagai seorang wanita bersuami, membuat dia menahan diri.

Ratna duduk di sisi Rangga, wajahnya mencerminkan kesedihan dan kelelahan. Dengan suara gemetar, dia mulai berbicara tentang beban yang dia tanggung selama puluhan tahun menjadi istri Rahul.

Air mata tak terbendung mengalir saat dia menceritakan bagaimana hatinya sangat terluka karena sifat Rahul yang suka bermain dengan perempuan lain.

Setiap kali dia mencoba melupakan dan memaafkan dan Rahul berjanji tidak akan selingkuh lagi, Rahul kembali ketahuan selingkuh.

Itu membuat luka di hati Ratna itu terasa semakin dalam. Dia merasa tertekan, kesepian, dan merasa bahwa cintanya dianggap enteng oleh Rahul.

Rangga mendengarkan dengan penuh pengertian. Dia memberanikan diri untuk menggenggam tangan Ratna erat-erat, memberikan dukungan dan ketenangan yang sangat Ratna butuhkan.

Ratna berkata sambil menahan tangis, "Rangga, aku sudah beberapa kali mencoba meninggalkan Rahul, tapi dia selalu menolak berpisah. Dia bilang akan berubah, tapi sepertinya dia tak pernah sungguh-sungguh melakukannya."

Rangga memegang tangan Ratna semakin erat. "Aku tahu ini sangat sulit bagimu, Ratna. Kamu telah berjuang dengan perasaanmu sendiri selama ini."

"Iya, Rangga. Aku sangat tertekan dengan pernikahan ini. Oh. Huhuhu. Tapi... aku tidak bisa cerai dari dia."

"Apa ini tentang anak-anakmu? Apakah kamu khawatir tentang mental mereka jika terjadi perceraian?"

Ratna menghela nafas. "Ya, aku sangat khawatir. Aku tidak ingin mereka tumbuh dengan lingkungan yang penuh ketegangan. Tapi juga, aku tidak tahu bagaimana terus bertahan dengan perasaan ini."

Rangga mengangguk. "Anak-anak adalah prioritas, dan orang tua harus mencari cara agar mereka tetap merasa dicintai dan aman. Perceraian memang tidak mudah, tapi kebahagiaan keluarga juga penting."

Ratna tersenyum lemah. "Terima kasih, Rangga. Terimakasih karena kamu sudah menjadi teman curhatku."

sambil menggenggam tangan Ratna, Rangga berkata, "tentu, Ibu Ratna. Aku di sini untukmu. Berusaha membantu apabila aku bisa dan menjadi pendengar karena apabila semua disimpan dalam hati, bisa jadi masalah di mental ibu."

Ratna dengan nada lembut berkata, "di awal pernikahan aku dengan Rahul, tekanan batin yang aku rasakan begitu berat. Aku merasa hancur, cemas, dan tidak mampu menghadapinya. Aku bahkan sering bolak-balik ke dokter dan mengkonsumsi obat mental untuk mencoba meredakan perasaan itu."

Rangga menepuk tangan Ratna dengan penuh simpati. "Itu pasti masa-masa yang sangat berat bagimu, Ratna. Aku tak bisa membayangkan seberapa sulitnya perasaan yang kamu hadapi saat itu."

Ratna mengangguk. "Benar, Rangga. Semuanya begitu menyakitkan. Aku mencoba untuk membuat pernikahan ini berjalan, berharap dia akan berubah. Tapi semuanya sepertinya tak kunjung membaik. Aku selalu setia padanya tapi dia tidak pernah setia padaku. Huhuhu."

Rangga memegang tangan Ratna. "Kamu begitu kuat, Ratna. Sudah lama berusaha bertahan dengan keadaan seperti itu. Aku salut padamu."

Ratna menghela nafas berat. "Terima kasih, Rangga. Mendapatkan dukunganmu begitu berarti bagiku. Aku merasa tidak sendirian menghadapi masalah ini."

"Kamu akan menemukan jalan keluarnya, Ratna. Yang terpenting adalah kesehatan mental dan kebahagiaanmu. Jangan ragu untuk berbicara dengan aku atau mencari bantuan profesional jika dibutuhkan."

Ratna tersenyum. "Aku akan mencoba yang terbaik, Rangga. Terima kasih karena telah ada di sampingku, memberikan dukungan dan pengertian sepenuh hati.

Rangga menatap Ratna dalam-dalam dan berkata lembut. "Kamu layak mendapatkan kebahagiaan, Ratna. Kita akan hadapi ini bersama-sama mulai sekarang."

Ratna bertanya dengan sedikit ragu, "Bersama-sama? Benarkah? Apa kamu ingin membantuku?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Minto Rahardjo
semakin menarik crita ini,lanjut kan
goodnovel comment avatar
Jemmy Laimuslo
semakin menarik
goodnovel comment avatar
Arman MSi
semakin seru...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S17) Hasrat dan Cinta 2

    Saya kembali masuk ke dalam, ke dalam pusaran suara dan cahaya. Saya segera menemukan Marco dan berteriak ke telinganya dari jarak dekat. Itu tidak terlalu berhasil. Akal sehat menang, dan dia mengikuti saya ke lorong masuk.Gadis berambut pirang kecil itu masih di sana. Dia entah bagaimana mendapatkan tas tangan kecil.- "Dia butuh tumpangan pulang." kata saya. "Saya menawarkan untuk mengantarnya, kalau kalian tidak keberatan."- "Dia akan jadi sopir resmi saya malam ini." katanya. "Kalau itu tidak masalah."Marco terkejut.- "Ini temanku Marco," kataku. - "Millie," katanya, dengan senyuman yang memperlihatkan gigi putihnya yang sempurna. "Senang bertemu denganmu, Marco." - "Dan namaku Ben," tambahku. - "Halo, Ben," katanya dengan nada menggoda yang membuatku sedikit lemas.- "Ya." kata Marco. "Uh ... tidak apa-apa. Kita bisa naik taksi untuk pulang nanti. Kalian ... ah, kalian berdua selamat malam." Dia menoleh ke arahku, dan aku bisa membaca bibirnya: "Are - you - fuckin' - k

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S17) Hasrat dan Cinta 1

    Sekarang, kita memasuki season yang baru. Tentang hasrat da juga cinta. Enjoy***Apa yang aku lakukan di klub malam? Biaya masuknya selangit, dan harga minumannya begitu mahal sehingga pemiliknya mungkin bisa foya-foya setelah minggu pertama beroperasi. $7,50 untuk soda klub? Aku memberikan pelayan sepuluh dolar, dan dia sudah pergi sebelum aku sempat meminta kembalian. Mungkin dia tidak bisa mendengarku anyway.Musiknya sangat keras. Aku bisa merasakan dentuman yang tumpul dan berulang-ulang, seperti serangkaian pukulan di dada. Lagu drumnya semua diprogram, tentu saja: jika itu dimaksudkan sebagai irama, maka aku memang sedang menerima pukulan. Untuk menambah kesenanganku, lampu yang berkedip-kedip membuat kepalaku pusing.Tapi Luke ada di sini untuk bertemu jodohnya dari aplikasi kencan, dan Marco dan aku ikut serta untuk memberikan dukungan moral dan cadangan. Marco (seorang pria besar) adalah petugas keamanan, dan aku adalah sopir yang ditunjuk, jaga-jaga kalau ada masalah (m

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S16) Hasrat seorang Pembantu 16

    Liang keintimannya basah kuyup dengan cairan cinta, pelayan itu berbalik dan menggenggam batang kemaluannya yang mulai melemas. Liang keintimannya masih berdenyut, dia dengan rakus menutupinya dengan mulutnya, mengisap sisa cairan cinta dan cairannya dari sana."Tetap di sini," dia memohon, mengisap dan menariknya, sangat menginginkan kekakuan itu kembali di dalam dirinya."Aku tidak bisa," dia menjawab, enggan menarik batang kemaluannya dari genggamannya dan memasukkannya kembali ke celananya."Aku punya janji, tapi percayalah, jika tidak begitu penting, aku akan menggaulimu lagi sekarang juga."Saat dia turun tangga, dia berdiri dan menarik celana dalamnya, menggosok liang keintimannya yang masih berdenyut melalui celana dalam, jarinya menekan celana dalam ke celah basah dan sakitnya.Mengetuk dan masuk ke kamar tidur, dia menemukan wanita itu kembali di tempat tidur, gaun tidurnya terbuang dan tergeletak di lantai. Di bawah selimut, kakinya terbuka lebar dan dia tidak menyembunyika

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S16) Hasrat seorang Pembantu 15

    Ketika wanita tua itu pulang ke rumah dan membuka pintu kamar tidur, dia terkejut. Bukan karena melihat suaminya dan pembantunya bersama-sama, itu sudah pasti. Yang membuatnya terkejut adalah pemandangan liang keintiman pembantunya yang dicukur, terlihat begitu muda di antara kedua kakinya yang terbuka, lengket dan basah dengan cairan cinta suaminya yang masih menetes keluar. Merah muda dan segar, bibirnya berkilau dan terbuka, selaput daging yang menutupi titik paling sensitifnya. Area sensitif yang tersembunyi di bawahnya, siap mengeras, membengkak, dan menonjol saat terangsang.Melihatnya membangkitkan kenangan dari masa lalu yang jauh. Kenangan bereksperimen dengan teman-teman perempuannya di sekolah, menjilati liang keintiman satu sama lain dan memasukkan jari-jari mereka ke dalam liang keintiman basah dan bersemangat. Membuat satu sama lain klimaks saat mereka menjelajahi seksualitas mereka, bertanya-tanya bagaimana rasanya bersama seorang pria. Dia bukan lesbian, tapi itu ada

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S16) Hasrat seorang Pembantu 14

    "Astaga!" teriaknya, dan liang keintimannya menyemprot, membanjiri batang kemaluannya, semburan cairan basah menyemprotkan keduanya setiap kali dia menusuk ke dalam dirinya.Dia menjulurkan tangannya ke bawah dan menggosok klitorisnya dengan liar. Pinggulnya mulai mendorong ke atas, menggoyang keras melawan tubuhnya, dan kemudian dia klimaks, kakinya bergetar tak terkendali dan tubuhnya kejang-kejang saat dia terbaring tertusuk oleh batang kemaluan besar yang indah di dalam dirinya.Menatap liang keintimannya yang terbuka dengan batang batang kemaluannya yang keras terbenam di dalamnya, dia menjilat jempolnya, menjulurkan tangannya, dan menyentuh klitorisnya.Dia bergetar dengan sensitif, tapi saat dia memijatnya, dia menginginkan lebih. Perlahan-lahan masuk dan keluar dari tubuhnya, dengan jempolnya menggosok klitorisnya, dia merespons, mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, menginginkan untuk disetubuhi.Tiba-tiba, dia mencengkeram lengannya. Oh sial! Dia akan klimaks lagi. Dia mera

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S16) Hasrat seorang Pembantu 13

    Dia seharusnya sudah menduganya, gaya hidup pulau yang santai, nafsu seksualnya yang besar, dan gadis-gadis asli pulau yang muda dan menarik dengan sikap santai mereka terhadap seks adalah resep bencana.Saat pulang lebih awal, dia mendengar suara-suara hubungan seks, membuka pintu kamar tidur mereka untuk menemukan salah satu gadis pulau itu mendesah keras saat dia menggerakkan liang keintimannya yang basah dan ketat ke atas dan ke bawah di atas batang kemaluannya yang tebal, panjang, dan keras.Dia menonton dengan tak percaya saat gadis pulau itu menungganginya, menggesekkan liang keintimannya yang berkilau dan penuh nafsu naik turun di batang batang kemaluannya yang keras, semakin cepat dan semakin cepat, mendorongnya semakin dalam ke dalam dirinya. Dia bisa merasakan gadis itu sangat ingin orgasme dengan liang keintiman penuh batang kemaluan keras dan merasakan cairan cintanya mengalir di dalam pahanya.Diam-diam, dia menutup pintu, mengambil tas tangannya, dan berjalan keluar pin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status