Share

115

Meski Sekar mengatakan bahwa semua itu bukan salahnya, kendati begitu perasaan Juan tetap merasa tak tenang, hatinya begitu gusar. Apalagi mengetahui bahwa ibunya sedang dalam kondisi tak sehat membuatnya semakin bersalah.

Bersama dengan Widura, dirinya terus berjalan bulak balik  memutari ruangannya, sedangkan rubah itu memilih menonton sejenak, menguap, meringkuk lalu memilih tertidur membiarkan tuannya sibuk dengan dunianya sendiri.

" Guru, Apa yang harus  aku lakukan? " gusarnya. Gigi-giginya tak berhenti menggigiti kuku ibu jarinya. " Apa sakitnya semakin parah? " Pikirannya menjadi semakin runyam saat ibunya tak menghadiri makan pagi. Membuat nafsu makannya menghilang, ia pun hanya memainkan makanannya.

Hal tersebut membuat Gusti Prabu Maheswara menyadari dengan sikap anehnya, " Ada apa Juan? Apa kamu tak menyukai makananmu? "

Tangan Juan terhenti, menyadari bahwa dirinya sedang menja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status