BERSAMBUNG
Senin pagi jelang siang, rombongan SMUN 15 pun pulang kembali ke Banjarmasin. Jenni dan Langga sering terlihat saling tatap mesra, yang tahu ini pastinya hanya Toni, Anca dan Susi Ngondek. Persami yang penuh kenangan bagi keduanya...walaupun tak ada kata cinta, tapi rasa sayang melebihi ungkapan cinta.Cs-nya Langga ini sepakat sebut, keduanya sudah terjalin hubungan, alias saling cinta.Setelah liburan usai dan kembali masuk sekolah, pacar Jenni ternyata selalu prorektif dengan si Laura Moani ini.Setiap pulang sekolah dia pasti jemput Jenni dan dengan pongah gonta-ganti mobil hingga 3X dalam seminggu.Gara-gara itulah…suatu hari seluruh siswa SMUN 15 melongo melihat sebuah supercar jenis Aventador SVJ Roadster Grigio Telesto warna silver yang di ketahui berharga lebih dari Rp22,5 Miliar terparkir di garasi sekolah ini.Begitu melihat siapa pemiliknya, barulah semua siswa tahu, inilah sang Ketua OSIS, yang ternyata klan dari Sulaimin, salah satu keluarga super kaya d republik ini.
“Kita sebaiknya berteduh, berbahaya berjalan di tengah hutan yang ada guntur dan kilat,” cetus Langga dan Jenni mengangguk.Setelah melihat-lihat tempat berteduh, mereka menemukan sebuah gua, tepat saat hujan turun dengan sangat deras, walaupun saat ini tahun pertengaha, tapi curah hujan tetap tinggi.Ternyata geretan milik Jenni berguna bagi Langga untuk bikin api unggun kecil.Langga dengan cepat bersihkan gua yang tak terlalu luas ini hingga bersih, walaupun kini mereka duduk di tanah, tapi tanahnya hangat dan nyaman, karena mengandung pasir.“Api unggun ini berguna usir ular atau binatang lainnya, jadi kita aman berteduh di sini,” kata Langga, Jenni pun mengangguk, dia ikutan cari ranting-ranting kering di sekitaran gua ini untuk nambah amunisi ke api.Agar teman-temannya tak khawatir, Langga kirim pesan ke Ton, kalau ia sedang berteduh dengan Jenni dan mereka tak begitu jauh dari area perkemahan.Jawaban chat Toni bikin Langga senyum sendiri. “Jangan di keluarin di dalam, atau ent
Langga kaget saat memegang apem Jenni juga basah, kini keduanya sudah saling belai perkakas masing-masing.Tentu saja ulah keduanya harus perlahan, agar 4 sahabat mereka tak terbangun.Tiba-tiba Jenni plorotkan celana longgarnya dan berbisik, hingga Langga kaget dan kini ia melirik ke arah Susi Ngondek Cs.Kuya dan Anca malah mulai ngorok, lalu di ikuti Toni dan Susi Ngondek.Langga pun nekat, dia juga plorotkan celananya dan kini dua kutup sudah mulai saling berhadapan dalam posisi tubuh mereka sama-sama miring.Tentu saja keduanya makin ‘konslet’ saja, sebab tak mungkin dua kutub ini bersatu, kecuali saling gesek.Jenni perlahan mendesah, saat apem gundulnya terus-terusan kena gesek torpedo besar dan keras Langga, apalagi saat permukaannya yang licin mulai dikit di masuki si torpedo nakal ini.Saat Langga perlahan mulai menekan agar masuk..!Tiba-tiba Toni bangun dan pingin kencing, sehingga Langga secepat kilat berhenti dan perlahan telentang, juga Jenni, sambil perbaiki celana masi
Malamnya…acara bebas!Tapi tak boleh memisahkan diri, atau akan kena sanksi tegas dari Bu Isa si guru BP! Sehingga tidak ada yang aneh-aneh, atau resikonya akan di keluarkan dari sekolah ini.Langga duduk termenung seorang diri tak jauh dari tendanya, di temani segelas kopi yang tadi dibuatkan Susi Ngondek, dia sesekali hela nafas, karena…teringat Julia.Sampai kini dia masih tak habis pikir kenapa si 'Raisa' ini dipindahkan ortunya sekolah.Rekan-rekannya yang lain asyik bercengkrama dengan teman-teman yang lain, bahkan ada yang bikin api unggun dan asyik bermain gitar sambil nyanyi-nyanyi.Juga ada lagi yang sengaja bawa tape recorder dan berjoget-joget ria sambil live di medsos. Para guru tak menegur, karena masih dalam koridor sopan dan tidak ada yang aneh-aneh.Para siswa seakan lepaskan rutinitas di sekolah dengan berhappy ria selama Persami ini.“Kok termenung sendirian, teringat pacar yaa? Ku dengar Julia pindah dari sekolah kita!” tiba-tiba Jenni sudah duduk di sisinya.“Nggak
Ketika melihat Jenni di jemput kekasihnya pulang sekolah, Langga hanya geleng kepala, kekasihnya si Jenni itu terlihat angkuh dan bawa mobil mewah ke sekolah ini.Bahkan saat melihat Langga jalan kaki bersama siswa yang lain, remaja itu memandang sinis padanya juga yang lain.“Iihh somse amat, mentang-mentang kaya dan bawa mobil mewah, belum tentu juga kekayaan ortunya itu bersih dari korupsi, apalagi ayahnya yang Ketua DPRD dan pernah di periksa KPK,” cetus seorang siswa yang jalan kaki dekat Langga.Padahal aslinya kekasih Jenni ini kheki dengan Langga, yang kalahin kekasihnya di pemilihan Ketua OSIS, apalagi dia habis lumayan banyak buat nyogok para siswa, padahal Jenni sendiri ogah.“Hmm…perlu di kasih pelajaran ni si songong itu,” batin Langga dan terus berjalan santai, bahkan dia senyum kecil melihat Jenni rada segan negur dia, karena pacarnya itu protektif padanya.Tapi si cantik ini sempat melirik ke dia, hingga Langga dengan dengan cueknya kedipkan mata buat Jenni, tanpa sepen
Langga kaget, Susi Ngondek beri laporan kalau Julia pindah sekolah. “Aneh…kenapa pindah?” gumam Langga tak paham apa yang terjadi.“Eyke juga nggak tahu cyin, eyke di beritahu Saleha teman dekatnya, yang bilang Julia sudah nggak sekolah di sini lagi,” ceplos Susi yang ikutan bingung sendiri.Karena salah satu sahabat akrabnya pindah mendadak, setelah pulang dari Bali dulu. Susi, Toni dan Anca pun menduga-duga, pasti ada sesuatu antara Langga dan Julia!“Tapi belum ye apa-apakan si Julia-nya kan??” bisik Susi Ngondek, kepalanya langsung di toyor Langga.“Enak aja, nyium aja kagak, suerr!” dengus Langga, Susi terkekeh saja, termasuk Toni dan Anca.“Udah kagak usah keciwi, kan masih ada cadangan, walaupun bodynya kalah sama Julia, tuh si J yang lain, alias Jenni, tapi dadanya montok tuh, ente suka yang dada gede” sela Toni tertawa, sehingga Langga senyum mesem.“Lha diakan punya pacar?” potong Susi Ngondek.“Alaahhhh baru pacaran, orang menikah ajee bisa cerai,” sela Anca. Susi Ngondek p