Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 164: Jiwa Pendendam Mulai Kuat

Share

Bab 164: Jiwa Pendendam Mulai Kuat

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 08:06:41
“Sudahlah Aldi, agaknya perawatmu itu sengaja meninggalkan kamu di sana, mulai kini kamu di sini saja, jadi anak angkat bibi, mau kan? Kamu dan Suci kini jadi saudara,” Bibik Janah menatap wajah anak kecil yang sangat tampan ini.

Aldi pun mengangguk dan dia memang tak punya pilihan, dirinya masih terlalu kecil mau pergi kemana.

Aldi tak pernah lupa wajah-wajah seperti Kades Kabul, Ira, dan juga pastinya wajah cantik dan teduh ibunya.

Bibik Janah sampai membatin, siapa orangtua Aldi ini.

“Pasti si Aldi ini bukan anak sembarangan, kasian ibunya katanya meninggal di bunuh orang jahat dan ayahnya sudah tidak ada saat dia masih dalam kandungan. Dia juga di usir ayah tirinya, ngenes banget nasib anak ini…!” batin Bibik Janah iba.

Aldi pun sejak saat itu tak lagi ke terminal mencari Ira, dia fokus hanya bantu Bibik Janah jualan, dengan membawa wadah di sekitaran terminal tersebut.

Tiga bulan kemudian saat tibanya masa pendaftaran sekolah, Aldi di daftarkan Bibik Janah dan langsung masuk SD, b
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 3
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 190: Makin Akrab dengan Basnur

    Keduanya bak bulan madu saja, setelah istirahat dan mandi, tak berapa lama, kembali terdengar desahan Odah, saat apem montoknya jadi santapan empuk Aldi.Dan itu terus berlangsung hingga mereka istirahat lagi untuk makan malam, kali ini Odah pesan via daring, kecapekan dia memasak.Usai makan dan istirahat sambil nonton TV di ruangan tengah rumahnya. Dia kembali terpekik manja, ketika tubuh gemoynya di peluk Aldi dan kembali si janda denok ini jadi permainan ganas si remaja perkasa ini.“Duehh…seminggu kamu di sini, apem aku bak abis lahirkan 10 anak ajah, melar baby?” cetus Odah tertawa.Andai tak ada telpon Basnur tengah malam di hari ke tiga, bisa jadi Aldi benaran lupa pulang dan trus nikmatin tubuh gemoy Odah.“Hati-hati ya sayang, nanti kalau situasi aman, ke sini lagi, hajar apem kaka yaah,” bisik Odah sambil kecup bibir Aldi dan melepas kepergian si remaja yang sangat tangguh bercinta ini.Aldi kini berjalan sambil lihat-lihat situasi, bungkusan hitam kini di masukan ke sebuah

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 189: Akhirnya Skandal dengan Odah

    Odah lalu buru-buru ke belakang, untuk angkat jemuran. Karena gerimis mulai turun, agaknya sebentar lagi akan hujan deras, karena cuaca mendadak gelap.Dia tak nyadar, jiwa Aldi mulai terguncang, gara-gara aksi angkat daster tadi, otaknya bukan lagi konslet saat ini, tapi mulai cari jalan untuk tuntaskan sesuatu yang lama tidak dia rasakan.“Mungkin malam in aku nginap di sini ya ka?”“Iya, tak apa, tuh ranjang muat aja kok buat kita berdua,” sahut Odah tertawa, sambil lipat jemuran tadi, termasuk pakaian Aldi yang sudah kering."Waah bahaya ka, takut aku satu ranjang?""Loh takut kenapa, emank aku macan bisa makan kamu?""Takut khilaf kaka," sahut Aldi cuek, hingga Odah terkekeh. "Kalau benaran khilaf, ya udah pasrah ajah, di nikmatin," cetus Odah tak kalah cueknya dan kembali keduanya tertawa berderai.Aldi baru nyadar, Odah saat ini pakai daster yang agak transparan, hingga BH dan CD-nya yang tadi sobek dikit terlihat jelas.Tanpa Aldi sadari, jiwa nakalnya benar-benar tak bisa di t

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 188: Jiwa Puber yang Mulai Terbakar

    “Ahh kaka ini, kayak nggak pernah lihat yang beginian saja,” cetus Aldi, pura-pura malu, padahal diapun sama, sekian lama tidak berdekatan dengan lawan jenis dan memadu cinta, membuatnya kangen lagi.“Suerrr…aku baru lihat yang guede dan ada gelangnya, punya mantan suami aku kagak begitu, gede juga sih, tapi tetap guede punya kamiuuuu…kalau masuk ke milik aku, kayak pecah apem perawan dahhh!” canda Odah terkekeh.“Bisa aja kaka ini, eh coba donk lihat-lihat, apakah polisi-polisi itu masih berkeliaran di luar?” Aldi terpaksa alihkan omongan, agar otaknya tak makin konslet.Dia paham, kalau tertangkap, bisa-bisa bertahun-tahun atau malah puluhan tahun mendekam di sel, apalagi dia kini bukan anak di bawah umur lagi, usianya sudah lebih 17 tahun.“Oke baby, tunggu yaa…sekalian aku mau beli ikan dan sayuran buat kita nanti makan siang!” sahut Odah lagi tertawa, tapi matanya tetap melirik ke tonjolan di paha remaja ini dan dengan centilnya menowel di pelatuk ini.Aldi sampaai terkaget-kaget

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 187: Malah Akrab

    Aldi mendengar para polisi masih bergerak ke sana kemari, sehingga dia memutuskan bertahan dulu di sini.“Kaka tiduran saja di atas, aku di bawah,” Aldi lalu benar-benar merebahkan tubuhnya, apalagi saat inii sudah hampir pukul 1 malam.Aldi waspada saat wanita ini bangkit. “Aku hanya mau ganti lampu yang redup,” katanya, hingga Aldi tenang lagi.Baik Aldi dan wanita ini sama-sama tidur ayam, kadang terlelap kadang bangun lagi.Si wanita cantik ini rupanya masih ragu dan ada rasa takut, kalau-kalau di apa-apakan. sedangkan Aldi beda lagi, dia wasdapa kalau-kalau polisi ketuk rumah wanita ini lagi.Tapi sampai akhirnya pagi menjelang, wanita ini lega, Aldi benar-benar tidak menganggunya.Namun saat Aldi mengitip lewat jendela, ia malah kaget sendiri, beberapa polisi berseragam ternyata masih lakukan penyisiran di kampung sini.“Kak...boleh aku bertahan dulu di sini, aku janji hanya numpang sementara saja,” kata Aldi sambil menatap wanita ini, yang terlihat tetap manis, walaupun hanya ke

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 186: Ancau Tertembak

    Sambil duduk merokok di tempat tersembunyi, Aldi baru tahu dari cerita Ancau, kalau bisnis sampingan inilah sumber kekayaan Basnur.“Ayahnya Basnur aslinya pejabat baik dan jujur, tapi si Basnur ini yang nakal,” cerita Ancau blak-blakan.Dari yang semula berseteru, hubungan keduanya kini malah makin akrab.Kata Ancau lagi, walaupun dari papanya yang pejabat dan pengusaha batubara, dia juga banyak di beri uang, tapi Basnur selalu merasa tak cukup, dia suka foya-foya dan pesta, bahkan hingga ke Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya juga ke LN.“Yang paling parah lagi, Basnur hobby judi, dia pernah kalah banyak saat main di Makau dan pernah nekat main di Las Vegas, berangkat bak jutawan, pulangnya jadi gembel,” cerita Ancau tertawa, tentang kelakuan Basnur ini."Pantas di sekolah jadi big bos, lalu pikirannya juga dewasa, wong usianya hampir 21 tahun," batin Aldi mulai paham, bandingkan dengan dirinya yang baru saja 17 tahunan, artinya Basnur lebih tua 4 tahun darinya.Transaksi pun berlangsun

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 185: Baru Tahu Siapa Basnur Sesungguhnya

    “Kenapa nggak di patahin tangan dan kakinya,” terdengar suara Antok.“Enak saja kamu ngomong, hampir saja 5 anak buahku koit di hajar dia,” suara Ancau Kobra menyahut ucapan Antok.“Sebenarnya dia bukan ancaman, di sekolah malah sangat tertutup. Kamu Tok, harusnya jangan cari gara-gara, apalagi setelah gadis yang dia incar sudah pindah ke Jakarta 4 bulanan yang lalu,” terdengar Basnur menegur Antok.Kaget juga Aldi, suara Basnur sangat dewasa dan seolah-olah dialah bos semua preman di sini. Basnur juga tetap terlihat santai sambil hisap rokoknya.“Justru ancaman bagi kami mas Bos, anak buahku dia hajar saat minta upeti dengan para pedagang itu,” sungut Ancau Kobra.“Kan sudah ku bilang, jangan anggap remeh si Aldi, dia itu jago berantem, harusnya kamu dulu pakai siasatku, eh kalian malah langsung main hantam saja. Lagian kenapa sih suka main kekerasan saat minta upeti, sudah tahu polisi lagi berantas preman, aneh kamu ini,” tegur Basnur terdengar jengkel dengan ulah Ancau Kobra.Selanj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status