Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 233: Laura Mulai Terbuka

Share

Bab 233: Laura Mulai Terbuka

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-01 14:52:34
Aldi pun langsung berdiri di depan Laura, seolah lindungi wanita ini dan itulah niatnya, tak mungkin ia membiarkan Laura terpojok begitu.

“Kalian ini tak punya etika marahi perempuan, berapa hutangnya, sebutkan saja, aku bayar saat in juga!” dengus Aldi, 3 orang ini sampai mendongak menatap tubuh jangkung kokoh Aldi yang melindungi Laura.

“Hehh gondrong ganteng, hutangnya 170 juta, bunganya 100 juta, jadi total hutangnya adalah 270 juta. Kalau hari ini tak di bayar, L’café ini kami tutup sebagai jaminan hutangnya itu!” cetus orang ini dengan suara nge-gas.

“Gila, dasar lintah darat, aku bayar sekarang, mana nomor rekeningnya dan bikinkan segera kwitansi lunasnya,” sahut Aldi kalem, menahan geram dalam hatinya, tak menyangka bunganya tak tanggung - tanggung begitu.

Orang ini lalu menelpon seseorang dan tak lama kemudian dia perlihatkan chat, tertulis nomor rekeningnya dan di minta Aldi segera bayar saat ini juga.

Tanpa banyak basa-basi Aldi ambil ponselnya dan transfer, lalu tak sampai
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 3
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 312: Jadi Pahlawan

    Tiba-tiba si pria tadi berteriak dan minta pasukan dari desa ini bergerak menyerang, jangan ada lagi yang kabur, memanfaatkan kekacauan kaum penyerang setelah di berondong Langga.Dia seakan malu sekaligus dapat energy baru, orang asing yang sempat di curigai, malah tak sengaja membantu dia dan warga desa ini hadapi penyerang.Akibatnya dalam waktu singkat, keadaan berbalik, kaum pemberontak yang tadinya di atas angin mulai keteteran.Apalagi secara hebat Langga yang pegang senjata otomatis yang berisi ratusan magazine keluar dari persembunyiannya dan…menembaki secara ganas ke arah pasukan pemberontak tersebut.Langga bahkan dengan leluasa bombardir musuh ini tanpa berlindung, sebab di saat bersamaan, warga desa yang terbangkit semangatnya kini turut menembaki musuh.Sehingga musuh ini kalang kabut dan tak sempat lagi membidik Langga. Sudah tak terhitung berapa jumlah kaum penyerbu ini yang meregang nyawa akibat aksi ganas Langga ini.Langga tak sadar, aksinya ini seolah mengulang apa

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 311: Terjebak Perang di Desa Perbatasan

    Langga terbangun dan melihat desa ini, ada beberapa orang yang menatap mobil mereka dengan pandangan curiga.Walaupun tak pakai riben gelap, tapi hanya 60 persen, warga desa ini bisa melihat isi mobil ini ada 3 orang, Langga, Umini dan Aliyah si anak kecil.“Kita singgah di kafe itu Umini, kita isi perut dulu, ini sudah pukul 3 siang,” kata Langga, Umini pun mengangguk, walaupun dia heran, kenapa Langga malah ajak mampir di desa yang baginya menakutkan ini.Langga melihat peta satelit, mereka sudah jalan 315 kilometeran, artinya sudah lebih 90% melewati jalanan yang sebagian besar gurun dan berbatu-batu.Begitu duduk di kafe ini, Langga melirik ada 5 orang yang juga makan dan minum di sini dan semuanya pegang senjata.Mereka sempat menatap Langga, Umini dan Aliyah dan kini makan dengan santai, karena ketiganya memang lapar.Tiba-tiba salah seorang menghampiri ketiganya. Langga otomatis waspada.“Darimana dan mau kemana kalian? Wajahmu agaknya bukan asli Irak, walaupun mata kamu tajam!”

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 310: Makin Dekat dengan Umini

    “Umini, sebaiknya kita cari penginapan, terlalu riskan kalau kita lanjutan perjalanan di malam hari?” usul Langga, ternyata Umini setuju, apalagi di lihatnya Aliyah mulai ngantuk, setelah sepanjang jalan asyik ngemil makanan kecil.Mereka pun singgah di sebuah kota yang masih masuk wilayah Turki, sebuah kota kabupaten yang terlihat ramai dan banyak terdapat penginapan di sini.Walaupun rata-rata hotelnya syariah, tapi siapa yang curiga? Saat Langga, yang menggandeng Aliyah masuk ke hotel ini.Semua orang mengira Langga membawa anak dan istrnya ke hotel ini. Penampilan mereka seolah satu keluarga kecil yang sedang kemalamanan di jalan.Langga lalu pesan satu kamar saja, sekalian minta di antarkan makan malam ke kamar, karena dia malas cari makan keluar.Aliyah yang kekenyangan ternyata langsung merebahkan diri di kasur dan tak lama kemudian, si kecil ini sudah sangat nyenyak tidurnya.Umini cerita, orang yang akan dia temui di Irak adalah paman nya, adik dari ibunya, yang sejak lama tin

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 309: Menuju Irak

    Langga matikan rokoknya dan tutup jendela, tak enak juga merokok karena ada anak beranak ini.“Sekarang mau kemana kalian mengungsi?” tanya Langga lagi.“Entahlah tuan Langga, aku hanya berharap perang di Palestina segera berakhir dan kami bisa kembali ke sana,” sahut Umini sendu, sambil hela nafas.Langga diam sejenak, lalu ikutan hela nafas, dia tahu sudah puluhan ribu warga Palestina yang tewas oleh kekejaman pasukan zionis.“Agaknya harapan kamu berat Umini, negeri zionis itu tak bakal berhenti sampai warga kalian habis,” kata Langga perlahan.Umini mengangguk dan bilang pasukan negeri itu memang biadab, saat ini anak-anak dan wanita seperti dia jadi sasaran empuk untuk di habisi.“Kurasa…langkah aman buat kamu dan Aliyah, bertahan dulu di sini, kalau pulang saat ini ke sana, sama juga bunuh diri,” sahut Langga.“Iyahh…tapi…kami tak punya apa-apa, bertahan di sini paling tinggal di lorong jembatan dan menunggu uluran bantuan dari pemerintah Turki, agar memberi kami makan,” sahut U

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 308: Umini dan Aliyah

    Aliyah dan ibunya terlihat mengkeret ketakutan, ini yang bikin Langga mulai marah. “Hmm…kalau aku tak mau menyerahkannya, kalian mau apa?” sahut Langga kalem.Tiba-tiba salah seorang dari 5 orang ini melayangkan pukulan, Langga yang sudah siap sejak tadi, hanya miringkan kepalanya."Ngeeeek....augghhh!" Sebuah tendangan gledek keras ia layangkan, akibatnya orang ini langsung terjungkal ke tanah.Empat rekannya terkejut bukan main, mereka tanpa basa-basi keroyok Langga dari semua posisi.Langga yang sudah marah bergerak sangat cepat semua serangan ini hanya dia elakan tanpa pindah dari posisinya.Bukk….bukk..plak…plakk!Tamparan dan tendangan keras dia layangkan, Langga benar-benar ingin praktekan ilmu-ilmu beladirinya yang sudah sangat matang dia latih.Bahkan kakaknya Aldi Sulaimin harus akui kelebihan Langga, adiknya ini justru lebih hebat dari dia. Aldi bahkan saat itu berseloroh, agar adiknya ini ikut lomba pertarungan bebas saja.Akibatnyaa dalam waktu hanya kurang dari 15 menit,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 307: Gadis Kecil di Turki

    Begitu mendarat di Bandar Udara Atatürk, Istanbul hari sudah malam, Langga tak langsung ke Baghdad, sebab penerbangan ke sana adanyaa besok siang dan sore.“Mending aku jalan-jalan dulu di Istanbul, nanti saja ke Baghdad,” pikir Langga dan dia pun minta taksi untuk antar dia ke pusat kota dan cari hotel.Langga tak mau menyolok, dia hanya pilih hotel bintang 3 saja, tidak ambil hotel mewah bintang 4 atau 5, walaupun baginya hotel begituan tak masalah baginya.Turki tak beda dengan Indonesia, negara ini menganut paham sekulerisme, jadi yang namanya kafe dan pub bertebaran di ibukota negeri ini.Setelah sampai di hotel, Langga taruh ranselnya dan kini dia sengaja jalan-jalan tak jauh dari hotelnya untuk cari makan malam.Dia sengaja kenakan jaket kulit hitamnya, karena Istanbul mulai masuki musim dingin, Langga memang ke Turki saat ini akhir Oktober dan biasanya masuk bulan November - Desember salju akan turun di Turki.Ia pun jalan kaki menuju ke sebuah kafe yang jual beragam makanan, p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status