Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 24: Kabur dari LP

Share

Bab 24: Kabur dari LP

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-17 07:14:08
“Jadi…Bang Jantra sudah tahu rencanaku,” Rey memelankan suaranya, Jantra tersenyum dan mengangguk.

Jantra lalu uraikan rencananya buat Rey kabur, kaget juga Rey, tak pernah terpikirkan rencana ini. Amang pun sama, kini niat untuk kabur pun makin di membara di hati Rey.

“Aku akan bebas 1,5 bulanan lagi, makanya aku bisa ke sana kemari tanpa ada yang curiga,” kata Jantra lagi, Jantra juga blak-blakan bilang, tidak murah dia sogok seseorang, agar hukumannya di pangkas!

“Hampir 250 juta uangku ludes,” cetus Jantra blak-blakan.

Akhirnya ketiganya berunding atau lebih tepatnya Jantra beri petunjuk untuk Rey, bagaimana caranya kabur dari LP ini.

Dua hari kemudian…

Rey kini terlihat pura-pura bertanya bertanya pada seorang sipir tentang pemindahan 70 orang tahanan ke Nusakambangan, yang bakal di lakukan besok hari.

Tak lama kemudian si sipir ini kebelet buang air, dia pun meninggalkan Rey yang kembali pura-pura melihat kesibukan rencana pemindahan puluhan napi ini ke Nusakambangan.

Para petuga
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 5
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 217: Targedi di Rumah Priscila

    Sejak saat itu, hubungan minor Aldi dan Mayang makin dekat, mereka sepakat akan tetap rahasiakan hubungan ini, mengingat kedua orang tua mereka pernah berstatus suami istri.Aldi bahkan seolah menemukan seorang kakak pada diri Mayang, dia tak sungkan selalu curhat ke Mayang, termasuk perlihatkan rekaman gambar Om Frans yang meminta Aldi rampas lagi 5 sertifkat yang di curi Tante Sisca."Itu pesan atau wasiat orang yang sudah meninggal dunia Di, mau tak mau kamu harus rampas kembali sertifikat itu," kata Mayang."Apakah aku harus lapor ke polisi ka...?" tanya Aldi lag minta pendapat ke Mayang."Rumit Di, salah-salah kamu bisa kalah, mending...kamu lanjutkan misi dekati Priscila dan cari cara ambilkembali sertifikat itu." saran Mayang, yang ngaku nggak akan cemburu dengan Priscila.Mendapat dukungan Mayang, Aldi pun makin rutin apeli Priscila, untuk cari jalan merampas kembali sisa 4 sertifikat tersebut. Satu setengah bulan kemudian…Aldi malam ini sudah nekat akan merampas kembali si

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 216: Hadiah Buat Mayang

    Keduanya kesiangan bangun, Mayang langsung bangunin ‘adiknya’ ini karena sudah pukul 9 pagi.“Bangun…jadikah cari rumah,” tagih Mayang.Aldi mengeliat sebentar dan mengangguk, saat ingin peluk Mayang, Aldi terpaksa gigit jari Mayang yang masih polos tertawa sambil menuju ke kamar mandi.“Gila…baru kali ini aku menemukan wanita sesempurna Mayang, tapi dia kan mantan kakak tiriku…duehh!” Aldi sampaai garuk-garuk kepalanya yang tak gatal, saat menatat pantat putih Mayang yang bergoyang 'asoooy' ketika ke toilet.“Ayo mandi nih handuk baru, jangan termenung, laper perut aku tau!” Mayang bangunkan Aldi dari lamunan.Sifat Mayang tentu saja lebih dewasa dari Aldi, karena usianya memang sudah 21 tahunan, beda 3 tahun dengan Aldi.Tanpa Mayang sadari, Aldi ternyata menyukai wanita yang lebih tua! Aldi seolah dapat pengganti…Laura.Aldi pun bergegas mandi dan setelah sarapan nasi bungkus daun yang enak sekali, yang jualan tak jah dari kos ini, mereka kini mulai jalan mencari perumahan.Mereka

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 215: Lupa Mereka Mantan Bersaudara Tiri

    “Anu…aku tak biasa pakai jeans kalau tidur?” sahut Aldi lugu, bagaimana pun wanita cantik mirip artis ‘Aura Kasih’ di depannya ini bekas kakak tirinya, Aldi tentu saja sungkan dan malu.Mayang bukan trio janda Odah, Briptu Leni atau Lydia yang tak malu-malu minta di kelonin dan main tancap gas.Si cantik ini dewasa karena ke adaan dan bukan wanita yang agresif...tapi apa iya?“Ya sudah lepas, bentar aku ambilin sarung, kamu ini kayak bocah saja, bobok nggak pakai celana!” sungut Mayang bak 'marahin' anaknya saja, dan dia benar-benar bangkit lalu ambil sarung di lemari.“Nih pake,” Kata Mayang sambil serahkan sarung lalu rebahan lagi dan punggungi Aldi.Aldi pun lega dan lepas jeansnya dan kini hanya pakai sarung…tanpa CD. Ia makin plong Mayang miring ke kanan, jadi dia bisa rileks berbaring di sisi tubuh harum lembut ini.Tiba-tiba Mayang berbalik dan menatap wajahnya.“Usia kamu berarti 18 tahun yaa, masih perjaka nggak,” bisik Mayang, sampai hembusan nafasnya menerpa pipi Aldi.“Ee…m

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 214: Sama-sama Kaget

    Mayang masuk ke kamar untuk bersalin pakaian, juga hapus make upnya yang basah kena air tadi.Kini Aldi mengitari dinding kos Mayang dan dia terperangah saat melihat foto Mayang dengan seorang wanita cantik.Mayang telihat berpose berdua dan sama-sama senyum menatap ke kamera, foto ini selfong keduanya.“Dewi….anaknya Kades Kabul dan Nyai Miai.” Batin Aldi terkaget-kaget.“Itu kakakku, Dewi namanya!” Mayang kini keluar lagi dan hanya berbaju daster tanpa lengan, ketiaknya yang putih mulus terlihat jelas, tapi Aldi sengaja menatap wajah, agar tak di anggap kurang sopan.“Jadi…kamu anaknya Kades Kabul dan Nyai Miai?” tanya Aldi spontan dan tanpa ragu Mayang mengangguk, tapi wajahnya berubah heran.“Darimana kamu kenal orang tuaku Di?” tanya Mayang masih terkaget-kaget.Aldi menatap Mayang, melihat apakah kalau dia jujur Mayang akan marah..? Sesaat Aldi bimbang, namun dia akhirnya ambil keputusan…terbuka saja.“Mayang…kamu jangan kaget atau marah, kalau aku jujur!”“M-maksud kamu…?” sahut

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 213: Mayang

    Si penumpangnya yang tadi Aldi bantu berdiri kini duduk sambi mijit-mijit kakinya yang agak sakit, sambil lepas helmnya.“Motor bapak bagaimana?” tanya Aldi dan perhatiannya fokus ke motor, tidak ke penumpang yang kini malah perhatikan dirinya. “Harus di bawa ke bengkel Om, tak mau hidup mesinnya,” sahut si pengojek tua ini.Tanpa ragu Aldi cabut dompetnya dan uangnya yang berjumlah 2,5 juta di dompet ini dia serahkan semua, hingga si tukang ojek ini melongo.Dia yang salah, malah dia yang di kasih uang!“Mang, bagaimana ini, kos aku masih jauh, mana dah malam dan nggak ada ojek di sini,” tiba-tiba si penumpang yang ternyata seorang wanita ini menyela, barulah Aldi sadar dan ikutan menoleh.“Dueh neng Mayang, maaf, motor Mamang mogok, gimana yaa?”“Begini saja, biar ku antar…bagaimana?” tawar Aldi spontan.“Nah, iya neng Mayang, ikut mobil si Om. Agaknya dia orang baik, aku yang salah saja di kasih uang untuk baikin ni motor,” sahut si Mamang ke wanita ini.“Emm ya deh,” saat wanita

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 212: Hampir Saja

    Gerimis mulai turun, awalnya hanya rintik-rintik, kini makin lama makin berubah menjadi hujan deras.Kadang ada guntur dan kilat, namun tak menghalangi dua anak manusia yang sama-sama masih muda ini saling melumat dan kini saling berpelukan.Priscila makin lupa diri saat lehernya mulai di kecup Aldi perlahan dan kini dia merebahkan tubuhnya di sofa teras ini.Duaaarr…!!!Keduanya kaget, saking nyaring bunyi petir yang otomatis hentikan kelakuan tadi. “Ka…kita pindah ke kamar aku,” bisik Priscila dan kini bangkit.Saat itulah Aldi sadar, tujuannya bukan ini…! Tapi mencari tahu di mana letak kamar orang tua Priscila.“Kita di ruang tamu saja, ntar kepergok ART kamu bisa barabe, Om dan Tante bisa marah.” bisik Aldi dan Priscila untungnya cepat paham.Mereka pun redakan hati dan nafsu yang tadi sudah naik ke ubun-ubun. "Jadi kamar kamu dan adiknya di atas, kamar om dan tante yang di sebelah itu?” tanya Aldi, mulai jalankan misinya.“Hmm….iya, kok kaka nanya kamar sih…mau ke sana sekarang n

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status