Share

Bab 10

Penulis: Kaze Riku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-15 06:51:46

Tak lama, Albert menerima undangan tersebut.

Keluarga Tanoewidjaja memiliki aset yang jauh di bawahnya, namun pengaruhnya di benua ini jauh di atasnya. Tak mengherankan dengan julukan mereka sebagai keluarga medis terbaik di negara ini. Mereka mengantongi banyak hutang budi dari keluarga-keluarga besar. Albert memiliki prinsip sederhana dalam menentukan teman dan musuh. Tak peduli sebaik atau seburuk apapun seseorang, mereka akan menjadi musuh ketika mereka menghalangi jalan tujuannya, mengganggu orang yang Albert pedulikan, atau secara konstan berusaha merundungnya.

Riska sempat menawarkan untuk menjemputnya yang ia tolak secara sopan. Setelah memastikan alamat dan waktunya, Riska memutuskan panggilan tersebut.

Setelah telpon dari Riska, ia teringat akan potensi ancaman Joni dan keluarganya, keluarga Anggara. Ia memutuskan untuk menghubungi Elang.

“Selamat pagi Albert. Ah, saya senang ponselnya berfungsi dengan baik,” sapa Elang segera setelah panggilan mereka terhubung.

Albert menyapa balik dan mengungkapkan terima kasih atas ponsel baru tersebut.

“Sejujurnya Albert, ponsel ini dirancang khusus untuk menjadi hadiah ulang tahun anda yang ke 18. Kami mengutamakan fiturnya untuk mengikuti trend yang terbaru. Setelah mendengar siasat anda kemarin tentang keluarga Rich, saya menambahkan pesanan terakhir untuk menambahkan logo salah satu ponsel pasaran sehingga tak akan banyak orang yang menyadari bahwa ponsel tersebut merupakan produk dari rancangan khusus.”

Albert benar-benar mengerti sekarang bagaimana Elang menjadi senjata rahasia Gading dan Kevin dalam memastikan keselamatan Albert. Pria ini memiliki kemampuan observasi yang bagus, inisiatif yang ia lakukan juga sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

“Saya mengagumi dan sekali lagi berterima kasih atas kerja keras anda kak Elang. Sejujurnya, jika anda tidak mengatakan ini produk rancangan khusus, saya tidak akan menyadarinya sama sekali,” Albert yang masih belum terbiasa diperlakukan sebagai anak orang kaya dengan sopan bertanya, “Kak Elang, Apakah anda bisa membantu saya untuk memberikan informasi tentang seseorang dan keluarga mereka ?”

Elang dengan percaya diri menjawab, “Tuan Albert, walaupun aset Harapan Group saat ini tidak berada di 10 besar negara ini, namun anda dapat yakin kami mampu menyediakan anda seluruh informasi yang anda butuhkan jika masih terbatas dalam kawasan kota ini kurang dari 1 jam.”

Albert pun menceritakan kejadian penyelamatan Riska kemarin malam. Ia menjelaskan bagaimana potensi Joni dapat melacak peristiwa itu kepada dirinya dan potensi keluarga Anggara bertindak jika Albert harus mengurus Joni juga. Untuk saat ini dengan hanya mengandalkan atribut kekuatan dan bela diri, ia sangat yakin dapat melawan Joni bersama beberapa bawahannya. Satu tendangannya kemarin cukup untuk membuat masing-masing dari berandal itu terkapar pingsan. Jadi, hal yang benar-benar Albert waspadai adalah keluarga Anggara.

“Kami memiliki informasi tentang mereka tuan. Anda tidak perlu khawatir jika keluarga Anggara menyerang anda. Kami memiliki tim keamanan yang mampu menghabisi mereka. Namun, jika anda berniat untuk melanjutkan rencana untuk tidak terlalu menonjolkan hubungan anda dengan Harapan Group, hal ini akan sulit dilakukan. Saya akan mendiskusikan ini dengan pak Gading. Untuk sekarang, anda dapat tenang karena saya yakin tidak ada dari dua berandal itu yang menyadari identitas anda.”

Albert juga mengerti poin terakhir itu.

“Bagaimana dengan Riska ? Apakah keluarga Anggara akan bergerak menyerangnya ?”

“Setelah mendengar apa yang terjadi, saya pikir tuan Tanoewidjaja pasti akan memperingati keluarga Anggara untuk tidak menyentuh putri mereka. Pengaruh mereka cukup untuk memperingati keluarga Anggara secara terang-terangan. Jika setelah peringatan ini, sesuatu terjadi pada nona Riska, keluarga Anggara pasti mendapatkan nama mereka sebagai tersangka utama. Saya malah khawatir jika gadis ini akan membocorkan tentang tindakan anda.”

Albert setuju dengan analisa Elang. Berbeda kasus dengan kemarin malam dimana keluarga Anggara dapat dengan mudah menghapus jejak mereka karena jikapun ada pencarian, keluarga mereka tidak akan menjadi prioritas utama yang menjadi waktu tambahan bagi mereka untuk menghilangkan bukti. Namun, Albert tak sependapat dengan Elang tentang Riska. Dari pengalaman singkat kemarin, ia yakin gadis ini tak akan membahayakan penyelamatnya secara sengaja.

Elang memastikan sebelum makan siang untuk mengirimkan informasi tentang Joni, keluarga Anggara, Riska, dan keluarga Tanoewidjaja. Albert mengangguk puas dan memutus panggilannya.

Albert telah mengecek pelayanan bank royal baru akan buka jam 10 pagi, sehingga ia menggunakan 2 jam yang tersisa untuk pindahan ke rumah masa kecilnya. Minimnya barang yang ia miliki membuat kegiatan pindahan itu selesai dalam setengah jam.

Setelah memastikan semuanya rapi, Albert mengaktifkan keterampilan kultivasi. Ini merupakan kartu as nya jika harus berhadapan dengan berandal dari dunia bawah kota Bandar! Ia akan menggunakan keterampilan ini secara pasif untuk dapat meningkatkan levelnya seperti pada keterampilan multitasking.

Sementara Albert sibuk dengan urusannya, Joni mengunjungi dua bawahannya di rumah sakit. Begitu kedua berandal itu sadar dari pingsannya, Joni memaksa mereka menceritakan apa yang terjadi.

Joni sangat mengapresiasi niat mereka untuk membawa Riska kepadanya. Ia mengetahui Riska sebagai salah satu primadona kampus. Ia memiliki paras yang cantik dan lekuk tubuh yang sempurna. Sifatnya yang feminim dan lembut benar-benar sebuah pesona yang memabukkan. Namun kedua berandal ini gagal karena seseorang yang mereka tidak ketahui karena cukup dengan satu serangan yang cepat keduanya dibuat pingsan.

Pujian atas niat mereka dan makian atas kelemahan mereka tertahan ketika panggilan masuk ke ponsel. Panggilan dari ayahnya, Rian Anggara. Dengan sikap acuh, ia menerima panggilan tersebut.

“Bocah bodoh! Jika kau ingin bermain preman, kau harus bisa mengatur anak buahmu!” hardik Rian yang sukses membuat Joni ketakutan.

“Ada apa ini, ayah? Mengapa kau begitu marah?”

“Apakah kau tahu apa yang diperbuat oleh anak buahmu kepada putri Tanoewidjaja?” tanya ayah Joni retoris, “Bawahanmu berani menyentuh putri Tanoewidjaja dan dengan bodohnya melepaskan gadis ini. Sekarang, keluarga Tanoewidjaja memperingatkan kita untuk tidak menyentuh putri mereka. Kau tahu, banyak nama-nama besar di belakang mereka yang tak bisa kita singgung!”

“Aku baru saja mendengar dari mereka bahwa ada seseorang yang menghentikan mereka dengan satu serangan. Orang ini menyerang mereka dengan cepat sehingga mereka sama sekali tak bisa mengenali orang ini!” jelas Joni berusaha mengalihkan kesalahan kepada orang misterius ini.

“Inilah mengapa aku bilang kau bocah bodoh! Kau bahkan mengambil anak buah yang lemah. Mereka benar-benar tidak berguna! Hal ini menunjukkan kau juga bodoh dalam mendidik anak buahmu!” Rian mendengus kecewa namun tetap memberikan Joni kesempatan lain. “Untuk sekarang, kau harus mencari orang misterius ini! Bawa dia ke hadapanku!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 25

    Albert sama sekali tak menyalahkan tindakan memalukan Martin. Wajar bagi pak tua tersebut untuk berusaha semaksimal mungkin agar terhindar jatuh ke dalam tangan keluarga Anggara. Di kalangan dunia bawah kota Bandar sudah menjadi rahasia umum bahwa lebih baik dipenjara oleh polisi dibandingkan dipenjara oleh keluarga Anggara. Polisi masih akan memperlakukanmu secara manusiawi, sedangkan keluarga Anggara tidak. Joni sama sekali tak memiliki simpati pada Martin. Sejujurnya ia memiliki beberapa keluhan pada dosen korup ini. Tidak cukup dosen korup ini selalu mencari perhatian pada Gebby Tan yang telah ia incar sejak gadis itu masuk universitas negara, dosen ini juga berani memperdaya dan memperlakukannya seperti bawahan. Baginya sudah sama sekali tidak ada kata ampun untuk pak tua ini. Burhan menghela nafas panjang. Ia sangat membuang-buang waktunya hari ini. Tidak hanya, ia tidak mendapatkan rekomendasi untuk kerja praktek di jaya grup, tapi juga kehilangan salah satu k

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 24

    Albert memberikan Joni tatapan yang sama saat ia menumbangkan empat bawahannya tanpa usaha sama sekali. Jujur saja Joni sangat ketakutan, namun egonya yang besar membuatnya berpura-pura bersikap tangguh dan menatap balik Albert. Pikirannya segera membuat pembenaran atas situasinya sekarang. Tak masalah jika Albert memang bisa menumbangkan empat bawahannya. Keempatnya juga hanyalah bawahan kelas teri. Mereka biasanya memeras orang karena memiliki senjata dan menang jumlah. Dari fisiknya, Joni dapat melihat bahwa Albert pernah mempelajari beberapa bentuk bela diri sehingga itu sangat wajar untuk dapat menumbangkan empat orang tak berguna ini. Jikapun ada kejadian di mana Albert berbuat kasar padanya, Joni yakin ia dapat memberikan perlawanan. Namun sebelum itu terjadi, Joni yakin Albert tak berani menyentuhnya setelah mendengar nama keluarga Anggara. Sekuat apapun Albert, ia tak memiliki kekuatan untuk menghadapi petarung elit keluarga Anggara. Dengan semua pem

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 23

    "Kami dari bank Royal sangat mengutamakan efisiensi dan kenyamanan dari nasabah kami. Jadi saran saya bagaimana jika anda menambahkan informasi kontak asisten anda untuk transaksi berikutnya ?""Itu saran yang bagus. Saya akan memberikan kontaknya kepada anda secepatnya pak Daniel.""Baik. Saya akan menunggu informasi selanjutnya. Selamat beraktivitas lagi, tuan Albert."Joni melongo mendengar berita ini. Ia sama sekali tak menyangka Martin menyuruhnya mengincar orang ini. Dengan kekayaan sebanyak itu, Albert telah bisa menjadi orang di bawah usia 20 tahun terkaya di negara ini mengalahkan para pewaris lima keluarga besar. Orang ini masih sangat muda dan jenius sehingga potensinya masih sangat besar.Gebby sangat senang dengan pilihannya selama ini untuk tidak bersikap buruk pada Albert. Pemuda ini hanya 3 tahun lebih muda darinya, memiliki paras tampan, kecerdasan, dan kekayaan yang menjadi dambaan para wanita. Untuk saat ini, ia perlu mempertimban

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 22

    Pemikiran Gebby sangatlah sederhana. Sejak kecil, ia telah menjadi angin dalam keluarganya. Saudaranya lebih kompeten darinya dan telah mengamankan posisi mereka dalam keluarga. Hanya tersisa Gebby yang akan menjadi alat untuk pernikahan politik. Oleh karena itu, ia telah mengembangkan keahlian untuk mengetahui cara menempatkan diri dalam sisi baik seseorang. Dengan keahliannya ini, ia memutuskan untuk memihak Albert. Dengan kekayaan hampir 7 triliun, bukankah memiliki hubungan baik dengan Albert adalah keputusan yang benar ? Jikapun itu salah, maka ia akan kembali kepada hubungan sebelumnya yaitu saling mengabaikan satu sama lain. Burhan yang memiiliki keadaan yang tidak jauh lebih baik dari Gebby di keluarga Brata memiliki pemikiran yang sama, "Saya sependapat dengan Gebby pak Martin. Paman saya, kepala keluarga Brata memiliki juga kartu emas bank royal. Mereka memang memiliki mekanisme seperti ini." Martin yang sama sekali tak menyangka Burhan dan Gebby akan memih

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 21

    Setelah mendengar bagaimana Burhan dengan mudahnya melipatgandakan harga yang ia tawarkan, Martin segera melupakan ketakutannya kepada Albert. Fokusnya kembali untuk mendulang keuntungan sebanyak mungkin."Tuan Burhan benar-benar sangat bijaksana," sahut Martin bersemangat, "Apakah saya baru saja mendengar 110 juta?"Gebby mengangkat tangannya untuk menyetujui pancingan yang ditawarkan Martin.Namun, Burhan dengan enteng berseru "150 juta!"Joni tersadar dari ketakutannya ketika ia mendengar harga fantastis yang ditawarkan Burhan. Sebelum lelang ini dimulai, Joni telah mengirim pesan kepada Rio untuk menanyakan tindakan yang perlu diambil karena kehadiran Burhan Brata membuat Martin menjadikan tawaran ini untuk dilelang. Ia dengan panik masih menunggu jawaban dari Rio karena tidak memiliki kewenangan untuk mengendalikan uang di atas 100 juta! Uang jajan bulanannya saja tidak mencapai angka tersebut sehingga ia membutuhkan dukungan dari keluarganya.

  • Pria yang Tiada Duanya   Bab 20

    Setelah mendengar dan melihat uang yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan rekomendasi, banyak mahasiswa yang memilih meninggalkan gedung auditorium tersebut dengan kecewa. Mereka-mereka ini berasal dari keluarga biasa atau bahkan yang kurang mampu dan niatnya mau menggunakan kesempatan ini untuk mengubah nasib. Sayang sekali dengan dosen seperti Martin, itu mustahil terjadi. Para dosen juga sama sekali tak menghentikan mereka karena target mereka bukanlah mahasiswa ini. Tujuan dari pemberitahuan secara luas adalah agar berita ini tersebar secara luas dan harapannya dapat menyentuh keluarga-keluarga kelas atas. Tujuan ini telah tercapai dengan kehadiran Burhan yang notabene bukan merupakan mahasiswa universitas negara. Dari 1000 lebih yang hadir sekarang tersisa kurang dari 200 orang. Gedung yang semula terlihat penuh sesak, sekarang terlihat sangat kosong. Bertho yang termasuk dalam rombongan yang pergi menemukan Albert masih duduk tenang menghampirinya. "Ah A

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status