Gading mengangguk dengan mantap.
“Tepat sekali tuan. Saya perlu memberitahu anda bahwa tanpa status anda sekarang pun, kemampuan anda sudah cukup untuk menunjukkan anda layak menerima beasiswa ini,” jawab Gading dengan wajah nostalgia. “Di tahun pertama Harapan Group berdiri mereka mendulang kesuksesan besar setelah memenangkan persaingan dengan salah satu bisnis keluarga Rich. Untuk menyatakan rasa syukurnya, tuan David mengatakan untuk menganggarkan 50% dari dividennya untuk program beasiswa.”
“Kala itu saya dan nyonya menyambut baik usulan tuan David. Namun kami menyarankan agar kita membangun yayasan independen yang terpisah dari Harapan Group sehingga jika keluarga Rich atau keluarga lain yang masih mengincar Harapan Group bertindak berlebihan, para penerima beasiswa ini tidak menerima dampaknya,” jelas Kevin dari sisinya.Elang ikut menambahkan sudut pandangnya, “Saya merupakan generasi pertama dari program beasiswa ini. Saat itu hanya pak Gading dan nyonya Cynthia yang menjadi pengurusnya.”“Setelah mendengar berita tentang kecelakaan nyonya, kami berusaha mengamankan anda terlebih dahulu,” Kevin meneguk wine langsung dari botolnya seakan untuk memperkuat dirinya. “Namun, kami sama sekali tak menyangka bahwa keluarga Rich langsung menurunkan Frederick yang merupakan butler dari keluarga utama Rich untuk mengurus anda. Orang ini sangat mahir, ia dapat dengan cepat menutupi jejak anda dan menghalangi informasi anda. Tak hanya itu, mereka juga mulai agresif menekan bisnis Harapan Group hingga membuat kami sangat sibuk untuk mencari informasi tentang anda. Mereka menghabiskan 2 tahun untuk menekan kami sebelum berhenti dan hanya bermain di belakang layar. Namun, takdir benar-benar berkata lain.”“Keluarga Rich benar-benar meluangkan banyak energi dan waktu untuk menghalangi kami,” Gading mendesah panjang namun sejurus kemudian ia menepuk meja dan berseru. “Namun mereka tak memiliki kebijaksanaan nyonya Cynthia.”“Kebijaksanaan ibuku?” gumam Albert bingung.“Benar tuan muda. Anda harus tahu bahwa Elang telah menjadi asisten pribadi nyonya sejak ia mulai kuliah namun nyonya tidak pernah membawanya ke acara-acara publik dan sama sekali tak pernah menyebut namanya kepada siapapun. Nyonya berpesan bahwa Elang adalah senjata rahasia kita jika keluarga Rich bertindak berlebihan ketika nyonya tidak ada,” Kevin menepuk pundak Elang dengan bangga. “Dia sama sekali tak mengecewakan. Ia bergerak dibalik layar untuk melacak anda.”Elang hanya tersenyum sungkan, “Anda terlalu melebih-lebihkan Pak Kevin. Saya hanya mengikuti pembelajaran dari nyonya.”Elang pun menjelaskan bagaimana ia melacak Albert hingga ke panti asuhan. Usaha mereka untuk mengadopsi selalu gagal karena data Albert tidak tercatat di panti asuhan tersebut yang mengartikan panti asuhan tidak mengakui ada Albert di sana. Setelah mereka mengecek bahwa panti asuhan merupakan lingkungan yang aman bagi Albert maka mereka mengganti strategi untuk memastikan pendidikan Albert. Elang yang mengusulkan menggunakan beasiswa agar keluarga Rich tidak bisa melacak mereka.Sesuai dengan saran awal Kevin dan ibunya, yayasan didirikan sebagai entitas independen di luar Harapan Group. Mereka sampai menghapus informasi tentang pendiri dan keterkaitannya dengan Harapan Group dengan membuat sumber dana dari tabungan bisnis pada bank Royal untuk menghindari pelacakan keluarga Rich. Oleh karena itu, ketika Frederick memeriksa beasiswa yang diterima Albert mereka sama sekali tidak menaruh curiga pada Harapan Group.Albert tidak dapat menahan kekaguman atas kerja keras dan strategi mereka. “Anda benar-benar luar biasa kak Elang. Ah, mengingat anda merupakan generasi pertama dari beasiswa yang saya terima, saya dapat menganggap anda sebagai senior saya bukan ?”“Ah saya tak pantas untuk menjadi senior anda, tuan Albert,” tolak Elang tertawa kecil.Kevin dan Gading bertukar cerita singkat lagi tentang ayah dan ibunya. Itu bukan sesuatu yang penting, hanya cerita sehari-hari seperti tempat liburan yang ingin mereka kunjungi atau makanan dan minuman kesukaan mereka. Albert menikmati obrolan ini karena ia merasa semakin mengenal orang tuanya.Setelah minuman mereka habis, Elang membawa topik terakhir untuk makan malam tersebut, “Tuan Albert, untuk pemindahan kekuasaan, kami membutuhkan anda mengunjungi kantor untuk menandatangani beberapa berkas kepemilikan di hadapan para direktur.”Albert mengerutkan keningnya dan bertanya, “Apa saya harus menandatangani ini di hadapan mereka ? Seingat saya, Harapan Group bukan perusahaan terbuka bukan ?”“Tuan Albert izinkan saya menjawab karena ini adalah ide dari saya. Kami ingin mengadakan seperti ini agar mereka lebih mendukung anda ketika pemindahan kekuasaan terjadi. Sekarang utusan dari keluarga Rich meninggalkan negara ini. Kami pikir ini kesempatan yang tepat untuk anda untuk masuk dan memimpin Harapan group,” jelas Kevin. “Tentu saja jika ada sesuatu yang kami lewatkan, kami sangat terbuka dengan masukan dari anda tuan Albert.”“Untuk pemindahan kekuasaan, saya ingin melakukannya secara privat saya bersama anda pak Kevin ini karena saya membutuhkan anda untuk tetap berada di kursi pimpinan. Saya tidak membantah bahwa sekarang adalah kesempatan yang baik untuk memajukan Harapan Group ketika tekanan langsung dari keluarga Rich berkurang. Namun, dengan perpindahan kekuasaan secara mendadak ini akan mengganggu keseimbangan kita. Hal yang lebih buruk jika keluarga Rich menyadari saya mewarisi perusahaan Ayah dan bertindak negatif kepada kita,” usul Albert dengan tenang.Kevin memucat membayangkan jika mereka harus kembali menghadapi tekanan dari keluarga Rich.Gading menggosok dagunya dan bertanya, “Jadi, apa yang anda usulkan tuan Albert ?”Albert dengan senyuman tipis menyampaikan idenya, “Bukankah saya akan bergabung dengan Harapan Group melalui program kerja praktek bulan depan? Saya berpikir akan lebih baik jika saya ditempatkan pada posisi yang strategis terlebih dahulu untuk belajar lebih baik tentang Harapan Group. Jika, ada sesuatu yang salah pada perusahaan, posisi saya sangat memungkinkan untuk membongkar ini karena mereka tidak akan menyangka mahasiswa magang seperti saya adalah pemilik Harapan Group."Kevin menggaruk dagunya beberapa saat sebelum akhirnya menyetujui rencana ini.Elang segera melakukan prosedur pemindahan kekuasaan saat itu juga sebelum mereka mengakhiri makan malam tersebut.Gading awalnya ingin mengantar Albert ke rumah masa kecilnya. Ia beralasan rumah itu sejak awal merupakan miliknya. Namun, Albert tetap meminta Gading mengantarnya ke asrama kampusnya karena barang-barangnya masih di sana.Sebelum meninggalkan Albert, Gading menyerahkan kunci rumahnya dan kartu debit bank royal yang dimaksud dalam surat wasiat. Oleh karena Albert telah merusak ponselnya, Gading memberikan kartu namanya, Kevin, dan Elang.Sesampainya di kamar asramanya, Albert segera memeriksa status program dari sistem.[Program untuk mencapai tujuan: aktif. Progress: 10%]Tidak dapat berbuat apa-apa pada itu, maka ia segera membuka menu manfaat yang bisa ia peroleh. Ia telah memutuskan keterampilan apa yang ia butuhkan.[Selamat! Anda telah memiliki keterampilan kultivasi tenaga dalam.]Albert tersenyum puas dengan keterampilan yang ia pilih. Ia mengingat kembali kejadian sebelum ia mencapai kamar asramanya yang menjadi alasan kuat untuk memilih keterampilan ini.Setelah Gading pergi, ia menuju minimarket terlebih dahulu untuk membeli peralatan mandi dan beberapa perlengkapan untuk membantunya pindah. Yah, ia telah memutuskan menerima tawaran Gading untuk kembali ke rumah masa kecilnya. Ia tidak butuh banyak pertimbangan, mengingat begitu ia memulai kerja praktek dan tugas akhir, akan sangat kecil kewajibannya untuk kembali ke kampus.Minimarket yang terletak dalam fasilitas kampus normalnya tetap sebelum larut malam. Namun dengan berakhirnya ujian pada hari ini, ada kemungkinan minimarket akan lebih cepat tutup karena banyak mahasiswa di asrama yang kembali ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, Albert mempercepat langkahnya karena kampus sudah sangat sepi. Ketakutannya segera memudar begitu melihat minimarketnya masih buka dengan kasir yang tengah beres-beres untu
Riska mengutuk dirinya karena telah menolak tawaran Albert, pria yang ramah dan menyenangkan, untuk mengantarnya ke parkiran ketika 2 berandalan mulai mengganggunya. Ia semakin memperburuk keadaan setelah dengan refleks menampar salah satu berandal yang berusaha menangkap lengannya.“Anda jangan tidak sopan ya! Saya peringatkan anda akan ada konsekuensi yang berat jika anda berani menyentuh saya sembarangan!” Riska berteriak berusaha untuk menunjukkan keberanian untuk mengintimidasi kedua berandal ini. Tentu saja dengan paras wajahnya, hal itu sia-sia.Pemuda yang ditampar menatapnya dengan dingin dan kata-kata berikutnya membuatnya merinding, “Ah gadis cantik ini ternyata sangat garang ya … sebagai warga negara yang baik, kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai kan ..... Hei bukankah kak Joni suka wanita yang begini?!” Pemuda yang lain terkekeh dan menatap Riska dengan pandangan kotor. “Aku belum pernah melihat gadis secantik ini di fakultas bisnis selain kak Gebby. Mengin
[Perintah tidak bisa dilaksanakan selagi sistem dalam proses.]Albert mengeluh ketika ia gagal untuk mencoba fitur help. Ia ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem namun sepertinya selain keterampilan, fitur sistem yang lain tidak dapat digunakan secara bersamaan. Ia bahkan telah mencoba untuk menggunakan keterampilan multitasking hanya untuk menemukan notifikasi yang sama.Tidak dapat berbuat apa-apa tentang sistem, Albert segera meraih surat wasiat sang ibu. Barang-barang yang ia miliki sangat sedikit jadi ia berpikir untuk menyusun besok pagi saja.Dengan tangan yang bergetar, ia membuka surat tersebut.[ Selamat ulang tahun yang ke-10, Albert. Jika kamu menerima surat ini, maka itu berarti aku tidak dapat berada menyaksikan kelulusanmu. Aku sangat sedih membayangkan jika itu terjadi. Namun, aku lebih sedih lagi jika berpikir kamu akan tumbuh dewasa tanpaku disisimu.Sebagai seorang ibu, aku dengan bangga mengatakan bahwa aku sangat yakin kamu akan baik-baik saja untuk tumbuh
Tak lama, Albert menerima undangan tersebut. Keluarga Tanoewidjaja memiliki aset yang jauh di bawahnya, namun pengaruhnya di benua ini jauh di atasnya. Tak mengherankan dengan julukan mereka sebagai keluarga medis terbaik di negara ini. Mereka mengantongi banyak hutang budi dari keluarga-keluarga besar. Albert memiliki prinsip sederhana dalam menentukan teman dan musuh. Tak peduli sebaik atau seburuk apapun seseorang, mereka akan menjadi musuh ketika mereka menghalangi jalan tujuannya, mengganggu orang yang Albert pedulikan, atau secara konstan berusaha merundungnya.Riska sempat menawarkan untuk menjemputnya yang ia tolak secara sopan. Setelah memastikan alamat dan waktunya, Riska memutuskan panggilan tersebut.Setelah telpon dari Riska, ia teringat akan potensi ancaman Joni dan keluarganya, keluarga Anggara. Ia memutuskan untuk menghubungi Elang.“Selamat pagi Albert. Ah, saya senang ponselnya berfungsi dengan baik,” sapa Elang segera setelah panggilan mereka terhubung.Albert meny
Selagi Joni melampiaskan kekesalan setelah dimarahi ayahnya kepada dua bawahan tak bergunanya itu. Albert telah siap untuk mengunjungi bank Royal. Ia sama sekali tak menyadari bahwa Joni dan keluarga Anggara telah memerintahkan semua anggota mereka yang tersebar di kota ini untuk melacak ‘orang misterius’ yang cukup kuat mengalahkan dua anggota mereka dengan sekali serang.[Status terbaru][Level: 17/100 (Pemula)][Kecerdasan: 25/100 (Pemula)][Kekuatan: 20/100 (Pemula)][Kebijaksanaan: 13/100 (Pemula)][Keterampilan: Bela diri 18/100 (Pemula), Strategi 7/100 (Pemula), Multitasking 10/100 (Pemula), Kultivasi 2/100 (Pemula)]Albert menatap tak percaya pada statusnya. Setelah mengaktifkan keterampilan kultivasi selama satu jam, ia hanya menerima peningkatan 1 poin. Sepertinya keterampilan ini lebih sulit untuk ditingkatkan dibandingkan multitasking yang dapat naik 5 poin hanya dengan penggunaan secara pasif selama 1 jam. Efek samping dari keterampilan kultivasi juga lebih sulit ditanga
Setelah membaca lebih lanjut, ia memahami beberapa hal.Suksesi keluarga Rich merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh kepala keluarga untuk memilih penerusnya. Kepala keluarga akan memilih 10 keturunannya yang dinilai layak untuk diuji selama 3 tahun. Tentu saja untuk menjaga objektivitas seleksi, anggota keluarga lain dapat menjadi penilai dan pemberi rekomendasi.Keluarga Rich memiliki hierarki sederhana yang hampir sama seperti sistem kebangsawanan Eropa, yaitu baron, count, duke, dan royal. Selain royal, tingkatan ini ditentukan oleh jumlah aset dan pengaruhnya terhadap dunia.Baron adalah tingkatan paling rendah. Mereka biasanya adalah keturunan dari keluarga cabang. Untuk saat ini keluarga Rich dengan tingkat baron berjumlah sekitar 50 keluarga. Jumlah aset mereka tidak ada yang melebihi 10 miliar dollar dan pengaruhnya biasanya hanya berskala kota. Mereka yang berada di tingkatan baron tersebar di seluruh penjuru dunia, namun yang benar-benar sukses biasanya berdomisili
Joni memutuskan panggilan dengan seringai mengerikan di wajahnya. Ia menghubungi asisten ayahnya untuk melaksanakan rencananya. “Rio, aku ingin kau memerintahkan penangkapan untuk seseorang bernama Albert. Aku akan mengirimkan fotonya.” Rio menautkan alisnya mendengar perintah ini. Kebetulan sekali, ia berada tepat di samping Rian. Hanya dengan bertukar tatapan, Rio mengerti maksud tuannya dan menekan loudspeaker agar Rian juga dapat mendengar langsung ucapan Joni. “Apakah Albert ini terkait dengan kasus kemarin malam tuan muda ?” “Bukan.” Jawaban cepat Joni jelas membuat Rian kesal. Dengan menggelengkan kepalanya, Rian memberikan isyarat kepada Rio untuk menolak permintaan putranya. “Jika begitu sayang sekali kami tidak bisa mematuhi perintah anda. Tuan besar sangat ingin menangkap orang yang bertanggung jawab atas kasus kemarin.” “Jangan banyak omong Rio! Cukup ikuti perintahku. Albert ini adalah tiket kita untuk berhubungan dengan Jaya Group!” Rian yang semula hendak mengha
Albert sama sekali tak menyangka keluarga Anggara akan secepat ini menemukan tentangnya. Hadiah dari penyelesaian tugas darurat ini sangat menggiurkan, namun ia harus bertindak tenang dan mempelajari situasinya. Kelima berandal ini mengecek sesuatu di ponsel mereka yang ia duga sebagai fotonya. Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, ia segera berlari cepat untuk menghindari kelimanya. “Bodoh! Sudah jelas itu dia. Segera tangkap!” “Berhenti kau keparat!” Albert tak memperdulikan teriakan-teriakan tersebut. Di siang hari ini tidak ada kerumunan di pasar yang dapat digunakan untuk lolos dari mereka. Dalam keadaan berlari, ia segera mengirim pesan kepada Elang dan Gading. Namun langkahnya terhenti ketika menabrak seseorang bertubuh kekar. Di sekitarnya sudah ada 2 berandal lain yang menatap keji padanya. “Kau akan ikut kam - “ Albert sama sekali tak memberikan pria kekar itu kesempatan. Begitu keterampilan bela diri aktif, tubuhnya secara otomatis bergerak sendiri dan melayangkan tendan