Share

Departemen Khusus

Allen mengangguk-angguk.

“Itu bukan seperti yang kita inginkan, bagaimana ya jelasinnya?” ucapnya dengan ekspresi bingung.

“Itu bukan karena sekarang ada Aaron ‘kan?” godaku lagi.

Gadis itu kembali menggeleng dan mengacungkan dua jari tepat di depan mataku sebagai simbol swear.

“Tunggu! Memang Kamu gak merasa begitu?” ucapnya dengan ekspresi wajah terkejut, sepertinya kini ia yang terheran-heran.

“Apa harus?” jawabku dengan bingung.

“Wah! Wah! Beneran, coba ke klinik besok, sepertinya Kamu gak normal,” seru Allen, komentarnya mengingatkan aku pada kata-kata Sinna.

“Em apa yang membuatmu berpikir begitu?” tanyaku penuh selidik sambil mencondongkan badan ke arah Allen.

“Tommy yang laki-laki juga merasakan hal yang sama,” jelasnya sambil mengambil tisue dan mengelap bagian meja yang sudah bersih.

“Oh ya?” seruku sambil kembali ingat apa yang dikatakan Sinna dan reaksi salah satu anggota timnya yang mengiraku mengalami guncangan jiwa.

Apa yang sedang kurangkai di pikiran sekonyong-konyong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status